Pulau borneo merupakan kawasan luas yang terkenal dengan kaya akan alam dan hutan belantara. Disini kita ketahui bahwa pulau Kalimantan yang dikenal dengan paru-paru dunia. Hal ini didukung dengan alamnya yang masih rimbun, udaranya masih sejuk dan terhindar dari polusi. Menjadikan lingkungan sekitar masyarakat seperti suku dayak dan melayu yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan merasakan kenyamanan dengan kondisi lingkungan yang terhindar dari kerusakan alam sekitar. Begitu juga dengan kehidupan binatang-binatang buas di dalam hutan merasakan kenyamanan dengan situasi hutan yang masih terjaga lingkungan sekitarnya.
Ketika terjadi fenomena hutan gundul yang melanda di sekitar pulau borneo pada tahun 2004. Hal tersebut terjadi dikarenakan beberapa kelompok masyarakat setempat dan orang luar pulau Kalimantan melakukan penebangan hutan secara ilegal untuk kepentingan pribadi dan kekayaan yang akan diperolehnya. Penebangan dilakukan oleh kelompok tersebut dilaksanakan di dalam hutan yang rimbun terdapat kayu berkualitas bagus untuk dijual. Tujuan kelompok tersebut melakukan penebangan hutan untuk memperoleh kayu yang dihasilkannya, kemudian kayu yang mereka tebang itu akan dijual keluar provinsi. Dilakukan sekelompok orang yang bekerja sama dengan orang di luar pulau borneo secara tertutup atau tersembunyi ketika proses mengangkutan kayu menggunakan truk yang menuju rute ke Pontianak, kemudian dari Pontianak akan dibawa melalui kapal untuk dijual keluar dari pulau borneo menuju pulau lain. Sehingga proses dan hasil yang didapat oleh beberapa kelompok tersebut akan mendapat hasil yang maksimal untuk kepentingan pribadi dan memperkaya diri mereka. Penebangan hutan secara liar terjadi selama 1 tahun lebih.
Kelompok yang melakukan penebangan secara liar tersebut tidak memikirkan dampak yang akan menjadi kerugian dimasa yang akan datang. Kerugian tersebut akan berdampak pada lingkungan masyarakat setempat. Hal yang akan menjadi akibat penebangan hutan secara berlebihan adalah akan terjadi banjir disebabkan pohon tidak ada lagi sehingga tidak mampu menahan erosi dan meresap air yang berlebihan. Beberapa tahun sering terjadi banjir berkali-kali ketika air sungai kapuas meluap, mengakibatkan masyarakat tidak dapat beraktivitas ketika banjir melanda selama 3 hari, serta terjadi longsor dibeberapa tempat karena tanah mulai terkikis akibat pohon tidak ada lagi. Lalu, kerusakan hutan ini juga berdampak pada binatang-binatang yang ada di dalam hutan merasa terganggu kehidupannya. Terutama binatang menjadi kesulitan mencari makanan. Begitu juga dengan masyarakat setempat akan merasakan situasi alam sekitar semakin panas karena pohon sudah gundul.
Berdasarkan lingkungan hutan yang sudah gundul, kita perlu melakukan pencegahan dengan cara pelestarian hutan gundul. Dengan kesadaran yang harus dilakukan oleh semua masyarakat begitu pentingnya hutan sebagai kehidupan kita. Hal awal yang perlu dipatuhi oleh masyarakat setempat yaitu dengan tidak menebang pohon sembarangan, kemudian melakukan penanaman beberapa tumbuhan yang dapat mengembalikan kesuburan tanah, dan melakukan reboisasi dibeberapa wilayah dan lahan yang terdampak hutan gundul. Hal ini supaya lingkungan sekitar kita terhindar dari bencana alam berupa banjir bandang diberbagai aliran sungai, longsor dipermukiman masyarakat setempat, serta udara yang sudah tidak segar dan kepunahan binatang liar karena tempat tinggal dan kesusahan ketika mencari makan. Hal utama kita harus menjaga lingkungan sekitar kita yaitu untuk generasi-generasi kedepannya dapat menikmati kehidupan dengan lingkungan yang tetap terjaga asri.
Kemudian masyarakat yang melakukan penebangan pohon dengan ukuran beberapa meter, yang dijadikan perladangan berupa padi, tidak menjadi permasalahan. Karena hal ini dijadikan kebutuhan pangan. Terkecuali penebangan secara merugikan masyarakat, maka perlu diatasi dengan tuntas. Perladangan yang ada di pulau borneo merupakan perladangan berpindah. Jadi setelah selesai berladang, tanah tersebut akan dirawat kembali oleh pemilik tanah dengan cara ditanam dengan beberapa tumbuhan sayur ataupun buah-buahan sebagai kebun yang menghasilkan kebutuhan hidup. Dengan demikian tidak termasuk merusak hutan dan tidak merusak habitat binatang yang berada di hutan tetap merasa aman dan tenang. Hal ini dikatakan dapat menjaga lingkungan sekitar karena tidak merusak alam demi kepentingan pribadi. Secara sadar masyarakat menggunakan alam hanya seperlunya saja dengan kebutuhan hidup. Supaya alam sekitar tetap terjaga dari kerusakan dan gundul hutan. Karena hutan yang dilestarikan akan bermanfaat untuk oksigen yang kita hirup sebagai makhluk hidup di bumi.