Pendekatan pragmatik dalam kajian susastra

Apa yang kalian ketahui mengenai pendekatan pragmatik dalam kajian susastra?

M.H. Abrams (1976) menyebutkan ada empat komponen utama pendekatan sastra yang dikemukakan Abrams menjadi bagian penting dalam teori strukturalisme. Empat pendekatan yang dimaksud adalah (1) pendekatan ekspresif, (2) pendekatan mimesis, (3) pendekatan pragmatik, dan (4) pendekatan objektif.

Abrams (1971 : 14-21) Pendekatan pragmatik memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan ini memberikan perhatian pada pergeseran dan fungsi-fungsi baru pembaca. Pendekatan pragmatik mempertimbangkan implikasi pembaca melalui berbagai kompetensinya. Dengan mempertimbangkan indikator karya sastra dan pembaca, maka masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui pendekatan pragmatik diantaranya berbagai tanggapan masyarakat atau menerima pembaca tertentu terhadap sebuah karya sastra.

Pendekatan pragmatik dalam kajian sastra merupakan cara untuk memahami dan menganalisis karya sastra dengan fokus pada aspek-aspek praktis, kontekstual, dan komunikatifnya. Pendekatan ini mengutamakan pemahaman atas dasar bagaimana bahasa dan teks sastra digunakan dalam konteks sosial dan budaya, serta bagaimana makna dibentuk dalam interaksi antara penulis, teks, dan pembaca.

Terdapat beberapa poin mengenai pendekatan pragmatik dalam kajian sastra diantaranya :

  • Fokus pada Konteks Komunikatif : Pendekatan pragmatik ini menekankan pada pentingnya komunikatif dalam memahami karya sastra. Konteks ini mencakup pada siapa penulisnya, kepada siapa teks tersebut ditujukan, dimana teks tersebut dipublikasikan, dan kondisi sosial-budaya pada saat teks tersebut diciptakan.
  • Makna sebagai Proses Interaksi: Pendekatan ini melihat makna sebagai hasil proses interaksi antara penulis dan pembaca, yang terbentuk melalui penggunaan bahasa dalam teks.
  • Implikatur Pragmatik : Pendekatan Pragmatik mengakui pentingnya implikatur pragmatik dalam kasrya sastra.
  • Analisis Tuturan : Pendekatan pragmatik juga mencakup analisis tuturan, yaitu studi tentang cara bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
  • Kritik terhadap Norma Sosial dan Budaya : Pendekatan Pragmatik dapat digunakan untuk mengkritik norma sosial dan budaya yang tercermin dalam karya sastra.
  • Konteks Penerimaan dan Relevansi : Pendekatan ini penting untuk mempertimbangkan bagaimana pembaca memahami dan merespons karya sastra.

Dari penjelasan di atas mengenai pendekatan pragmatik dalam karya sastra, yang saya ketahui atau pahami mengenai pendekatan pragmatik dalam kajian susastra adalah Pendekatan pragmatik ini memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Pendekatan pragmatik dalam kajian karya sastra menawarkan sudut pandang yang berfokus pada dimensi praktis dan kontekstual sastra, yang dapat membantu dalam menggali makna yang lebih dalam karya sastra. Pendekatan ini juga bisa dikatakan ini meneliti dan memahami karya sastra berdasarkan fungsinya untuk memberikan pendidikan ajaran moral, agama, maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyaknya nilai-nilai tersebut terkandung dalam karya sastra maka semakin tinggi nilai berhasil karya sastra tersebut bagi pembacannya.

DAFTAR PUSTAKA

Rokhmansyah, A. (2014). Studi dan pengkajian sastra: Perkenalan awal terhadap ilmu sastra . Graha Ilmu.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta.

Purba, A. (2010). Pengantar Ilmu Sastra . USUpress.

Sebagai pembaca sastra novel menjadikan wawasan dan pengetahuan menjadi beragam. Sebab, membaca adalah salah satu berlibur yang murah dan tanpa bersusah payah. Dari karya sastra kita bisa mengenal, mengetahui, dan menjejalah dunia kecil dalam lembaran cerita. Selain itu, kita mendapat banyak pelajaran.

Hal itu dikarenakan, karya sastra tidak hanya sebatas menceritakan kehidupan seseorang atau pengalaman hidup saja, melainkan berisi pelajaran penting dalam hidup seseorang. Sebab, di dalam karya sastra terdapat pelajaran yang bisa dijadikan pelajaran bagi siapa pun yang membacanya. Melati, Warisma, & Ismayani, (2019) menyebutkan bahwa Karya sastra merupakan suatu karya yang mengulas tentang berbagai permasalahan kehidupan yang penuh dengan khayalan yang tinggi.

Dalam dunia pendidikan karya sastra sering dijadikan kajian analisis dengan berbagai macam pendekatan. Salah satunya adalah pendekatan pragmatik. Menurut Wahyudi (2008:190) pragmatik adalah studi sastra yang secara konkrit membahas peran pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati sebuah karya sastra. Pendapat tentang pragmatik juga diungkapkan oleh Teeuw (1984) salah satu bagian ilmu sastra yang merupakan pragmatik kajian sastra menuitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap karya sastra.

Siswanto, W. (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Gara Sindo.

Teeuw. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra