Aku seorang mahasiswa dari Universitas Tidar.Di tengah kesibukan kuliah dan tugas yang menumpuk,aku sering merasakan kerinduan terhadap keluarga di Kota Kebumen,terutama saat mengenang masakan ibu.Di hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2024,aku berencana pulang ke rumahku di Kota Kebumen.Namun,rencanaku itu kutunda karena setelah pulang salat Jumat,motorku jatuh di jalan yang menurun.Jalan itu licin.Waktu itu aku dibonceng temanku,entah kenapa temanku mendadak mengerem motor di jalan yang menurun dan akibatnya motorku terjatuh dan terseret ke bawah.Jadi motorku lecet,kaca depan retak dan spionnya pecah.Oleh karena itu, aku menunda rencanaku untuk pulang karena aku ingin memperbaiki motorku terlebih dahulu.Aku menelepon orang tuaku kalau pulangnya diundur minggu depan.
Di hari Jumat, tanggal 6 September 2024 ,aku jatuh sakit.Namun, aku tetap memaksa untuk pulang,karena seharusnya aku pulang minggu sebelumnya.Aku merasa tidak enak kepada orang tua jika pulangnya kutunda-tunda.Rindu keluarga dan suasana rumah membuatku nekad.Sebelum pulang,aku membersihkan kosku dulu,menyiapkan barang-barang yang akan dibawa dan mematikan lampu serta mencabut peralatan lainnya dari stop kontak.Aku hanya membawa baju,laptop,mouse,dan pendingin laptop.Aku menaruh mouse di saku tasku.Aku berpamitan dengan ibu kos dan teman-teman kosku.Aku memulai perjalanan sekitar jam 3 sore setelah salat ashar.Aku berharap perjalanan ini tidak terlalu berat.Aku menjemput temanku di kosnya. Di perjalanan,aku mengisi bensin terlebih dahulu.
Perjalanan ini seharusnya menjadi momen yang menyenangkan,tetapi dengan kondisi tubuh yang kurang fit,semuanya terasa berbeda.Aku mengemudikan motor dengan pelan dan berusaha berkonsentrasi meskipun tubuh lemah.Namun,saking pegalnya,pusing dan ingin cepat sampai rumah,membuatku menambah kecepatan motorku.Semangatku untuk bertemu keluarga membuatku berusaha keras untuk menahan segala rasa tidak nyaman.Awalnya baik-baik saja.Namun, di tengah perjalanan tepatnya di daerah Purworejo ada sedikit tragedi.Pada waktu itu,aku dan temanku mendengar seperti ada sesuatu yang jatuh dari kami.Aku tetap menjalankan motorku sambil menolah-noleh ke belakang,tetapi tidak terlihat apa-apa.Saat aku menoleh ke depan,aku kehilangan kendali dan menabrak tiang.Benturan keras,membuat jantungku berdebar.Aku dan temanku terjatuh.Ketika aku terjatuh,semuanya terasa lambat.Dalam keadaan bingung,aku segera berusaha untuk bangkit dan memeriksa kondisi temanku.Untung saja ,Tuhan masih memberikan kesempatan hidup kepada kami, jadi kami berdua tetap selamat walau luka sedikit.Motorku lecet dan spakbor depan sampai hancur.Di situ banyak orang yang menolong kami dan memastikan jika kami tidak membutuhkan perawatan lebih lanjut.Kami disuruh istirahat terlebih dahulu.Saat itu,aku mengecek barang-barangku.Ternyata benar,mouse laptopku hilang.Jadi aku mencoba mencarinya di jalan.Namun, mouse-nya sudah hancur terlindas mobil.Jadi kutinggalkan.Selain itu barang-barangku aman,namun pendingin laptopku pecah.Aku dan temanku dibuatkan minuman hangat dan gorengan oleh orang di daerah sana.Rasa sakit di beberapa bagian tubuh membuatku tidak berdaya.Namun,temanku berusaha menenangkanku dan mengatakan bahwa kami masih selamat dan itu yang terpenting.
Aku bingung,ingin menelepon orang tuaku dulu atau memberitahunya di rumah saja.Aku tidak mau membuat orang tuaku cemas.Jadi,aku memutuskan untuk memberitahunya setelah sampai rumah saja.Setelah keadaan membaik,aku dan temanku berpamitan dengan orang di sekitar sana.Mereka sangat baik dan ramah.Aku melanjutkan perjalanan dengan pelan-pelan dan lebih berhati-hati karena siapa tau ada sesuatu yang tidak beres pada motorku setelah mengalami kecelakaan tersebut, seperti rem blong.
Setelah sampai di Kota Kebumen,aku mengantarkan temanku ke rumahnya terlebih dahulu.Lalu aku melanjutkan perjalanan dan sampai di rumah sekitar jam setengah enam sore.Di depan rumah,aku hampir jatuh lagi,karena rasanya lemas sekali.Orang tuaku menghampiriku dengan wajah penuh kekhawatiran.Di situ aku menceritakan semua yang terjadi.Meskipun mereka tampak marah karena pulang dalam keadaan sakit dan sempat mengalami kecelakaan,mereka lebih memilih bersyukur karena kami selamat.Di situlah aku menyadari,kasih sayang dan perhatian orang tua adalah hal yang paling berharga.Aku istirahat sebentar dan salat magrib terlebih dahulu.Setelah itu aku dibawa ke rumah sakit untuk mengecek kondisiku dan ternyata aku terkena gejala tipes.Selama beberapa hari,aku mendapatkan perawatan dengan baik dan bisa beraktivitas seperti biasa.
Walau perjalanan kami tidak berjalan mulus,aku bersyukur bisa selamat dan bertemu dengan keluarga.Kecelakaan itu mengingatkanku akan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan.Meskipun rindu keluarga,aku sadar harus lebih berhati-hati dalam berkendara.Aku juga menyadari bahwa kehidupan tidak bisa selalu diprediksi dan dukungan dari sesama sangatlah berharga.