Malam yang sunyi diiringi dengan suara rintik hujan. Aku berada di dalam kamar dengan memainkan telephon genggamku. Dalam sekejap aku memikirkan sesuatu, memikirkan masa depan yang akan aku alami. Dipikiranku terbenak dimasa depan apakah aku akan sukses dan dapat membahagiakan orangtuaku, membawa mereka ketanah suci. Pikiran perlahan hilang dan tenggelam dalam tidurku.
Pada hari sabtu aku melakukan aktifitas seperti biasa, mencuci piring, menyapu, dan menjaga adikku yang berumur 4 tahun. Melihat adikku yang senang bermain dan berlarian kesana-kemari mulai timbul rasa iri andai aku bisa kecil kembali pasti akan sebahagia itu. Namun aku tahu bahwa waktu tidak dapat diputar dan diulang kembali. Waktu demi waktu hari demi hari berlalu seperti biasa rasa lelah dan letih kadang aku rasakan kuliah pulang-pergi dengan jarak yang lumayan jauh dan memakan waktu 1 jam ( pulang-pergi ). Terkadang aku berfikir apakah kuliah memang tujuan awal aku memulai semuanyah.
Aku ‘Nike’, anak pertama dari dua bersaudara di keluargaku adikku bernama Yusuf. Umur aku dan adikku berjarak cukup jauh yaitu 15 tahun. Aku sekarang menjadi seorang mahasiswa di sebuah kampus di daerahku. Walaupun sudah dewasa namun sifat kekanak-kanakanku belum bisa dihilangkan. Mudah menangis, marah, dan tersinggung adalah sifat yang sedang aku coba untuk di hilangkan. Aku anak perempuan sekaligus anak pertama dikeluargaku dan nantinya akulah yang akan bertanggung jawab dalam setiap hal.
Masa depan yang diinginkan olehh setiap anak adalah masa depan yang cerah. Di massa yang akan datang aku selalu berharap dapat menjaga keutuhan keluarga, kebahagiaan orang tua, dan pendidikan yang layak untuk adikku. Namun seiring tingginya harapan yang diinginkan olehku aka nada tahapan yang harus dilalui. Pemikiran yang kadang muncul apakah aku akan berhasil nantinya. Bayang-bayang akan takutnya harapan yang tidak dapat dicapai. Lantunan doa dan permohonan pada yang Maha Kuasa dan tekat yang kuat dapat menjadi acuan dalam hidup.
Anak pertama memiliki peran yang penting nantinya. Beban keluarga akan dipikul olehnya. Aku sebagai anak pertama di keluargaku selalu berusaha untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Didikan orang tua yang pertama adalah membangun karakter anak dari dini. Dapat dikatakan bahwa orang tua adalah sosok terpenting dalam hidupku, mereka selalu berusah untuk menjadikan anaknya menjadi sosok yang baik di masyarakat.
Ada dimana aku merasa sedih dan marah. Kemarahan yang ada tidak pernah ku ungkapkan, kemarahanku sering menjadi tangis bagiku. Tangisan yang timbul dari perkataan atau kemarahan dari orang tua selalu aku dengar dan cerna agar kedepannya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Pada tulisan ini aku akan menceritakan bagaimana beratnya menjadi anak perempuan sekaligus anak pertama di keluarga. Jika kalian berfikir anak perempuan menikah kemudian ikut pada keluarga laki-laki itu memang benar, namun sebagai anak perempuan aku selalu berfikir aku akan membahagiakan orang tuaku terlebih dahulu sebelum menikah. Aku sebgai anak tertua terkadang selalu merasa bahwa orang tuaku lebih menyayangi adikku, namun hal tersebut memang benar di usia yang masih dini adikku harus mendapatkan perhatian yang lebih. Terkadang diusiaku ini aku dituntut untuk membuat keputusan dengan bijak. Aku selalu berfikir bahwa mendapatkan uang sangat mudah seperti para artis, vlogger dan content creator.
Mimpi yang selalu ada dibenakku adalah aku ingin menjadi seorang Youtuber yang dapat memotivasi banyak orang dan nantinya hasil dari pembuatan conten akan aku gunakan untuk membuat suatu usaha. Bahkan aku pernah bermimpi ingin menjadi suatu idol, mimpi yang harus aku kubur dalam-dalam karena larangan orangtua. Mimpi yang selalu membuatku bahagian di alam tidurku, mimpi yang kedepannya harus aku wujudkan nantinya.
Di sini aku akan belajar dalam memulai langkah dalam mengejar mimpi sekaligus harapan itu adalah bertekad sekaligus doa dari orangtua. Dalam setiap langkah pasti akan ada hambatan ambil resiko dan bertekat akan maju itu prinsip untuk terus berkembang. Jangan sesali apapun yang diambil terus maju kedepan tanpa mundur dan ragu.