Pemanfaatan Daun Pegagan Untuk Obat Tradisional

Obat tradisional adalah obat yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami. Obat tradisional atau jamu merupakan obat yang mempunyai campuran herbal dari bagian bagian tertentu dari tanaman. Bagian bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat bisa berupa akar, batang, dan daun atau bisa bagian bagian lainnya. Obat tradisional yang terbuat dari bahan herbal ini biasanya akan menjadi bahan alternatif bagi masyarakat untuk digunakan sebagai obat ataupun bisa digunakan sebagai tujuan lain dikarenakan obat tradisional tersebut terbuat dari bahan bahan alamiah.

Masyarakat beranggapan bahwa penggunaan obat tradisional relatif lebih aman daripada penggunaan obat sintesis karena masyarakat beranggapan obat tradisional memiliki efek samping yang relatif kecil dibandingkan dengan obat sintesis. Tetapi jika kita ingin mengonsumsi obat tersebut maka kita harus memperhatikan kandungan kandungan yang ada didalamnya apakah bisa dikonsumsi secara rutin atau tidak,ketepatan penggunaan obatnya juga harus diperhatikan seperti dosis, cara, waktu penggunaan dan bahan bahan yang dgunakan dalam pembuatan obat tersebut sesuai atau tidak dengan indikasi penggunaannya.

Beraneka ragam tumbuhan di Indonesia yang bisa digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah daun pegagan. Daun pegagan mempunyai nama ilmiah yaitu centella asiatica. Daun pegagan ini merupakan tanaman liar yang hidup diarea tropis karena tumbuhan ini membutuhkan tanah yang lembab dan tercukupi oleh sinar matahari. Tumbuhan ini biasanya banyak tumbuh disekitar area perkebunan, ladang, dan dipematang sawah.

Daun pegagan ini kerap digunakan sebagai obat alternatif untuk menangani berbagai masalah kesehatan. Salah satunya bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah pada kulit. Manfaat daun pegagan bisa untuk mencegah jaringan parut, membantu penyembuhan luka dan psoriasis. Didalam daun pegagan ini mengandung zat kimia yang dkenal dengan nama triterpenoid yang mempunyai manfaat untuk mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatkan antioksidan, memperkuat jaringan kulit dan dapat meningkatkan suplai darah ke area luka. Contohnya membantu penyembuhan luka bakar dan menurunkan resiko infeksi pada luka.

Daun pegagan ini juga memiliki kandungan senyawa aktif lainnya yaitu pentacyclic triterpenes, asiaticoside, dan asiatic acid. Senyawa senyawa ini bisa membantu untuk penyembuhan kulit akibat terkena psoriasis. Karena zat tersebut dapat membatu merangsang pembelahan sel kulit sehat dan dapat membantu pembentukan jarigan baru pada kulit.

Selain itu daun pegagan atau centella asiatica ini bisa dijadikan sebagai obat kecantikan. Daun ini bisa digunakan untuk mencegah penuaan dini, melembabkan kulit serta dapat mencerahkan kulit. Hal ini didapatkan dengan cara meningkatkan pembentukan collagen dan protein yang penting untuk jaringan pada tubuh. Seiring dengan bertambahnya usia produk collagen akan berkurang , tanpa collagen yang cukup maka kulit akan menjadi kering dan akan mengalami kerusakan. Centella asiatica ini didalaam produk kencantikan anti aging tidak pernah terlewatkan. Karena dengan adanya daun ini didalam kandungan skincare itu dapat membantu kulit kita agar tetap terjaga kelembaban kulitnya dan juga agar terhindar dari efek penuaan dini.

Secara umum daun pegagan ini aman untuk orang dewasa, tetapi untuk anak usia dibawah 18 tahuntidak dianjurkan ntuk memakainnya. Pemakaian obat ataupun skincare yang mengandung centella asiatica ini aman selagi tidak digunakan melebihi batas anjuran pakai. Jika obat ini digunakan dalam jumlah besar maka akan menyebabkan sensasi terbakar pada kulit hingga dapat meyebabkan alergi pada kulit. Dan jika daun ini dibuat menjadi minuman dan terus di konsumsi secara berlebihan maka akan menyebabkan efek ringan seperti pusing, sakit kepala, dan sakit perut. Jika ingin mengonsumsi obat tersebut maka dianjurkan tidak boleh lebih dari enam minggu tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat yang terbuat dari daun ini tidak dianjurkan bagi orang yang mempunyai penyakit hati atau liver dan kanker kulit karena terdapat zat senyawa yang berbahaya didalamnya.