Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas

  1. Identitas Buku
  • Judul Buku : Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas
  • Penulis : Tosan PambudiWitjaksono, AMKL, SE, MM dkk
  • Penerbit : Kementrian Kesahatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA
  • Tahun Terbit : 2014
  • Halaman : 220
  • Bahasa : Indonesia
  1. Orientasi
    Buku ini berjudulkan pedomaan pelayanan gizi di puskesmas menjelaskan mengenai bagaimana cara-cara penilaian status gizi dengan PAGT yang baik dan benar juga di jelaskan contoh menu atau Riwayat makan pasien dengan berbagai indicator yang berpotensi gizi buruk maupun gizi lebih dengan berbagai macam cara pengukuran

  2. Tafsiran isi
    Gizi berperan penting dalam kesehatan, gizi mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, memelihara kesehatan, menunjang aktivitas hidup sehari-hari dan melindungi tubuh dari penyakit. negara yang sesuai. Status gizi dinilai dengan membandingkan kecukupan jumlah dan jenis zat gizi yang dicerna dan kebutuhan tubuh akan zat gizi yang berbeda menurut kesehatan, penyakit, dan berbagai tahap perkembangan.
    Masalah gizi terjadi ketika asupan dan kebutuhan gizi tubuh tidak sesuai. PAGT adalah proses sistematis untuk mengatasi masalah gizi dan menawarkan tingkat keberhasilan yang tinggi. PAGT digunakan di semua fasilitas kesehatan termasuk: B. Rumah Sakit (rawat inap dan rawat jalan), pusat konseling gizi dan gizi, Puskesmas, dan masyarakat.
    Tujuan perawatan gizi adalah untuk mengembalikan nutrisi yang baik dengan mengubah berbagai faktor penyebab. Untuk menunjukkan keberhasilan proses asuhan gizi, harus dipantau dan dievaluasi menggunakan indikator asuhan gizi yang terukur dan semua langkah proses asuhan gizi harus didokumentasikan. Proses manajemen gizi yang terstandarisasi (PAGT) harus diikuti secara berurutan, dimulai dengan langkah-langkah penilaian, diagnosis, intervensi, dan pemantauan dan evaluasi gizi (ADIME).
    Asupan makanan atau minuman oral di bawah standar acuan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis Tidak untuk digunakan jika tujuannya adalah penurunan berat badan, inisiasi perawatan akhir kehidupan Diet atau nutrisi oral kombinasi, enteral/parenteral. Perencanaan dilakukan dengan memprioritaskan pemeriksaan gizi berdasarkan tingkat keparahan masalah, keamanan, dan kebutuhan.Pengkajian gizi merupakan langkah untuk mengidentifikasi tanda dan gejala.
    Gejala gizi buruk dan penyebab gizi buruk. Proses sertifikasi bertujuan untuk membangun budaya keselamatan dan kualitas
    Sebuah organisasi untuk perbaikan terus-menerus dari proses dan hasil perawatan gizi. Memberikan asuhan gizi kepada pasien dan klien
    bagian dari perawatan rawat inap. Di bawah ini adalah standar
    Domestik (KARS) dan Internasional (JCI – Akreditasi Rumah Sakit Joint Commission)
    Internasional) dalam konteks proses perawatan gizi standar. Pelayanan asuhan gizi yang bermutu memenuhi langkah-langkah yang dimulai dengan pengkajian, diagnosis, intervensi, pemantauan, dan pengkajian gizi yang memadai. Kegiatan ini penting karena kualitas asuhan gizi perlu dipantau dan dikelola agar dapat tersampaikan dengan benar. Karena pengawasan merupakan fungsi manajemen, maka
    Dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengendalian adalah tindakan yang memperbaiki pelaksanaan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mengelola tujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan secara efisien dan efektif dicapai dan dilaksanakan sesuai rencana.
    Pengawasan dan pengendalian mutu asuhan gizi pada dasarnya bertujuan untuk memastikan bahwa asuhan gizi sudah tepat guna memberikan mutu pelayanan yang ditentukan. Hal ini diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan di atas
    Pendokumentasian setiap tahapan asuhan gizi terutama hasil monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengendalian mutu pengelolaan gizi didukung oleh adanya peraturan perundang-undangan yang memuat pedoman dan penyusunan standar operasional prosedur (SPO) dan instruksi kerja dari pemerintah daerah. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah langkah-langkah (urutan) yang harus dilakukan sebagai pedoman untuk mengontrol dan secara konsisten melakukan tugas-tugas tertentu.
    Fungsi SOP adalah untuk mengevaluasi kegiatan secara terus menerus sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan pada sistem. Misalnya, SOP perawatan gizi. Surat Perintah Kerja (IK) merupakan bagian dari SOP, aplikasi yang secara teknis disesuaikan dengan tempat kerja. Misalnya
    Instruksi kerja seperti evaluasi gizi/pembuatan formulir evaluasi, penyusunan formulir pengelolaan gizi, dan pengisian formulir umum.

  3. Evaluasi
    Dari buku yang saya ulas ini memiliki keunggulan sebagai berikut

  • Memiliki kata kata yang mudah di pahami
  • Memiliki contoh kasus yang bisa membantu mengidentifikasi masalah
  • Memiliki contoh cara Menyusun PAGT yang baik dan benar
    kemudian dari buku yang di ulas ini memiliki kekurangan yaitu
  • Benlum ada gambar yang jelas
  • Adanya table yang kurang mudah untuk di pahami
  1. Kesimpulan
    Jadi isi dari buku ini menjelaskan mengenai tujuan, sasaran, proses asuhan gizi yang baik dan benar, contoh contoh dari formulir untuk menilai status gizi seperti Form Food Frequency,Formulir asuhan gizi dan lain lain. Dalam buku ini juga terdapat table angka kecukupan gizi yang dapat memudahkan untuk mengetahui angka kecukupan gizi yang di butuhkan, terdapat pula konsep asuhan gizi terstandar yang menjelaskan di ikuti juga dengan Langkah Langkah PAGT yang dapat menuntun pelayanan gizi yang baik dan benar.

Cover Depan Buku
Screenshot (13)