Menjelajahi Unsur Intrinsik Cerpen “Taman Bermain” Karya Alit Wahyuni

Dalam dunia sastra, cerpen sering kali menjadi bahan perbincangan yang kaya akan makna dan pesan tersembunyi. Cerpen biasanya mengisahkan satu peristiwa yang dialami oleh satu atau beberapa tokoh dalam cerita. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah cerpen “Taman Bermain” karya Alit Wahyuni. Melalui analisis terhadap unsur intrinsik seperti tema, plot, tokoh, latar, dan sudut pandang, kita akan menjelajahi dan mengungkap keindahan cerpen ini.

Tema
Cerpen ini menggambarkan berbagai tema yang kaya dan kompleks, termasuk tema dikotomis yang terdiri dari tema tradisional seperti perubahan umum yang ditemukan dalam banyak cerita dan tema non-tradisional seperti imajinasi anak-anak yang memberikan perspektif yang segar dan berbeda dari harapan umum. Tema fisik terlihat melalui perubahan halaman rumah yang nyata dan konkret, sementara tema sosial mencerminkan perasaan iri tokoh utama terhadap tetangganya yang memiliki bunga-bunga indah. Tema egoik menggambarkan perjuangan pribadi tokoh utama dalam merawat tanaman dan menghadapi kegagalan, yang akhirnya membuatnya menyerah. Tema mayor dalam cerpen ini adalah perubahan dan pertumbuhan, yang mendominasi keseluruhan narasi, sedangkan tema minor melibatkan kenangan masa kecil dan imajinasi yang memperkaya cerita. Melalui penggabungan berbagai tema ini, cerpen “Taman Bermain” berhasil menciptakan narasi yang mendalam.

Pemplotan
Pada analisis kedua yaitu pemplotan, terdapat tiga bagian plot yang terkandung dalam cerpen ini, diantaranya yaitu urutan waktu, kriteria jumlah, dan kriteria kepadatan. Pada plot urutan waktu, banyak disoroti plot lurus, plot sorot balik, dan plot campuran yang terlihat dari interaksi para tokoh. Selain itu pada plot kriteria jumlah didapati pula plot tunggal yang menekankan konflik utama dan plot subplot yang berisi pemberian latar belakang tentang hubungan ibu dengan tanaman. Sementara pada bagian plot kriteria kepadatan terdapat plot yang tak kalah menarik yaitu plot padat dan plot longgar yang terlihat dari informasi awal yang tidak langsung berhubungan dengan konflik utama dan adanya fantasi tokoh. Melalui plot ini pembaca dapat merasakan imajinasi yang mendalam pada para tokoh.

Penokohan
Pada analisis ini, tokoh-tokoh dalam cerpen juga digambarkan dengan teknik yang cermat dan mendetail, memperlihatkan pembedaan karakter masing-masing. Tokoh utama sekaligus narator digambarkan melalui monolog dan perasaan pribadi, seperti konflik dengan sang ibu. Ibu, sebagai tokoh lain digambarkan melalui tindakan dan perubahan sikap terhadap halaman rumah dan tanaman yang menunjukkan perubahan karakter yang semula tidak terlalu peduli terhadap tanaman menjadi sangat mencintai alam sekitarnya. Hal tersebut sekaligus menggambarkan teknik ekspositori dalam penulisan cerpen. Terdapat pula teknik dramatik yang melibatkan penggunaan dialog, aksi, dan reaksi untuk mengungkapkan karakter dan emosi tokoh, sehingga pembaca dapat merasakan dan memahami mereka lebih baik.

Pelataran dan Sudut Pandang
Sementara pada analisis latar dengan salah satu diantaranya adalah latar tempat, menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa, seperti halaman depan rumah, di dalam rumah, dan taman sekolah. Terdapat pula latar waktu yang memberikan keterangan mengenai kapan peristiwa itu berlangsung, seperti sepuluh tahun yang lalu atau lima tahun yang lalu. Adapun latar sosial merujuk pada konteks masa lalu yang diwarnai oleh berbagai perubahan, contohnya, “dahulu kala…”. Selain itu, cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu “Aku”, yang memungkinkan pembaca untuk merasakan pengalaman tokoh dengan lebih mendalam. Melalui tokoh “Aku”, pengarang ingin menyampaikan ketulusan dan kejujuran dari isi hati tokoh tersebut.

Analisis cerpen “Taman Bermain” karya Alit Wahyuni mengungkapkan unsur-unsur intrinsik seperti tema, plot, latar, tokoh, dan sudut pandang. Cerita ini memiliki tema yang kaya dan kompleks. Plotnya mencakup plot lurus, sorot balik, dan campuran, dengan plot tunggal dan subplot. Penokohan dalam cerita ini menggambarkan teknik ekspositori dan dramatik melalui dialog, aksi, dan reaksi karakter. Latar tempat yang beragam seperti rumah dan taman sekolah, serta latar waktu yang mencakup masa lalu, menciptakan suasana hidup dan dekat dengan pembaca. Melalui sudut pandang orang pertama pada tokoh “Aku”, pengarang menyampaikan pesan tentang ketulusan, kejujuran, dan kenangan yang tak terlupakan.

Referensi
Wahyuni, Alit. 2024. Taman Bermain. Jakarta: Cerpen Digital Kompas

Penulis: Sabrina, Hanifatul, Saskia, Lathifah, Dita, Meisya