Naiknya Pola Konsumsi Generasi Milenial dalam Belanja Online di Masa Pandemi Covid-19

image
( sumber : https://www.alinea.id/bisnis/senja-ritel-pola-belanja-daring-dan-datangnya-pagebluk-b2cDZ981J )

Dapat kita lihat saat ini bahwa dengan adanya pandemi covid-19 ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian pada saat ini. Akibat dari pandemi saat ini menjadikan pola konsumsi masyarakat meningkat khususnya generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang lahir saat teknologi sudah maju jadi mereka sangat mahir saat memanfaatkan internet dengan menggunakan gawai. Karena kemahirannya saat menggunakan gawai menjadikan mereka orang yang sangat konsumtif. Tidak hanya mahir menggunakan gawai, generasi milenial juga senang bertransaksi non tunai karena menurut mereka dengan bertransaksi non tunai menjadikan sesuatu lebih mudah dan praktis.

Bahkan dengan adanya pandemi ini menjadikan generasi milenial sangat konsumtif. Karena di saat pandemi pada saat ini sangat rawan terkena penyakit maka dari itu mereka membeli sesuatu untuk menambah menjaga kesehatan mereka. Contohnya membeli obat-obatan, suplemen, membeli makanan bergizi, membeli masker, dan lain sebagainya. Jika kalian amati hampir sebagian banyak generasi milenial membeli semua itu secara online dengan menggunakan gawai. Bahkan mereka membeli baju, celana, dan tas itu secara online. Biasanya mereka memanfaatkan aplikasi seperti shopee, lazada, tokopedia, dan masih banyak lagi untuk membeli barang tersebut. Dengan adanya aplikasi tersebut tidak mengharuskan mereka untuk pergi keluar rumah. Sehingga mereka bisa mewaspadai penularan virus yang ada diluar. Tetapi dengan adanya semua itu menjadikan mereka lebih konsumtif daripada biasanya karena meraka termudahkan dengan adanya internet dan gawai. Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan internet dan gawai juga akan mendatangkan dampak positif maupun dampak negatif.

Generasi milenial sangat konsumtif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya pendapatan, karena jika mereka mempunyai pendapatan yang banyak mereka bisa membeli sesuatu yang mereka inginkan. Harga barang dan jasa, karena jika harga barang rendah atau banyak diskon membuat konsumsi generasi milenial semakin tinggi begitu pula sebaliknya. Jumlah keluarga, jika jumlah keluarga yang mendiami suatu rumah sangatlah banyak maka konsumsi akan meningkat. Selera dan gaya, selera dan gaya dapat mempengaruhi konsumsi karena jika kita selalu mengikuti trend yang sedang hits pada saat ini maka kita akan membeli apa yang trending pada saat ini dan ini membuat pola konsumsi kita meningkat (Ahmad, 2021). Tak disangkal bahwa malas keluar rumah menjadikan salah satu faktor yang menjadikan pola hidup konsumtif. Karena dengan adanya gawai mereka bisa membeli sesuatu dengan mudah dan praktis tanpa harus keluar rumah yang akan membuang-buang tenaga.

Perilaku konsumtif sangat disayangkan karena banyak pengaruh buruk nya dibanding pengaruh baik. Dengan berperilaku konsumtif dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang tidak memikirkan segala sesuatu dengan matang sehingga menjadikan mereka sangat boros. Sebagai generasi milenial seharusnya dapat membedakan mana yang dibutuhkan dan diinginkan . Misalnya ketika membeli sesuatu seharusnya melihat apa fungsi dari barang yang ingin dibeli agar dapat menekan pengeluaran dan berhenti berperilaku konsumtif. Agar kita bisa menghindari perilaku konsumtif kita dapat mencegahnya dengan cara membuat daftar apa yang kita perlukan, menabung, dan juga menghindari hutang (Utami A, 2022).

Sumber

Azzahra Q. (2021). “Senja sektor ritel: Pola belanja daring dan datangnya pagebluk”, https://www.alinea.id/bisnis/senja-ritel-pola-belanja-daring-dan-datangnya-pagebluk-b2cDZ981J, diakses pada 08 Juli 2022.

Ahmad. (2021). “Pengertian Konsumsi: Fungsi, Ciri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konsumsi/, diakses pada 05 Juli 2022.

Utami A. (2022). “Gaya Hidup Konsumtif: Gimana Sih Cara Biar Gak Boros?”, https://satupersen.net/blog/gaya-hidup-konsumtif-boros, diakses pada 06 Juli 2022.