Penerapan Leksikostatistik dan Glotokronologi dalam Linguistik Historis Komparatif

Menurut saya, teknik pengelompokan leksikostatistik dan glotokronologi dalam penerapannya harus digunakan secara bersamaan. Teknik pengelompokan leksikostatistik dan glotokronologi memiliki hubungan yang erat serta saling melengkapi satu dengan yang lain, dikarenakan hal tersebut kedua teknik pengelompokan tersebut dapat disamakan. Pada kenyataannya kedua bidang pengelompokan bahasa tersebut selalu digunakan secara bersama-sama atau bergandengan, hal tersebut dapat terjadi karena untuk menghitung usia pada bahasa dengan menggunakan teknik glotokronologi dan pada saat bersamaan teknik leksikostatistik harus dipergunkan. Begitu pula sebalikanya untuk dapat mengadakan pengelompokan pada bahasa dengan metode leksikostatistik tersirat juga mengenai masalah waktu, yang dapat dijadikan sebagai landasan bagi pengelompokan tersebut. Dengan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa hal yang ingin dicapai dalam teknik tersebut adalah kepastian mengenai usia bahasa, yaitu membahasa mengenai kapan sebuah bahasa muncul, serta bagaimana hubungan bahasa tersebut dengan bahasa-bahasa kerabat lainnya. Dengan teknik leksikostatistik dan glotokronologi yang dalam penerapannya harus digunakan secara bersamaan.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

1 Like

pendapat saya, teknik glotokronologi dan leksikostatistik seharusnya digunakan secara bersamaan dalam penerapannya. mengingat bahwa dalam kenyataannya kedua istilah itu mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi, maka seringkali pula keduanya disamakan saja. dalam kenyataannya kedua bidang itu selalu dipakai secara bergandengan, karena untuk meghitung usia bahasa dengan teknik glotokronologi harus dipergunakan leksikostatistik, begitu pula sebaliknya sebaliknya (gorys keraf (1996)).

REFERENSI:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut saya , di dalam penerapannya dalam penggelompokan bahasa kedua nya dapat diterapkan secara bersamaan karena metode penelitian dari ke dua nya yang sama yaitu metode kuantitatif dapat mendapatkan hasil penelitiannya sedangkan untuk konsep penggelompokkan terhadap susunan bahasa kerabat , leksikostatistik di dasarkan pada waktu pisah(Time depth) dan glotoktonologi berdasarkan ( time depth) waktu pisah yang berlandaskan kepada penggelompokkan bahasa analisis glotokronologi dapat menghitung masa pisah antara bahasa yang terhitung masih serumpun . Karena kedua nya saling berhubungan dan berkesinambungan maka ketika menggelompokkan bahasa dapat menggunakan kedua teknik tersebut secara bersamaan.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

1 Like

Penggunaan Teknik leksikostatistik dan glotokronologi, menurut Saya, harus digunakan secara bersamaan. Keraf (1996) menyampaikan bahwasanya Teknik leksikostatistik dan glotokronologi selalu digunakan dengan bersamaan. Leksikostatistik yang merujuk pada teknik pengelompokkan bahasa dengan memfokuskan pada peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik. Sedangkan, Glotokronologi merujuk pada teknik linguistik historis yang berusaha mengadakan pengelompokkan dengan pengutamaan perhitungan waktu atau usia bahasa-bahasa kerabat. Dalam penerapannya, kedua Teknik ini dipakai secara bersamaan sebab menghitung usia bahasa dengan Teknik glotokronologi harus mempergunakan leksikostatistik. Sebaliknya, untuk melakukan pengelompokkan bahasa dengan metode leksikostatistik juga memerlukkan hal terkait masalah waktu (Yuliratutiyana, 2007).

Daftar Pustaka

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

Yuliaratutiyana. (2007). KEKERABATAN BAHASA MAKASSAR DAN BAHASA SELAYAR DI SULAWESI SELATAN (SEBUAH PENDEKATAN LEKSIKOSTATISTIK). Diakses melalui http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjQ0NTBkZDk1YmE2MTU3OTUxMTlmOWYwMWE5NTUxYjI0ZWJmMjcwZg==.pdf

1 Like

Menurut pandangan saya melalui teknik lekikostastik dan glotokronologi dapat dilakukan secara bersama-sama karena bersangkutan dalam kelompok bahasa, jadi tekniknya pasti sama
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pada dasarnya, menurut Keraf (1996) Leksikostatistik dan Glotokronologi digunakan secara bersamaan atau saling bergandengan. Hal ini dikarenakan untuk kepentingan menghitung berapa lama usia bahasa yang ada dengan menggunakan teknik glotokronologi yang harus dibarengi dengan teknik leksikostatistik. Begitu juga sebaliknya, jika ingin melakukan pengelompokan bahasa yang menggunakan leksikostatistik maka juga harus dibarengi dengan teknik glotokronologi sebagai landasannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa leksikostatistik dan glotokronologi digunakan sama-sama untuk mendapatkan data-data bahasa dengan waktu yang cukup lama guna untuk menemukan kepastian usia bahasa serta pengelompokan dalam suatu bahasa nusantara yang ada saat itu.

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut saya, kedua teknik tersebut (leksikostatistik dan glotokronologi) harus selalu bersamaan dalam penerapannya karena leksikostatistik merupakan suatu teknik pengelompokan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata secara statistikkata (leksikon), untuk berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain. Disisi lain, Glotokronologi merupakan suatu teknik guna mengelompokkan dengan lebih mengutamakan perhitungan waktu atau perhitungan usia bahasa-bahasa kerabat. Sehingga dalam penerapannya, kedua teknik tersebut digunakan bersamaan dalam hal pengelompokkan bahasa.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

Leksikostatistik dipergunakan untuk menghitung persentase kekerabatan bahasa dengan membandingkan kosakata dan menentukan tingkat kemiripan yang ada. Glotokronologi merupakan penghitungan dalam LHK yang berusaha mengadakan pengelompokkan dengan lebih mengutamakan penghitungan masa pisah (time depth). Menurut saya leksikostatistik dan glotokronologi memiliki hubungan, dapat dilihat pada kesamaan kosa kata bahasa dapat berhubungan pada perhitungan massa yang dimana barang kali terdapat kesamaan kata pada waktu yang berbeda.

Leksikostatistik dan Glotokronologi - Direktori. http://file.upi.edu

Menurut saya, kedua teknik tersebut harus diterapkan secara bersamaan. Karena kedua teknik tersebut memang selalu digunakan secara bersamaan. Kedua teknik tersebut saling berhubungan dan berkesinambungan, maka ketika menggelompokkan bahasa dapat menggunakan kedua teknik tersebut secara bersamaan. Keduanya memiliki metode penelitian yang sama.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

Menurut saya, kedua teknik tersebut (leksikostatistik dan glotokronologi) harus selalu bersamaan dalam penerapannya sebagaimana sesuai dengan pendapat Keraf (1996). Teknik leksikostatistik didasarkan pada usia bahasa (waktu pisah) sedangkan dalam praktiknya teknik glotokronologi berdasar pengelompokan bahasa. Jika ingin menggunakan teknik glotokronologi memerlukan teknik leksikostatistik. Untuk itu, kedua teknik tersebut saling berkaitan.

Referensi

Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama .

1 Like

Leksikostatistik dan glotokronologi, menurut saya, merupakan teknik pengelompokan bahasa yang penting diterapkan secara berintegrasi. Hal ini senada dengan pendapat Keraf (1996) yang menyatakan bahwa leksikostatistik dan glotokronologi selalu dimanfaatkan secara bersamaan. Alasannya ialah teknik leksikostatistik menggunakan landasan usia bahasa, dan apabila akan menghitung usia bahasa menggunakan teknik grotokronologi maka perlu untuk menerapkan leksikostatistik. Pendapat ini searah dengan yang dinyatakan Wahab & Halin (2021) bahwa kedua teknink pengelompokkan, yakni leksikostatistik dan glorokronologi sangat penting untuk digunakan sebagai asas pengelompokan bahasa.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: Gramedia.
Wahab, MKA, & Halin, AKBC (2021). Menentukan Tingkat Kekerabatan dan Abad Pisah antara Bahasa Banjar dengan Bahasa Melayu: Kajian Linguistik Sejarah dan Perbandingan. Jurnal Bahasa, 21(2), 273-304.

1 Like

istilah leksikostatistik dan glotokronologi saling erat hubungannya dan bertumpang tindih. Simon, dkk (2015) mengutarakan teknik leksikostatistik merupakan suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yang cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik untuk menetapkan pengelompokan tersebut berdasarkan persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain. Glotokronologi merupakan teknik yang berusaha mengadakan pengelompokan dengan lebih mengutamakan waktu (Keraf, 1996)
Sehingga penerapannya pun bersamaan karena keduanya bertumpang tindih, leksikostatistik dalam penerapannya perlu adanya landasan usia bahasa pun juga sebaliknya glotokronologi perlu adanya teknik leksikostatistik dalam penerapan usia bahasa

Referensi

Simon, J. G. (2015). Kekerabatan Bahasa Alunedan Bahasa Wemale. Kajian Linguistik, 2(3).

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut saya, teknik dalam mengelompokkan bahasa tentu harus menggunakan dua teknik yang saling berhubungan. Kedua teknik tersebut, yaitu teknik Leksikostatistik dan teknik Glotoknronologi. Kedua teknik ini saling berhubungan dan tidak bisa hanya digunakan salah satunya. Kedua teknik ini sama-sama dapat mengetahui keterangan tingkat waktu untuk menentukan umur bahasa dan suatu pengelompokan bahasa.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Menurut pendapat saya, leksikostatistik dan glotokronologi harus digunakan bersama. Keraf (1996) mengusulkan untuk menggunakan domain statistik leksikal dan glottokronologi bersama-sama. Jika kita menggunakan teknik leksikostatistik untuk melakukan pengelompokan bahasa, hal tersebut didasarkan pada usia bahasa tersebut. Di sisi lain, jika kita menggunakan metode glotokronologi untuk menghitung usia suatu bahasa, kita harus menggunakan statistik leksikal.

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like