Migrasi Bahasa Apakah Sama Dengan Perpindahan Bahasa?

Sebelumnya pasti tidak asing jika mendengar kata migrasi tetapi pasti ada yang belum mengerti istilah migrasi bahasa. Lalu apa yang dimaksud dengan migrasi bahasa? Migrasi berarti perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi bahasa dapat diartikan sebagai distribusi bahasa yang disebabkan oleh perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk memahami migrasi bahasa perlu mengetahui tentang kelompok bahasa, teori Kulturkreis, teori migrasi bahasa, negeri asal kerabat sederhana, dan negeri asal kerabat kompleks.

Lalu jika mendengar istilah kelompok bahasa pasti tidak terlepas dari bahasa-bahasa yang memiliki hubungan atau kesamaan baik kosa kata maupun secara tata bahasa. Kelompok bahasa berdasarkan tingkat kekerabatan dibedakan menjadi dua yaitu kelompok kecil (minimal group) dan kelompok luas (complex group). Kelompok kecil yang dimaksud ialah suatu kelompok bahasa yang anggota-anggotanya memiliki hubungan erat secara timbal balik dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain. Selain itu, anggota-anggota kelompok kecil juga memiliki sifat yang setara dan kelompok yang setara ini berasal dari suatu bahasa proto yang sama. Kelompok luas yang dimaksud ialah hierarki dari kelompok-kelompok kecil yang bertingkat-tingkat. Kelompok-kelompok kecil ini berasal dari bahasa proto yang berbeda.

Selanjutnya untuk memahami migrasi bahasa perlu mengenal teori Kulturkreis. Apa yang dimaksud dengan teori Kulturkeis? Teori Kulturkreis atau yang diterjemahkan sebagai lingkaran kebudayaan merupakan teori migrasi yang berasal dari ilmu non-linguistik (teori Kulturkreislehre) dan dikemukakan oleh ahli-ahli dari Eropa Tengah. Adapun tokoh-tokohnya yang terkenal yaitu F. Graebner, Ankermann, Foy, Wilhelm Schmidt, serta Kopper. Sebuah lingkaran kebudayaan terbentuk karena kesamaan tertentu dalam unsur kebudayaan (trait) yang meliputi dua kriteria utama yaitu kriterion kualitatif dan kriterion kuantitatif. Kriterion kualitatif diperoleh dengan membandingkan tiap-tiap unsur kebudayaan (trait) dari dua kebudayaan atau lebih. Jika terdapat banyak kesamaan kualitatif dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan historis antara semua unsur kebudayaan tersebut. Kriterion kuantitatif diperoleh dengan menjumlahkan semua kriterion kualitatif yang sama dari sejumlah trait yang dibandingkan. Apabila banyak unsur kesamaan secara kuantitatif yang bayak jumlahnya dan bukan terjadi karena unsur kebetulan maka tak perlu meragukan hubungan historis antara kedua bangsa tersebut. Sprachhenkreis merupakan lingkaran-lingkaran yang tercipta karena kesamaan unsur-unsur bahasa. Pada kenyataannya ditemukan bermacam-macam keluarga bahasa dalam bentangan geografi yang luas, dari Afrika hingga Amerika Selatan dan dari Asia Tenggara hingga Selandia Baru.

Kemudian ada teori migrasi bahasa. Teori ini didasarkan pada dua dalil yaitu wilayah asal bahasa-bahasa kerabat merupakan suatu daerah yang bersinambung dan jumlah migrasi yang mungkin direkonstruksi akan berbanding terbalik dengan jumlah gerak perpindahan dari tiap bahasa. Artinya apabila terdapat perpindahan secara sedikit-sedikit maka makin banyak peluang bagi bahasa untuk bermigrasi. Kesatuan ukuran yang digunakan dalam migrasi bahasa ialah gerak atau move. Migrasi disebabkan oleh dua hal yaitu sejumlah penutur bahasa bergerak keluar wilayah asli dan menduduki suatu daerah baru serta sejumlah penutur bahasa lain berpindah ke wilayah suatu bahasa sedemikian rupa sehingga memisahkan bahasa tadi menjadi dua daerah atau lebih. Suatu wilayah bahasa juga membentuk kesatuan distribusi. Apabila bahasa-bahasa kerabat menyebar hingga orang-orang berpindah secara langsung dari daerah bahasa kerabat ke daerah bahasa kerabat yang lain maka bahasa-bahasa tersebut membentuk satu mata rantai (chain). Untuk menyatakan suatu distribusi yang terdiri dari sebuah mata rantai akan menggunakan lambang C. Suatu bahasa kerabat yang tidak menjadi anggota suatu mata rantai dengan bahasa kerabat lain maka membentuk suatu kesatuan yang terpisah (separated). Untuk menyatakan suatu distribusi yang terpisah dilambangkan dengan huruf S. Jadi, distribusi suatu kelompok bahasa, entah kelompok kecil maupun kompleks, adalah keseluruhan (jumlah) dari C dan S.

Selain itu, terdapat negeri asal kerabat sederhana untuk memahami konsep migrasi bahasa secara mendalam. Bagi setiap distribusi yang terdiri dari dua unit atau lebih dapat diturunkan sejumlah hipotesa. Setiap hipotesa terdiri dari dua bagian yaitu penentuan suatu negeri asal (homeland) dan gerak (move) minimal yang diperlukan bagi bahasa kerabat. Distribusi SaSb memiliki contoh nyata yaitu bahasa Welsh dan Breton di Normandia. Keduanya membentuk kerabat sederhana dari sub-kelompok Britania dan bahasa-bahasa Keltik. Distribusi CaCb contohnya yaitu bahasa Albania dan Yunani membentuk suatu mata rantai, sedangkan bahasa kerabat lainnya Italik, Germanik, Balto-Slavik membentuk mata rantai yang lain. Distribusi CS merupakan distribusi yang paling umum, contohnya bahasa-bahasa Cham di Asia Tenggara yang berkerabat dengan bahasa Melayu di sebelah selatannya. Distribusi berjalin misalnya interval antara bahasa-bahasa Slavia Timur dan Slavia Barat di satu pihak, serta bahasa Slavia Selatan di pihak lain.

Terakhir yaitu negeri asal kerabat kompleks. Dalam sebuah kerabat kompleks terdapat beberapa tingkat bahasa proto, bahasa-bahasa proto untuk kerabat sederhana dan bahasa proto untuk kerabat kompleks. Suatu wilayah yang berbentuk mata rantai dari bahasa kerabat pada tingkat sebelumnya disebut wilayah kompleks (complex area). Misalnya bahasa-bahasa Austronesia dalam wilayah Filipina dan Republik Indonesia membentuk satu mata rantai (selat-selat di antara kepulauan itu dianggap tidak ada.

Referensi

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.