Pendekatan ekspresif dalam kajian susastra

Menurut kalian, apa dan bagiaman sih pendekatan ekspresif dalam kajian susastra itu?

Pendekatan ekspresif merupakan metode analisis yang memfokuskan perhatian pada pengarang, hal yang dianalisis dari pengarang meliputi latar belakang pengarang, kondisi psikologis pengarang, dan latar belakang sejarah maupun budaya dari pengarang. pendekatan ekspresif dalam kajian susastra berfokus pada pengarang karena dapat mengungkapkan pengalaman pribadi pengarang, emosi, serta pemikiran pengarang berdasarkan sejarah dan budaya pengarang, hal itulah yang mempengaruhi gaya penulisan dalam membuat karya sastar.

Terry Eagleton menjelaskan pada bukunya yang berjudul Literary Theory : An Introduction bahwa memahami biografi atau latar belakang pengarang sebagai individu dapat memberi wawasan pada karya sastra itu sendiri. C. Hugh Holman juga menyampaikan dalam bukunya yang berjudul Biographical Critism: An Introduction bahwa pentingnya mendalami kehidupan dan pengalaman pengarang membantu kita memahami karya sastra. W.K. Wimsatt Jr. dan Monore C Beardsley juga berpendapat bahwa mencari niat atau maksud yang disampaikan pengarang dalam karyanya tidak dapat diandalkan atau kerap tidak relevan, karena karya sastra seharusnya dapat dinikmati dan dapat dianalisis dari sudut pandang pengarang itu sendiri.

garis besar dari pendekatan ekspresif dalam kajian susastra terletak pada bagaimana peneliti melihat dan menganalisis sebuah karya sastra yang berfokus pada pengarangnya, karena penekatan ekspresif menuntun peneliti untuk lebih jauh mengenal silsilah karya sastra dari latar belakang pengarangnya. maksudnya, dengan menggunakan pendekatan ekspresif dalam kajian susastra kita dapat mengetahui bagaimana latar belakang karya sastra itu dibuat dan dapat dimengerti berdasarkan latar belakang psikologis, gaya bahasa atau gaya penulisan, serta sejarah, dan budaya pengarang.

sumber:

1. A Handbook of Critical Approaches to Literature oleh Wilfred L. Guerin, Earle Labor, Lee Morgan, dan Jeanne C. Reesman.
2. Biographical Critism: An Introduction oleh C. Hugh Holman.
3. The Psychological Approach to Literary Criticism oleh Frederick K. Strothmann.
4. Literary Theory: An Introduction oleh Terry Eagleton.
5. The Intentional Fallacy oleh W.K. Wimsatt Jr. dan Monroe C Beardsley (sebagai kritik terhadap pendekatan ekspresif)

Pendekatan ekspresif adalah suatu pendekatan yang menitik beratkan pada ekspresi atau apa yang dirasakan oleh pengarang, hal tersebut juga tidak terlepas dari pengalaman pribadi dari pengarang, hal tersebut yang membuat suatu karya sastra menjadi lebih spesifik, menurut Yuhdi (2018, hlm. 24) mengemukakan bahwa pendekatan ekspresif ini pendekatan dititik beratkan pada eksistensi pengarang sebagai pencipta karya seni, sejauh manakah keberhasilan pengarang dalam mengespresikan ide-idenya. Karena itu, tinjauan ekspresif lebih bersifat spesifik, jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan ekspresif merupakan pendekatan yang dilihat dari kacamata pencipta atau penulisnyapenulisnya, selain itu jg dr ekstensi si penulis atau pengarang serta dalam pengalaman pribadinya.

Pendekatan ekspresif menitikberatkan pengarang, dan orientasi ekspresif memandang karya sastra sebagai ekspresi, luapan, ucapan, perasaan, pikiran-pikiran, dan perasaannya. Orientasi ini cenderung menimbang karya sastra dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visum atau keadaan pikiran dan kejiwaan pengarang.

Kerangka pendekatan ekspresif sebagaimana diutarakan Atmazaki
(Dalam jurnal Dzikri 1990:30) yang perlu di perhatikan adalah 1) pendekatan ekspresif berhubungan erat dengan kajian sastra sebagai karya yang dekat dengan sejarah, terutama sejarah yang berhubungan dengan kehidupan pengarangnya, dan 2) karya sastra dianggap sebagai pancaran kepribadian pengarang.

Pendekatan ekspresif merupakan pendekatan yang
mengaitkan antara karya sastra dengan ekspresi atau perasaan dari pengarangnya. Maka dengan itu ada beberapa langkah yang harus diperhatikan,

Langkah Pertama, dalam penerapan pendekatan ekspresif, seorang kritikus harus mengenal atau mengetahui biografi dari pengarang yang akan dikaji nantinya. Langkah kedua, melakukan pemahaman terhadap unsur-unsur yang terdapat di dalam karya sastra seperti, tema, diksi, metafora, atau pencitraan dan sebagainya.

Langkah Ketiga, mengaitkan hasil penafsiran.

Sumber:

  1. Yuhdi,Achmad dkk. 2018. Kajian Prosa Fiksi Indonesia. Medan.
  2. Siswantoro. 2018. Metode Penelitian
    Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.