Pelajar bukan hanya menuntut ilmu tapi juga berpenghasilan

PELAJAR BUKAN HANYA MENUNTUT ILMU TAPI JUGA BERPENGHASILAN

Latar Belakang Permasalahan
Pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk membentuk sebuah individu yang lebih baik. Dengan pendidikan yang baik, maka individu tersebut bisa memberikan kontribusi untuk kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat sekitar, maupun negara. Karena itu pendidikan haruslah sudah mulai diterapkan sejak dini, dan jangan sampai ada anak yang mengalami putus sekolah. Sayangnya di Indonesia, cerminan pendidikan negeri ini sangat buruk. Tidak hanya dari segi rendahnya manusia yang berpartisipasi tapi juga rendahnya kualitas pendidikan di negeri ini. Dimulai dari tidak layaknya gedung sekolah, sampai sulitnya untuk mengakses gedung sekolah tersebut. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan dan menjadi cerminan buruk. Kurangnya fasilitas yang di sediakan dari pemerintah dan tenaga guru yang kurang baik dalam mendidik anak didik.
Pembahasan
Bukan rahasia lagi bila anak-anak sekarang yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mereka kesulitan mendapatin informasi dari luar , hanya pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya itu saja , dengan perkembangan seiringnya zaman mereka hanya di ajarkan pendidikan tinggi agar mereka bisa bekerja dengan layak.
Pembelajaran menjadi salah satu fasilitas yang dapat berpengaruh besar dalam membentuk sumber karakter manusia di masadepan. Lewat pembelajaran, bisa terbentuk generasi berkarakter yang sanggup mengaktualisasikan diri jadi ujung tombak kemajuan peradaban sehingga mampu merubah ekonomi indonesia menjadi maju.
Sebagaimana yang telah di terapkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, tujuan nasional pembelajaran merupakan buat mencerdaskan kehidupan bangsa, yang pada kesimpulannya hendak menopang kesejahteraan rakyat dan negara .
Apabila ditinjau dari keadaan sekrng realitanya pembelajaran Indonesia hanya berfokus ke satu sektor yaitu Sekolah memang menuntut anakdidik untuk menjadi pintar hanya di bidang akademik. Tapi cita-cita dan keberanian bermimpi tak kamu dapatkan hanya dengan mencatat pelajaran yang ada di sekolah.
Untuk sekarang penanda keberhasilan dari tujuan tersebut masih sangatlah jauh dari kata tercapai. Belum bangkitnya pembelajaran Indonesia dari keterpurukan sejatinya memunculkan satu permasalahan besar, hendak dibawa kemana peradaban negara ini nanti kalau semua anak didik di ajarkan seperti itu sedangkan negara tidak mampu memberikan lapang perkerjaan, maka dari itu kita sebagai pemuda pemudi indonesia harus merubah sebagian kecil dari problem yang ada di masyarakat. Terutama sempitnya lapang perkerjaan dan minimnya perusahaan yang ada di Indonesia.
Keadaan para pelajar Indonesia ini masih sangat jauh dari harapan yang bisa merubah bangsa dan negara, kita hanya mengedepankan generasi yang pintar serta sanggup bersaing di kancah internasional,Tapi tidak dengan anak yang bisa membuat lapang kerja bagi banyak orang singkatnya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bila ditarik garis sebagian tahun kebelakang, bisa disaksikan bahwa sempitnya lapang perkerjaan , setiap tahun meningkatnya jumlah pengangguran yang ada di negri ini, kalau Indonesia populer dengan jati diri bangsa yang berkarater bagus baik di bidng akademik maupun non akademik pasti ekonomi di indonesia akan stabil kedepannya. Saya sangat mendukung program pemerintah dengan menyekolahkan anak-anak yang pintar dalam akademik , namun banyaknya anak-anak di luaran sana yang memiliki kemampuan lainya tidak ikut serta di kembangkan juga.
Bermacam kebijakan pembelajaran yang dibuat pemerintah dengan harapan bisa memusatkan para siswa menjadi unggul dalam satu bidang, baik dari segi kompetensi, kepribadian, dan jiwa kompetitif bagaikan bekal bersaing dengan pelajar-pelajar dari negeri lain, dan ini tidak di butuhkan oleh banyak orang, terdapatnya inovasi baru dalam kebijakan pembelajaran buat menanggulangi kasus pembelajaran yang sangat tidak normal,maka daei itu pemerintah harus mencetak generasi muda berkarakter, aktif, kreatif, serta supaya bermanfaat bagi banyak orang.

Seharusnya sekolah mendukung seperti menambahkan mata pelajran atau ekstralikuler disekolah, mulai dari smp karena smp adalah waktu yang tepat di mana peserta didik lepas dari sekolah dasar dan menju ke jenjang berikutnya, ketika memasuki fase ini peserta didik sudah mulainya terbentuk tujuan hidupnya sebelum ia mengenal yang namanya dunia pekerjaan,binis,MLM,dan lain-lain. Karena pada dasarnya banyak anak-anak yang ingin sekolah, karena keterbatasan biaya sekolah tidak sedikit anak didik yang tidak bersemangat sekolah, karena sekolah hanya menghambur-hamburkan uang,membuang-buang waktu sehingga peserta didik lebih semangat mencari uang di bandingkan dengan bersekolah, dan di sekolah sebagian anak-anak tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan , seperti tadi sekolah hanya berfokus di bidang akademik ya walaupun kami paham bawah yang namanya guru hanya pintar di bidng akademik ya wajar lah anak-anak didiknya menjadi pintar karena gurunya orang pintar. Sedangkan masih banyaknya anak-anak lainya yang mungkin tertarik dengan bisnis atau kegiatan yang bisa menghasilkan uang, sekolah bisa membuat program seperti :

  1. Pelatihan seperti (Usaha Vocer Isi Ulang)
    Karena usaha ini sangatlah mudah di kerjakan dan pulsa merupakan produk yang habis di gunnakan, dan di butuhkan oleh banyak orng,juga kita mengajarkan kedisiplinan dalam berjualan agar tidak rugi,
  2. Menjadi reseler atau dropshiper
    Karena sekarang sudah jaman nya modern kita bisa menggunakan promosi online, memanfaatkan media social dengan bijak,
  3. Budaya tanaman
    Kita bisa mengajarkan ini kepada peserta didik budaya tanaman baik sayu-sayuran ataupun tanaman hias
  4. Menjadi Treder saham
    Trader adalah seseorang yang memanfaatkan perubahan harga guna mencari keuntungan. Jadi seorang trader akan membeli saham pada harga yang rendah dan jual pada harga yang lebih tinggi. Rentang waktu yang dilakukan biasanya jangka pendek, bisa per 15 menit, 30 menit atau paling lama jangka 1 minggu , nah untuk ke untungan nya mulai dari 10-25%
    Dari modal yang kita investasikan
  5. Fotografer atau juru foto
    Kita bisa menjual foto jepretan kita secaraonline di Shutterstock, jepretan dari hp android.
  6. Dan yang terakhir adalah menjual produk buatan sendiri, baik itu berupa dari kreatifitas siswa mungkin dia suka bikin kue kita bisa mengajarkan k ilmu lebih lanjut , cara pengemasan , promosi dan pemasaran. Atau ada yang mau jual jasa desain logo/editing video dan photo, ada yang suka menemukan produk terbaru seperti kompor dari bahan bakar air kita bisa membantu anak-anak didik berkembang melalui bakat dan minat mereka. Sehingga ketika mereka ingin melanjutkan k jenjang selanjutnya mereka tau harus ke mana dan jurusan apa yang harus mereka ambil.
    Ada banyak kegiatan wira usaha yang sangat dan memiliki potensi penghasilan yang sangat tinggi.

Sekolah juga harus paham kalau manusia di ciptakan berbeda-beda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap anak-anak bangsa yang ingin menempuh pendidikan harus layak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan dan mereka harus bisa mewujudnkan cita-cita mereka, mungkin ada anak yang sangat pandai di bidang matematika tapi tidak bisa mengedit video atau bermain bola, ada juga yang hebat dalam bermain basket padahal ia sangat menguasai dalam pelajaran bahsa inggris, tidak semuanya harus di fokuskan dalam akademik, ada juga yang cita-citanya menjadi orang kaya, tidak semuanya cita-cita anak ingin menjadi guru,dokter,tentara,polisi,presiden,mentri dan lain-lain. Hingga sampailah saat mereka lulus sekolah SMA sederajat mereka tidak memiliki basic apapun Cita-Cita tidak terwujud hingga akhirnya menjadi pengangguran dan mereka menyadari kalau ΒΌ dari umur mereka di habiskan untuk sekolah dan sekolah tidak pernah sama sekali mengajarkan mereka caranya untuk mendpatkan uang setelah lulus sekolah, kalau sudah begini yang di salahkan siapa ya pemerintah lah, wajar kebanyakan orng nuntut ke pada Negara lapang pekerjaan.