ORGANISASI KONSEP: MODEL SEMANTIK HIERARKIS, PERBANDINGAN FITUR, dan SPREADING ACTIVATION NETWORK MODEL

Organisasi Konsep

—> mengetahui hubungan antar konsep dan bagaimana konsep diorganisir.

MODEL SEMANTIK HIERARKHIS

Model semantis hierarkis dikemukakan Collins dan Quillian tahun 1969 (Saults 2001; Dardjowidjojo 2005:184).

Menurut teori ini, konsep terkait satu dengan yang lainnya secara hierarkis (Dardjowidjojo 2005:184).

Konsep yang terletak di atas bersifat umum, sedangkan konsep yang ada di bawahnya bersifat khusus. Konsep yang ada di atas melingkupi konsep di bawahnya. Konsep yang ada di atas mempunyai konsep yang ada di bawahnya.

Makin dekat jarak antara satu konsep dengan konsep yang lain, makin dekatlah hubungan kedua konsep tersebut

Kalimat (1) dan (2) akan lebih cepat daripada kalimat (3) karena konsep-konsep yang terdapat dalam kalimat (1) dan (2) lebih dekat dibandingkat kalimat (3).

Kelemahan: kata-kata abstrak tidak mudah dibuatkan hierarki, tidak selamanya orang mengikuti hierarki, jarak semantic yang sama belum tentu menghasilkan jumlah waktu yang sama

MODEL PERBANDINGAN FITUR

-Dibandingkan berdasarkan dua tahapan untuk membandingkan dua konsep yang memiliki kemiripan

-menemukan terdapat kemiripan antara konsep pertama dan kedua

-dari perbandinga ini akan menemukan perbedaan fitur, yaitu fitur yang ada pada satu konsep namun tidak terdapat pada konsep yang kedua.

-kelemahan: tidak dapat menentukan fitur konsep yang menyimpang dari fitur normal

SPREADING ACTIVATION NETWORK MODEL

-Hubungan antarkonsep bersifat menyebar. Satu konsep yang teraktifkan akan menyebar dan mengaktifkan konsep-konsep lain. Dengan kata lain, satu konsep dapat berhubungan dengan beberapa konsep.

-Hubungan antarkonsep ditujukkan dengan garis

-Hal utama adalah konsep yang terhubung diaktifkan selama pencarian

-Jarak antara satu konsep dengan konsep lain menunjukkan kedekatan antara satu konsep dengan konsep yang bersangkutan. Konsep-konsep yang berdekatan memiliki hubungan yang kuat, sedangkan konsep yang berjauhan memiliki hubungan yang lemah

-Konsep lain yang teraktifkan akan mengaktifkan konsep berikutnya, begitu seterusnya, sehingga dalam satu jaringan terbentuk banyak buhul. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam model spreading activation network terdapat konsep-konsep yang teraktifkan, hubungan antarkonsep, dan penyebaran konsep sehingga membentuk suatu jaringan

-contoh konsep spreading activation network model