Pengalaman ditolak kampus negeri

Di keluarga aku adalah anak bungsu, aku mempunyai kakak laki-laki yang sudah bekerja. Di sini aku ingin berbagi cerita tentang bagaimana perjalananku mencari kampus hingga berakhir kuliah.
Dulu aku sekolah TK hingga SMA ditempat negeri. Awalnya tidak kepikiran sampai bisa kuliah di kampus swasta, karena terlalu tertuju pada negeri. SMA dengan jurusan MIPA suatu kebanggan tersendiri untuk aku. Kelas 12 SMA sudah diakhir perjalanan, waktu itu memantapkan daftar di Poltekkes Surakarta dan bisa diterima di sana. Awal januari pembukaan untuk jalur umum dan aku mengikuti uji portofolio dengan pilihaan D3 Keperawatan. Segala berkas-berkas sudah terkirim dan tinggal menunggu hasilnya. Hari pengumuman untuk jalur mandiri umum sudah di buka, waktu ingin buka web nya takut banget dengan hasilnya. Dan ternyata hasilnya tidak lulus pada seleksi tersebut. Sedih itu pasti tapi untuk apa masih ada jalur yang lain lagi untuk dicoba. Pertengahan februari Poltekkes membuka lagi pendaftaran dengan jalur PMDP. Setelah ditolak di jalur mandiri umum, aku pun tetap ingin mencoba lagi dengan jalur PMDP. Berkas-berkas dikirim secara online dan tanggal 19 Maret pengumuman hasil seleksi tahap 1. Tepat tanggal 19 Maret pagi hari pengumuman di buka. Namun, lagi-lagi untuk hasilnya tidak lulus seleksi.
Pagi itu setelah mengetahui hasilnya, langsung membicarakan pada Ibu kalau hasilnya tidak lulus lagi. Ibu bilang tidak apa apa mungkin belum rejekinya. Setelahnya aku menghubungi kakak ku karena dia sudah berangkat kerja, setelah mengetahuinya dia bertanya apa masih ada jalur lain untuk masuk disana. Ternyata April ada pembukaan jalur SIMAMA dengan tes CBT, kakakku memberi saran agar aku ikut tes CBT siapa tahu lolos di jalur itu. Sempat tidak mau, ingin langsung aja ke swasta karena udah capek. Kakak tetap bujuk dan berakhir aku ikut tes CBT. Tanggal 27 April aku datang langsung ke kampus 1 Poltekkes Surakarta diantar oleh sepupuku karena tes CBT dilaksanakan secara langsung, disana aku mendapatkan teman yang dari berbagai daerah. Waktu memasuki ruangan takut banget rasanya tetapi harus tetap tenang. Tes pun sudah dilalui tinggal menunggu hasilnya.
Tanggal 20 Mei pengumuman hasil kelulusan sudah bisa dibuka, tapi lagi dan lagi tidak lulus. Nangis itu pasti jalan terakhir untuk bisa kuliah dikampus impian sudah pupus. Setelah tahu tidak lulus, kemudian aku berbicara pada ibu. Ibu bilang tidak apa-apa mungkin belum rejekinya untuk kuliah di kampus negeri, masih banyak kampus swasta yang bagus. Setelah membicarakan ingin lanjut kemana bersama keluarga, akhirnya pilihan tepat pada Universitas Kusuma Husada ini. Tanggal, 23 Mei 2021 datang langsung ke kampus UKH diantar kakak sepupu untuk mendaftarkan diri. Ada beberapa tahapan seperti mengumpulkan berkas-berkas dan tes kesehatan. Alhamdulillah dinyatakan lulus sebagai mahasiswa di Universitas tersebut.
Jadwal masuk mahasiswa baru masih bulan September, untuk mengisi waktu luang aku melamar kerja di PT Solo Murni bersama sahabatku. Alhamdulilah diterima dan mulai masuk dengan bagian shif siang dan malam. Di sana mendapatkan pengalaman baru yang belum sama sekali aku rasakan dan beberapa teman. Suka duka kerja di pabrik membuatku sadar bahwa kerja tidak seenak yang dibayangkan. Aku bekerja sekitar 2 bulan disana, waktu berjalan begitu cepat mendekati masuk kuliah aku keluar dari pabrik itu. Saat berpamitan ingin keluar rasanya sedih dan tidak rela, satu sisi sudah nyaman dengan teman-teman yang ditemui tetapi satu sisi ada impianku yang harus di gapai. Tanggal, 2 September 2021 mendapatkan informasi jadwal untuk pengukuran seragam. Aku mendapat jadwal tanggal 6 september untuk pengukuran seragam yang di laksanakan langsung dikampus. Setelah itu tinggal menunggu waktu masuk untuk PKKMB saja.
Di balik ini semua terkadang masih suka sedih karena ada beberapa orang yang bilang mengapa kuliah di swasta tidak di negeri saja, oh swasta masuknya mudah palingan langsung di terima, dan lainnya. Tetapi tidak apa-apa biarkan mereka berberbicara semaunya.