Mitos, Asal Usul Warga Lamongan Pantang Makan Ikan Lele

Lele penyet sudah menjadi sajian kuliner yang dikaitkan dengan nama Lamongan. Namun yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa masyarakat adat Lamongan tidak makan ikan lele. Lalu seperti apa cerita sebenarnya mengenai hal ini dan apa jadinya jika pantangan ini dilanggar?

Orang tua di daerah Lamongan mengenalkan anaknya pada mitos larangan konsumsi ikan lele sejak kecil. Dikatakan bahwa ketika tabu dilanggar, kulit seseorang menjadi ternoda.
Kisah ini dimulai dengan Nyi Lurah meminjam keris dari Sunan Giri. Sunan Giri kemudian meminjamkan keris dengan syarat tidak boleh digunakan untuk kekerasan. Sunan Giri pun meminta kembalinya keris itu setelah tujuh bulan purnama.

Namun, setelah tujuh bulan purnama, keris itu tidak dikembalikan kepada Sunan Giri. Kemudian ia mengirim muridnya Boyopati untuk mengambil kerisnya. Kedatangan Boyopati tidak membuat Nyi Lurah mengembalikan kerisnya. Mengetahui hal itu, Boyopati mencoba mengambil keris secara diam-diam.

Sesampainya rumah di Nyi Lurah, Boyopati berhasil mengambil keris gurunya. Namun, Nyi Lurah menyadari kejadian itu dan meminta warga mengejar Boyopati.

Pengejaran Boyopati berlangsung lama hingga mencapai wilayah Lamongan. Di kawasan Babat, Pucuk dan Boyopati, ada pohon asam besar di sudutnya. Kemudian ia menemukan sebuah kolam dengan ikan lele. Boyopati kemudian berdoa kepada Tuhan dan kemudian pergi ke kolam ikan.

Warga yang mengejar Boyopati pun kehilangan jejak. Salah seseorang rakyat meragukan siswa Sunan Giri itu masuk ke kolam ikan lele. Namun, banyak warga yang menepis dugaan tadi lantaran patil ikan lele berbahaya.
Warga yang tidak menemukan Boyopati akhirnya menyerah dan membubarkan diri. Sejak kejadian itulah, Boyopati bersumpah bahwa keturunannya tidak akan memakan ikan lele lantaran dipercaya sudah melindungi dirinya.

Setelah berhasil melarikan diri dari warga, Boyopati kemudian kembali ke Giri dan oleh Sunan Giri dihadiahi Keris tersebut. Kemudian ia kembali ke desa di mana ia diselamatkan oleh ikan lele untuk mengajarkan Agama Islam yang kini berada di Desa Medang, Kecamatan Glagah.

Konon, rakyat Lamongan yg mempercayai mitos larangan makan lele dan malah nekat mengonsumsi ikan tadi akan menciptakan kulitnya belang-belang.

1 Like