Saat saya masih menginjak bangku SMP,saya dan teman-teman ikut bergabung ke dalam sanggar tari bernama “Kembang Sore”.Sanggar ini dibuat oleh ibu saya bersama dengan teman-temannya yang dimana sanggar ini berdiri di rumah kakek saya.Sanggar ini berfokus melatih anak-anak kecil yang ada di desa maupun diluar desa saya.Namun sanggar ini hanya berjalan 2 tahun,dan akhirnya pada Tahun 2021 sanggar ini resmi dibubarkan karena beberapa alasan tertentu salah satunya yaitu adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan larangan untuk beraktivitas atau berkumpul.Begitu banyak kenangan dan pengalaman yang tercipta selama saya bergabung di sanggar ini,salah satunya adalah yang akan saya ceritakan yaitu proses dimana saya pertama kali tampil dihadapan banyak orang.
Berawal ketika saya dan teman-teman yang lainnya mulai dilatih gerakan tarian dasar sampai pada akhirnya kita semua mulai dilatih melakukan tarian tradisional yaitu Tari Merak,menurut saya sendiri ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan bakat yang ada didalam diri saya sendiri.Suatu hari,sanggar kami mendapatkan tawaran dari rekan ibu saya untuk berkenan tampil di acara tempat kerjanya.Saya ingat acara ini untuk merayakan pembukaan gedung baru BALKESMAS,dan tentunya kesempatan ini diambil oleh ibu saya dan yang lainnya.Tetapi terdapat kendala yaitu acara ini dilaksanakan minggu depan,yang dimanaa kami belum sepenuhnya siap untuk menampilkan tarian tradisional yang baru setengah jalan,apalagi tarian merak ini perlu kelenturan dan banyak waktu dalam menghafalkan gerakannya.Untuk anak-anak seperti kami tentunya terhambat dalam menghafal tarian tradisional ini dalam waktu kurang dari seminggu.
Ibu dan teman teman ibu saya mencari solusi lain agar kita bisa tetap tampil.Mereka akhirnya memutuskan untuk menampilkan tarian yang lebih sederhana dan mudah untuk dihafal gerakannya,yaitu Tari Puspita.Sebelum ditawarkan ibu saya selaku guru tari menawarkan apakah sanggup dengan solusi ini?.Untuk memilih ini saya dan teman-teman berdiskusi mengenai tawaran ini.Tentunya tanpa keraguan saya dan teman-teman saya menjawab sanggup,karena kesempatan enggak datang dua kali .Akhirnya selama lima hari ini, teman-teman saya berlatih dengan intensif karena waktu yang tersedia sangat terbatas.Saya dan teman-teman berusaha membuktikan bahwa kita bisa.Jujur menurut saya tari puspita ini lumayan susah untuk kami kuasai karena banyaknya gerakan yang halus apalagi ini harus kami kuasai dalam 5 hari.Awalnya saya menganggap bahwa tari puspita ini gampang untuk dikuasai namun kenyataannya lumayan sulit untuk dilakukan meski juga tidak sesusah tari merak.Tapi karena kecintaan saya terhadap kesenian,ini akan menjadi tantangan tersendiri apalagi ini momen yang ditunggu-tunggu bagi saya sendiri.Membayangkan betapa banyaknya penonton yang akan melihat penampilan kami menikmati tarian yang kami bawa.Waah,ini semakin membuat saya semangat untuk menunjukan bakat saya.Acara dimulai sekitar jam 1 siang,saya dan teman-teman saya harus tetap bersekolah dulu baru nanti dijemput pada jam 10 untuk makeup,memakai kostum nari ,dan lain-lain.Saat semuanya sudah selesai make up semuanya naik mobil di perjalanan saya merasa sangat gugup sekaligus senang.Panas diperut saya membuktikan bahwa saya tidak sabar untuk menantikan momen ini.Saat sudah sampai di depan BALKESMAS saya benar-benar melihat banyaknya manusia di sana ,memang sangat berlebihan tapi tidak untuk anak SMP kelas 8 ini.Saya mulai berjalan di sisi panggung melihat ada satu orang menggiring kami ke ruangan yang lainnya di ruangan itu teman-teman saya terlihat gugup tidak terkecuali saya sendiri.Ditaruh diposisi paling depan membuat saya panas dalam.Bagaimana kalau nanti gerakannya salah,dan masih banyak pertanyaan yang berputar di otak saya.Saat MC menyebutkan Acara selanjutnya yang artinya itu penampilan yang akan kami tampilkan disitu saya dan teman-teman mulai melangkah ke panggung.Tarian puspita yang kami tampilkan berlangsung selama 10 menit. Saat alunan musik mulai terdengar disitu saya mulai menggerakkan tubuh saya mengikuti alunan musiknya.Meskipun ada beberapa kesalahan dalam gerakan tapi saya tetap merasa puas dan lega.Banyak penonton bertepuk tangan dan memvideo kami.Ini membuktikan kalau tarian yang kami tampilkan berhasil menghibur mereka.Ada rasa lega dalam diri saya sendiri.
Tari puspita ini menggambarkan kecantikan,kehalusan budi pekerti,dan cinta alam dalam konteks budaya Indonesia.Saya merasa beruntung bisa mencoba menampilkan tarian ini.Walaupun kelihatannya kuno dan tidak menarik,tapi ini menjadi momen yang tidak pernah terlupakan .Karena ini memberikan dampak yang begitu besar pada diri saya sendiri dalam dunia kesenian.Tarian tradisional bagi saya sangatlah indah mulai dari alunan musiknya,tariannya,dan maknanya saya sangat menyukainya.Melalui tarian tradisional ini saya bisa menyalurkan bakat yang saya punyai.Saya harap saya bisa mengulang kembali momen momen seperti itu.