Sepi sunyi terbentang rindu
Terhempas badai mengusik kalbu
Sunyinya desir malam syahdu
Sempurna ketika sang angin mulai membisu
Seduh tangis terdengar sang purnama
Imajinasi terpampang dengan serangkai kata
Terpancar cahaya menemani sang raga
Menghiasi malam yang menembus ujung rimba
Penat jiwa tatkala menanti
Bergairah mengkhayalkanmu yang tak pasti
Berharap penuh untuk menyapa pada malam ini
Menelusuri seluk beluk gejolak rasa dalam hati
Namun akhirnya malam itu usai begitu saja
Tergantikan oleh sapaan sang pagi buta
Terselimuti oleh penantian yang tak berharga
Tak berguna, sia sia, dan tinggalah asa
Gairah itu kini telah sirna
Tersimpan dalam ruang kosong nan hampa
Hingga kau kubur secarik kisah kita
Kau lenyapkan album itu tanpa setitikpun makna
Janji itu hanyalah omong kosong semata
Sengaja kau ingkar nan kau bubuhi nestapa
Kau nodai kertas putih itu dengan pekatnya tinta
Hitam legam bak aku yang kini terluka
Yang ku ingat dulu kau pernah mainkan sebaris nada
Dulu jua bagiku kau adalah pembawa senda
Namun seiring berjalannya masa
Bagiku kau tak lebih dari tokoh masa lalu pengukir derita
~D.K.