Merajut Semangat Mengejar PTN

Dalam misi mengejar PTN ini berawal saat aku kelas 12 SMA, Saya dari awal kelas 12 bertekad untuk tidak fokus ke UNBK karena berpikir itu tidak berpengaruh dengan masuk PTN. Jadi, Saya memilih salah satu lembaga bimbingan belajar untuk mencapai PTN yang Saya inginkan berfokus di materi SBMPTN. Awalnya Saya mengincar Universitas IPB dikarenakan tidak terlalu jauh dari kota asal dan jurusan yang aku inginkan Aktuaria. Tetapi lambat laun Saya mengubahnya dari Aktuaria menjadi Statistika karena kuota Aktuaria masih sangat minim dan untuk Universitasnya dimana saja yang penting Statistika. Setelah pengumuman Saya lolos kuota SNMPTN mulai tenang dan beroptimis untuk mendapatkan SNMPTN, Saya mendaftar SNMPTN di UNNES jurusan Kimia dan UNY Teknik Kimia. Karena belum rezeki Saya mendapatkan layar merah, mulai dari situ mulai muncul semangat mengejar SBMPTN. Saya membuat jadwal belajar SBMTN, bisanya saya salat malam di pukul 3 pagi dilanjutkan dengan membaca Al – Qur’an sampai subuh. Setelah subuh lanjut dengan membahas soal – soal dan sorenya lanjut untuk mengerjakan soal – soal UTBK. Awal – awal skor Saya kecil tapi ngga mematahkan semangat karena anggap saja permulaan. Saetelah itu, mengalami naik turun skor membuat saya stres. Saya rehat sejenak selama 2 hari untuk refreshing tetap tidak kemana – mana karena maraknya Covid – 19 Saya hanya melakukan Me Time seperti mrnonton film dan series. Setelah cukup melakukan hal tersebut Saya melanjutkan aktivitas dalam misi mengejar PTN. Mendekati UTBK Saya masih belum percaya dengan diri sendiri karena hasil skor latihan yang masih dibawah target. Selanjutnya H – 1 Saya melihat lokasi UTBK agar tahu lokasi dan keesokan harinya tidak telat. Keesokan harinya pukul 6 pagi Saya sudah siap untuk UTBK sampai disana sekitar pukul 7 pagi masih santai menunggu waktu masuk ruangan sambil mengobrol dengan teman Saya yang kebetulan satu tempat UTBK. Lalu, selesai UTBK sekitar pukul 10 pagi saya lanjut pergi jalan – jalan agar tidak mengingat soal – soal UTBK dan menyesalinya. Karena jujur soalnya tidak semirip apa yang Saya pelajari. Setelah UTBK karena saya optimis tidak lulus UTBK langsung daftar mandiri. Mandiri yang saya pilih IPB, UNS, dan UNSOED. IPB dan UNS jalur UTUL (Ujian Tulis) jadwal UTUL tersebut dihari yang sama dengan IPB pagi dan UNS siang. Jadi Saya hanya memiliki jeda 2 jam untuk ujian tersebut. Saya mengerjakannya dengan sungguh – sungguh. Beberapa minggu kemudian pengumuman hasil UTBK keluar dan alhasil Saya tidak lulus. Hal tersebut membuat saya down, Saya membutuhkan waktu seminggu untuk memulihkan mental saya. Saya melanjutkan mendaftarkan mandiri UNSOED. Sebelum tahap pemilihan jurusan penguman UNS sudah dibuka dan Alhamdulillah saya keterima di UNS jurusan Statistika yaitu pilihan pertama saya. Saya sangat bersyukur dan langsung nangis terharu dengan hasil yang saya dapatkan.