Menulis Daftar Pustaka: Menggunakan Antologi sebagai Acuan Penulisan

Halo kawan mijil, bagaimana kabarnya? Saya harap kawan mijil sehat dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.
Antologi dapat dijadikan acuan dalam penulisan teks akademik. Dalam menulis acuan pada teks akademik maka harus ditulis pada daftar pustaka. Lantas, apa itu antologi? Bagaimana cara menuliskan antologi kedalam daftar pustaka yang baik dan benar? Yuk simak artikel berikut ini.
Apa itu antologi?
Menurut KBBI, antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa pengarang. Antologi juga sering disebut sebagai bunga rampai. Kata antologi sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti harfiah karangan bunga atau kumpulan bunga. Antologi, di dunia buku dan sastra istilah ini tidaklah asing. Dalam pengertian yang paling sederhana antologi adalah kumpulan tulisan dari beberapa penulis. Kumpulan tulisan itu jadi satu dalam sebuah buku. Karya sastra yang dihimpun dalam antologi bisa berupa kumpulan puisi, syair, pantun, prosa, cerita pendek, dan komik. Bahkan di era modern ini, kumpulan karya musik, film, acara radio maupun acara televisi juga bisa tergolong sebagai antologi. Antologi adalah kumpulan karya banyak orang.
Bagaimana penulisan di dalam daftar pustaka?
Antologi dapat menjadi acuan untuk suatu penulisan teks akademik. Jika menggunakan suatu antologi maka wajib menuliskan sumber pada daftar pustaka. Penulisan antologi pada daftar pustaka juga memiliki urutan, yaitu sebagai berikut:

  1. Nama Pengarang
    Penjelasan mengenai nama pengarang buku berlaku juga bagi nama pengarang di dalam antologi.

  2. Tahun Terbit Karangan
    Penjelasan mengenai tahun terbit artikel di dalam majalah dan jurnal berlaku juga bagi tahun terbit karngan yang dimuat di dalam antologi. Jika tahun terbit karangan tidak dinyatakan, yang dicatat adalah tahun terbit antologi.

  3. Judul Karangan
    Penjelasan mengenai judul artikel di dalam majalah dan jurnal juga berlaku di dalam judul karangan antologi.

  4. Nama Penghimpun atau Editor
    Nama penghimpun atau editor didahului oleh kata Dalam—tidak dicetak miring—dan urutan nama tidak dibalik. Sengkatan (Ed.) untuk editor tunggal dan (Eds.) untuk editor lebih dari satu, diletakan di dalam kurung dan diawali dengan huruf kapital kemudian diakhiri dengan tanda titik.

  5. Tahun Terbit Antologi
    Ada kalanya sebuah antologi menghimpun karangan dari tahun yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tahun terbit antologi perlu dicantumkan pula dan ikuti dengan tanda titik.

  6. Judul Antologi
    Huruf awal kata-kata di dalam judul diketik dengan huruf capital, kecuali kata tugas. Judul dicetak miring dan diakhiri dengan tanda titik.

  7. Nomor Halaman
    Nomor halaman tempat keterangan di dalam antologi dicantumkan setelah judul antologi dan sebelum tempat terbit dengan didahului “hlm” (halaman) yang tidak dicetak miring.

  8. Tempat Terbit dan Nama Penerbit
    Penjelasan mengenai tempat terbit dan nama penerbit buku berlaku juga bagi tempat terbit dan nama penerbit pada antologi.

Contoh Penulisan:
Kramers, J.W. 1931. “Geography and Commerce”. Dalam Thomas Arnold dan Alfred Guillame (Ed.). 1931. The Legacy of Islam. London: Oxford University Press.

Kartodirdjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Hlm. 67-92. Jakarta:Gramedia.

Tiap-tiap penyebutan keterangan, kecuali penyebutan tempat terbit diakhiri dengan tanda titik. Sesudah tempat terbit diletakkan tanda titik dua. Penulisan antologi dalam daftar pustaka memang sedikit berbeda karena pada dasarnya antologi merupakan gabungan karya dari penulis-penulis yang dimana judul karya dan pengarangnya harus di cantumkan supaya tidak melanggar hak cipta. Penulisan antologi kedalam daftar pustaka juga harus terstruktur sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka pada umumnya.
Bagaimana sobat mijil? Sudah paham kan apa itu antologi dan cara penulisan didalam daftar pustaka? Saya harap kalian bisa mencerna ilmu yang saya bagikan pada artikel ini.
Sekian, terima kasih. Salam literasi.

Sumber referensi:
Sugihastuti, dan Siti Saudah.(2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka pelajar, cetakan IV.

1 Like