Menyelami Semantik Gramatikal dan Semantik Leksikal

Kata semantik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tanda”. Semantik merupakan ilmu yang mempelajari mengenai makna atau arti dalam suatu bahasa. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Chaer (1994: 2) yang menyatakan bahwa semantik juga dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang makna atau arti. Semantik dibagi menjadi dua, yakni semantik gramatikal dan semantik leksikal.

Semantik Gramatikal

Semantik Gramatikal merupakan kajian semantik yang mempelajari mengenai suatu makna dalam sebuah kalimat. Veerhar (dalam Ginting, 2019) mengemukakan bahwa semantik gramatikal itu merupakan kajian semantik yang paling sulit untuk di analisis. Karena jika kita menganalisis suatu kalimat dengan menggunakan kajian semantik gramatikal, maka kita harus menafsirkan keseluruhan kalimat tersebut, serta mengkaji makna yang sebenarnya dari isi kalimat itu, bukan hanya fokus menafsirkan satu persatu kata yang menyusun kalimat tersebut. Nafinuddin (2020) mengemukakan bahwa suatu kata dapat bergeser arti jika ditempatkan dengan kata yang lain dalam satu kalimat. Maka dari itu menafsirkan keseluruhan kalimat pada kajian semantik gramatikal ini sangat penting, karena kita dapat mengetahui apa makna yang sebenarnya pada suatu kalimat yang sedang dikaji.

Pada semantik gramatikal ini terdapat yang namanya proses tiga gramatikalisasi:

  • Afiksasi atau pengimbuhan
  • Reduplikasi atau pengulangan kata
  • Pemajemukan kata

Semantik Leksikal

Semantik Leksikal yakni kajian semantik yang mengkaji suatu makna pada kata itu sendiri. Pateda (dalam Pramuniati, 2008) mengatakan bahwa Semantik leksikal sebagai studi semantik yang berfokus pada diskusi tentang sistem makna yang ditemukan dalam kata. Dalam Semantik leksikal terdapat istilah leksem, yaitu istilah yang sudah lazim digunakan dalam kajian semantik yang berfungsi untuk menyebutkan satuan bahasa yang memiliki makna. Contoh dari semantik leksikal ini adalah kamus, Nafinuddin (2020) mengatakan bahwa kamus merupakan contoh yang tepat untuk kajian semantik leksikal ini, karena di dalamnya setiap makna diuraikan sebagai satuan mandiri. Cakupan dari semantik leksikal antara lain, makna dan referensi, denotasi dan konotasi, makna dan pemakaian, analisis intensional dan ekstensional, analisis komponensial, dan cakupan yang terakhir yaitu sinonim, antonim, homonim, hiponim.

Referensi:

Chaer, Abdul. 1994. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ginting, H., & Ginting, A. (2019). BEBERAPA TEORI DAN PENDEKATAN SEMANTIK. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) , 2 (2), 71-78.

Nafinuddin, S. (2020). Pengantar Semantik (pengertian, Hakikat, Dan Jenis).

Pramuniati, I. (2008). Semantik Leksikal, Semantik Kalimat, Makna dan Konteks Bahasa Aceh Besar. - .

1 Like