Pariwisata memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan suatu daerah, baik dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun lingkungan. Dari sisi ekonomi, sektor ini memberikan dampak langsung yang signifikan, terutama bagi masyarakat yang terlibat langsung, seperti pekerja di hotel, restoran, pemandu wisata, dan sektor terkait lainnya. Dampak ini terlihat dalam bentuk peningkatan pendapatan masyarakat dan terbukanya peluang kerja baru. Selain itu, sektor pariwisata juga mendorong pertumbuhan permintaan terhadap transportasi publik. Jumlah wisatawan yang terus bertambah meningkatkan kebutuhan akan sarana transportasi yang lebih baik dan efisien, sehingga memberikan kontribusi pada perekonomian daerah dengan menciptakan peluang usaha baru di bidang transportasi. Dampak positif pariwisata juga dirasakan secara jangka panjang, terutama bagi pemerintah daerah dan masyarakat yang bekerja di sektor ini. Pemerintah yang bijak akan mengelola potensi pariwisata sebagai salah satu sumber utama pendapatan daerah serta membuat kebijakan untuk mendukung pengembangannya. Sementara itu, masyarakat yang terlibat di sektor ini memperoleh manfaat berupa peningkatan keterampilan dan pendapatan yang berkelanjutan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan sering dijuluki sebagai “Negara Seribu Pulau” karena memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia. Kekayaan alamnya membuat Indonesia menjadi destinasi wisata yang menawarkan beragam keindahan alam yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Sumatra, Bali, dan lainnya. Pulau Jawa, sebagai salah satu pulau utama, dikenal memiliki banyak objek wisata alam atau tempat pariwisata.Di Jawa Tengah terutama disalah satu daerah di Banyumas. Purwokerto adalah ibu kota Kabupaten Banyumas yang terletak di kaki Gunung Slamet, gunung dimana objek wisata Baturraden berada. Purwokerto dikenal sebagai kota dengan cara berbicaranya yang khas yang biasa di kenal dengan sebutan “ngapak”.
Nama Baturraden berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu batur (yang berarti bukit, tanah, teman, atau pelayan) dan raden (yang berarti bangsawan). Jika digabungkan, nama ini dapat diartikan sebagai tanah datar atau tanah yang indah. Terdapat dua versi sejarah yang menjelaskan asal-usul nama Baturraden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman.
Menurut versi Syekh Maulana Maghribi, kisah ini bermula dari Pangeran Rum asal Turki yang beragama Islam. Ia merasa penasaran dengan sebuah cahaya terang misterius yang menjulang ke langit dari arah timur. Sang Pangeran kemudian menelusuri asal cahaya tersebut. Setelah mendaki hingga ke puncak sebuah gunung, ia menemukan seorang pertapa Buddha bersandar pada pohon jambu yang memancarkan sinar terang ke langit. Lokasi ini kemudian dinamakan Baturraden.
Versi lainnya berasal dari Kadipaten Kutaliman, yang diyakini berada sekitar 10 kilometer sebelah barat Baturraden. Kisah ini menceritakan seorang Adipati yang memiliki beberapa anak perempuan dan seorang pelayan (gamel) yang bertugas merawat kuda. Salah satu putrinya jatuh cinta pada gamel tersebut, dan hubungan mereka dijalin secara diam-diam. Ketika Adipati mengetahui hubungan itu, ia sangat marah dan mengusir putrinya beserta gamel dari kadipaten. Dalam perjalanan, sang putri melahirkan seorang anak laki-laki di dekat sebuah sungai yang kemudian dinamai Sungai Kaliputra (kali berarti sungai, dan putra berarti anak laki-laki). Sungai ini terletak sekitar tiga kilometer di sebelah utara Kutaliman. Akhirnya, pasangan tersebut menemukan sebuah tempat yang indah untuk tinggal, yang kini dikenal sebagai Baturraden. Berdasarkan versi pertama, nama “Baturraden” seharusnya ditulis dengan dua huruf “R” karena berasal dari penggabungan kata Batur dan Raden. Dengan harga tiket masuk untuk dewasa Rp. 20.000 dan anak-anak mulai dari Rp. 10.000. Di Baturraden sendiri terdapat berbagai macam tempat wisata yaitu:
1. Pancuran Pitu Baturraden
Pancuran Pitu, yang dalam bahasa Jawa berarti “tujuh pancuran,” adalah kawasan sumber air panas alami yang terkenal dengan tujuh aliran airnya. Sumber air panas di Pancuran Pitu memiliki suhu sekitar 70 derajat Celsius dan berasal langsung dari kaki Gunung Slamet. Air panas ini mengandung belerang dan mineral dengan tinggi aliran hanya sekitar 1 meter. Kandungan belerang dan mineral dalam airnya dipercaya memiliki khasiat untuk membantu mengatasi berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan kesehatan kulit.
2. Pancuran Telu
Pancuran Telu adalah sumber air panas alami yang berasal langsung dari perut bumi. Tempat ini memiliki tiga aliran air panas, masing-masing dengan suhu dan manfaat yang berbeda. Pancuran pertama memiliki suhu paling rendah, sekitar 35 , sehingga ideal untuk berendam sambil bersantai dan melepas lelah. Pancuran kedua, dengan suhu sekitar 45 , diyakini bermanfaat untuk meredakan nyeri otot dan sendi. Sementara itu, pancuran ketiga memiliki suhu tertinggi, yaitu sekitar 55, memberikan sensasi sauna alami yang sangat cocok untuk berendam.
3. Bumi Perkemahan
Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah menjadi Lokasi Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.
- Kaloka Widya Mandala
Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995. Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda. Koleksinya meliputi: Sapi kaki lima, Kambing kaki tiga, Gajah, Beruk (Buing), Buaya Irian, Ular Sanca, Kaswari, Monyet, Landak, Iguana, Cendrawasih, Kelelawar, Ayam Kate, Ayam Mutiara, Orang Utan, Elang Bondol, Rusa.
- Telaga Sunyi
Destinasi ini menawarkan panorama alam yang indah, disertai suasana yang tenang dan damai. Nama Telaga Sunyi berasal dari cerita bahwa tempat ini dahulu sering digunakan untuk bertapa, sebagai sarana mencari ketenangan batin dan mendalami ilmu kanuragan. Pesona Telaga Sunyi sangat memikat, dengan bebatuan alami yang mengelilinginya serta tebing yang dialiri air jernih di bagian tengah. Sumber air di telaga ini berasal dari mata air Gunung Slamet, memberikan kesegaran dan kejernihan yang luar biasa. Telaga Sunyi memiliki kedalaman hingga 3 meter, menjadikannya tempat yang ideal untuk berenang atau snorkeling hingga ke dasar.
- Curug Bayan.
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 7 meter dan mengalir ke kolam penampungan seluas 200-300 meter persegi dengan kedalaman antara 2 hingga 5 meter. Air di Curug Bayan sangat jernih dan bersih, sehingga dasar kolam terlihat dengan jelas. Air tersebut bersumber dari mata air Gunung Slamet yang mengalir melalui Sungai Banjaran. Selain keindahan alamnya, Curug Bayan juga dilengkapi fasilitas seperti Bayan Village, sebuah villa dengan gaya tradisional yang menawan, dan Bayan Resto.
Sarana dan prasarana ditempat wisata baturraden juga sangat memadai mulai dari tempat paskir yang luas, Kamar mandi yang tersedia di segala titik demi kenyamanan pengunjung, pusat informasi, mushola dan tempat sampah. tak hanya itu saja bagi yang ingin menginap pun di sekitaran tempat wisata baturraden terdapat banyak sekali hotel, villa, dan camping ground agar pengunjung lebih leluasa menikmati keindahan dana kepuasan berwisata di Baturraden.
Oleh karena itu perkembangan pariwisata Baturraden telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Ekonomi masyarakat sekitar meningkat dan kebudayaan masyarakat sekitar semakin berkembang. Pengelolaan yang sukses terhadap objek wisata Baturraden telah membangkitkan kesadaran di kalangan pejabat Kabupaten Banyumas serta masyarakat setempat bahwa sektor pariwisata memiliki potensi besar sebagai aset yang dapat meningkatkan kualitas hidup.