Penerapan Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong di Kehidupan Masyarakat

images (22)-min
Foto oleh : Dede

Gotong royong merupakan sebuah keyakinan tentang pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan tujuan agar kegiatan yang dilakukan bisa berjalan lebih cepat, ringan dan mudah.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara gotong royong, misalnya kerja bakti, tanggap bencana, musyawarah, dan panen. Sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat, hampir seluruh daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong. Nilai gotong royong merupakan nilai kebudayaan yang telah berakar kuat yang diwariskan secara turun-temurun oleh para pendahulu, sehingga hal ini menjadi corak dan kepribadian bangsa.

Gotong royong dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan karena di dalam kegiatannya dilakukan secara bersama-sama, tidak memandang kedudukan tingkat derajat seseorang. Suatu sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi dalam masyarakat, sehingga menjadi penuntut dan penata tindakan sosial warga masyarakat.

Gotong royong melibatkan kesadaran setiap lapisan masyarakat. Hal ini menjadikan masyarakat bisa saling mencintai, menyayangi dan berbagi sehingga dapat menumbuhkan sikap solidaritas bersama dan dapat mendorong masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi tantangan. Perilaku gotong royong bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama, tetapi juga untuk mempererat hubungan masyarakat.

Dalam Gotong royong terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya, antara lain :

  • Kebersamaan. Gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan, sehingga masyarakat saling bekerja sama dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
  • Persatuan. Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat, sehingga masyarakat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul.
  • Sukarela. Gotong royong membuat masyarakat untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk waktu, tenaga, pikiran, hingga uang. Semua pengorbanan dilakukan demi kepentingan bersama, sehingga rela mengesampingkan kepentingan pribadi.
  • Tolong menolong. Gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu sama lain. Sekecil apapun kontribusi seseorang, selalu memberikan pertolongan dan manfaat untuk orang lain
  • Sosialisasi. Gotong royong dapat membuat manusia sadar bahwa dirinya adalah makhluk sosial, sehingga dalam masyarakat dapat saling mengenal satu sama lain dan proses sosialisasi dapat terus terjaga.
  • Kekeluargaan. Gotong royong dapat mempererat hubungan dalam masyarakat, sehingga tumbuh rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Di masa sekarang, modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang kompleks, sehingga dapat mengancam kepribadian bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan budaya.

Derasnya arus globaisasi tentu dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Salah satunya dengan masuknya kebudayaan asing, sehingga bisa merubah kepribadian masyarakat yang lebih mementingkan diri sendiri.

Seseorang yang sadar akan gotong royong tentunya memiliki sikap sosial yang tinggi, karena behubungan langsung dengan orang banyak sehingga interaksi sosial yang terjadi akan meluas.

Gotong-Royong sebagai Bentuk Penerapan Sila Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila digunakan sebagai pedoman hidup, pedoman untuk bersikap dan bertingkah laku, sehingga mengandung nilai-nilai dan keyakinan yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan dalam diri setiap manusia, salah satunya adalah nilai gotong royong karena dasar dari komponen Pancasila adalah gotong royong. Misalnya di dalam sila pertama, prinsip ketuhanan harus dilandasi jiwa gotong royong, artinya aktivitas ketuhanan harus mengakomodasi nilai-nilai budaya dan mampu membina toleransi antar umat beragama, karena Pancasila tidak menghendaki ketuhanan yang saling mengucilkan dan mendominasi agama lain.

Kemudian pada sila kedua, prinsip kemanusiaan diartikan bahwa dalam masyarakat harus saling menghormati dan menyayangi sehingga akan menciptakan lingkungan yang aman dan damai tanpa adanya pertengkaran dan permusuhan. Dalam penerapan sila ketiga, gotong royong dapat menciptakan rasa persatuan dan kesatuan, serta menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Pada sila yang keempat, kegiatan musyawarah merupakan salah satu jenis gotong royong karena masyarakat merelakan waktu dan pikiran dalam mencapai suatu mufakat. Lalu dalam sila kelima juga dijelaskan bahwa masyarakat harus menjunjung tinggi nilai keadilan, mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.

Gotong-Royong sebagai Modal Sosial

Modal sosial merupakan sebuah pengetahuan, kesadaran dan pemahaman yang dimiliki bersama oleh kelompok masyarakat untuk membentuk pola hubungan yang memungkinkan seseorang melakukan suatu kegiatan demi kepentingan bersama. Ciri utama dari modal sosial yaitu membawa manfaat baik internal maupun eksternal bagi relasi sosial. Masyarakat memiliki modal sosial yang berbeda-beda tergantung seberapa jauh jangkauan moral kerjasama, seperti kejujuran, pemenuhan kewajiban, dan rasa keadilan.

Dalam budaya gotong royong melekat nilai-nilai modal sosial yang diperlukan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Nilai-nilai modal sosial menjadi dasar dalam relasi sosial sehingga muncul rasa kebersamaan, solidaritas, toleransi dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Kebersamaan dapat meringankan suatu beban, apabila modal sosial semakin kuat maka semakin tinggi daya juang dan kualitas kehidupan masyarakat. Jika modal sosial tidak ada, masyarakat akan mudah dihancurkan oleh pengaruh budaya asing.

Referensi :

Effendi, T. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi. 2(1). 1-18

Gerilya, I Wayan. Ketut Sudhana Astika., dan Si Luh Swarsi. (1986). Sistim Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan Bali. Bali: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dede. 2019. Tugas Kliping Gotong Royong Masyarakat. https://qwwqeeq.blogspot.com/2019/07/tugas-kliping-gotong-royong-masyarakat.html?m=1 (diakses pada tanggal 27 November 2021)

Alfi Yuda. 2021. Pengertian Gotong Royong, Manfaat, Tujuan, Jenis, Nilai-Nilai, Karakteristik, dan Contohnya. (diakses pada tanggal 30 November 2021)

1 Like