Motoran Sekeluarga dan Motoran Bersama Teman-Teman

Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2023 dan 2018/2019 silam, pengalamanku bersama keluargaku yang kocak. Ada bapak, ibu, adik laki-lakiku bernama Pasa, adik perempuanku bernama Manda,dan aku sendiri. Tidak hanya motoran dengan keluarga saja, tapi ada juga motoran dengan teman-teman semasa SMP dulu.

Jadi, ada beberapa kejadian yang akan aku ceritakan di sini. Pertama, pada sore hari sekitar jam empat sore, kejadiannya waktu kita mau ke rumah mbah buyutku. Rencana awalnya kami sekeluarga ingin membawa dua motor, tetapi karena aku males membawa motor sendiri dan ibukku juga sama, jadinya kita membawa satu motor buat bareng-bareng. Di pertengahan jalan, ada sebuah jalan nanjak banget dan kebetulan jalan itu juga masih berkrikil. Alhasil motornya tidak kuat karena kelebihan beban, mungkin bisa jadi karena tempatnya juga angker, jadi ada mbak kunti atau mas pocong yang ikut kali ya, hhhhhh bercanda. Ada juga kejadian waktu aku dan keluargaku sore-sore mau ke rumah nenek dan kakekku, di situ ada jalan menanjak dan sebelum jalan menanjak itu ada jembatan. Di pertengahan jalan menanjak tadi, motor kami juga tidak kuat, dan akhirnya aku bersama ibuku turun dari motor.

Yang kedua, kejadiannya waktu ibu dan bapakku menjemput aku pulang sekolah sewaktu SMK. Aku waktu SMK biasanya pulang berangkat sekolah bareng temenku, tapi kebetulan temenku lagi sakit dan motor yang biasanya aku pakai lagi diservis di bengkel. Waktu kejadian itu sekalian kami menjemput adiku Pasa pulang sekolah, di jalan kita dilihatin banyak orang karena satu motor buat berlima. Mungkin yang ada dipikiran orang-orang itu aneh kali ya, seperti gabut banget gitu, satu motor buat berlima. Jarang- jarang kan sekarang ada satu keluarga yang menggunakan satu motor buat bareng-bareng.

Yang ketiga, kejadiannya waktu malam-malam sehabis pulang dari rumah nenek dan kakekku, sekitar jam delapan malem. Waktu itu adikku di depan semua, habis itu baru bapak, terus ibu, lalu aku di belakang sendiri. Waktu itu, adikku yang bernama Manda mengantuk, lalu kita berhenti buat mindah adik ke belakang.Waktu kita berhenti kebetulan anak pemuda di desaku yang berhenti juga, mereka bertanya ke kita, karena mereka fikir motor kami mogok atau mungkin bannya bocor. Lalu mereka menawaran tumpangan ke kita agar aku nebeng dengan mereka, tapi akunya tidak mau lalu mereka pergi. Waktu adikku sudah di pindahkan ke belakang dan aku pun tidak kebagian tempat duduk di motor itu, sedikit ada tempat duduk sih buat aku.

Ada juga, beberapa kejadian waktu bonceng motor yang kocak menurutku. Pertama waktu SMP, ceritanya pulang sekolah, aku dengan kakak-kakak kelasku, mereka perempuan. Kita bonceng bertiga buat mengantar kakak kelasku pulang, yang mengendarai motor namanya Ambar Wati, lalu yang ada di tengah namanya Ambar Riah dan aku di belakang. Ambar Wati waktu itu ngebut bawa motornya, hampir saja aku jatuh dari motor itu. Ambar Riah juga sama hampir jatuh, kebetulan jalan yang kita lewati berliku-liku dan juga jalannya naik turun, tapi untungnya aman sampai rumah Ambar Riah. Bukanya kita takut tapi malah ngakak bertiga. Lalu, ada juga kejadian waktu pulang sekolah SMP aku dibonceng temanku, Brian namanya. Dia membawa motornya seperti ingin mengajak anak orang mati, di jalan yang menurun motornya digas sama Brian, mau tidak mau aku pegangan, tapi aku pegangan di tasnya. Lalu kejadian tadi terulang lagi, saat aku pulang kerja kelompok dengan temanku, namanya Ikhsan. Lalu kejadian berikutnya, waktu aku dan adik sepupuku pulang sekolah sewaktu SMP. Adik sepupuku cowok namanya Wisnu. Dia baru saja bisa membawa motor dan yang mengendarai motornya itu Wisnu. Di pertengahan jalan kami hampir menabrak orang, untung saja orangnya tidak tertabrak.

Kejadian tadi menurutku menarik. Karena yang pertama, jarang juga satu keluarga bonceng motor berlima, kedua seperti memori selama waktu SMP tadi bisa diceritakan di kemudian hari waktu kami gila-gilaan membawa motor dan bisa menjadi cerita waktu kami sudah besar nanti.