Merak Dengan Kesombongannya

Di sebuah hutan belantara yang jauh dari pemukiman warga, hiduplah sekawanan hewan yang hidup dengan rukun dan aman. Hanya saja, ada seekor hewan yang suka menyombongkan dirinya karena merasa memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan bagus.

Hewan tersebut adalah Merak. Setiap hari di tengah kondisi cuaca panas atau dingin, siang atau malam, ia selalu berselok dan memuji dirinya di hadapan hewan lainnya. Banyak cara ia lakukan untuk menyombongkan diri mulai dari memamerkan kecantikannya, sampai dengan memamerkan kelincahannya dengan cara berjalan melenggok di antara hewan lainnya.

Sesekali ia juga mengumpat hewan lain seperti gajah, siput atau kuda nil. Merak berkata, “Sebenarnya kamu tidak jelek. Hanya saja tubuhmu kurang cantik dan lincah sepertiku”.

Melihat tingkah laku Merak yang semakin hari semakin sombong dan menyebalkan, ada seekor burung merpati yang terkenal baik dan bijak mencoba menenangkan kondisi hewan – hewan yang merasa minder dan sakit hati dengan tingkah laku si Merak.

Burung merpati pun menyusun rencana. Ia membuat sebuah perlombaan lari dan kecantikan yang tujuannya adalah untuk menenangkan keadaan hutan. Tanpa ada yang tahu apa maksud burung merpati membuat perlombaan tersebut, si Merak dengan bangga dan sombongnya mendaftarkan diri untuk ikut perlombaan. Merak pun sangat yakin bahwa dirinya akan menjadi pemenang.

“Sudah pasti yang paling kencang larinya dan paling cantik di hutan ini adalah Aku. Jadi tidak mungkin kalian ada yang bisa mengalahkanku, karena lawanku hanyalah siput, bebek, dan kura-kura”, ucap Merak sambil tertawa lepas kegirangan.

Keesokan harinya, hari perlombaan tiba. Semua hewan yang tinggal di hutan itu berkumpul. Lomba lari dan kecantikan pun dimulai. Seperti yang sudah diduga, merak berlari dengan sangat kencang sambil menunjukan kecantikan tubuhnya dan dirinya mampu meninggalkan hewan – hewan lain jauh di belakang.

Merasa tak akan ada yang bisa mengikutinya, si Merak sangat senang. Ia berlari sambil terus bersenandung dan sesekali bersolek karena wajahnya sedikit berkeringat. Karena hal tersebut, Merak tidak tahu bahwa di depannya ada sebuah jembatan yang kondisinya rapuh.

Akhirnya si Merak pun jatuh ke dalam sungai, merak berteriak minta tolong karena ia tidak bisa berenang sementara di sungai tersebut hidup ratusan buaya yang siap memangsanya.

Hewan – hewan lain yang melihat kejadian itu tak bisa berbuat apa – apa. Mereka ingin menolong Merak, namun mereka juga ingat bahwa Merak seringkali mengolok – olok mereka. Sementara itu mereka juga tidak ada yang pandai berenang. Akhirnya Merak pun tenggelam dan dimangsa oleh buaya yang tinggal di sungai tersebut.