Menjalin Hubungan Erat dengan Konjungsi


Sumber: Pinterest

Apa yang terlintas saat pertama kali mendengar kata konjungsi? Pasti tidak terlepas dari kata hubung atau kata sambung. Kata hubung satu ini tentu sudah familier dengan bahan bacaan jenis apapun baik materi di sekolah, artikel di koran, ataupun novel. Sebenarnya apa sih konjungsi itu? Konjungsi merupakan kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa baik sederajat maupun yang tidak sederajat (Alwi dkk, 2017). Hal tersebut berarti mencakup penghubung antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat, serta paragraf dan paragraf.

Konjungsi merupakan salah satu bentuk kata tugas. Kata tugas hanya memiliki makna gramatikal dan tidak mempunyai makna leksikal. Hal itu berarti kata tugas hanya akan mempunyai suatu arti jika dirangkai dengan kata lain. Konjungsi sendiri jika dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam suatu kalimat, terdiri dari 4 kelompok, yaitu:

  1. Konjungsi Koordinatif
    Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua buah unsur kebahasaaan atau lebih yang mempunyai kedudukan setara. Menurut Alwi dkk (2017) konjungsi koordinatif terbagi atas hubungan penanda penambahan, pemilihan, pertentangan, dan pendampingan. Contoh dari konjungsi koordinatif diantaranya: dan, atau, serta, padahal, tetapi, melainkan.

  2. Konjungsi Korelatif
    Konjungsi korelatif yaitu konjungsi yang harus hadir berkorelasi dengan kata yang menjadi pasangannya (Melia, 2017). Konjungsi ini terdiri atas dua bagian yang pada umumnya terpisah antara satu dengan yang lain. Contoh dari konjungsi korelatif diantaranya: baik … maupun …; tidak hanya…, tetapi juga…; bukan hanya …, melainkan juga …; demikian … sehingga …

  3. Konjungsi Subordinatif
    Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua buah unsur kebahasaan yang mempunyai kedudukan tidak setara. Hal tersebut berarti kedudukan klausa yang satu lebih tinggi dan klausa yang kedua lebih rendah. Menurut Alwi dkk (2017) konjungsi subordinatif terbagi atas konjungsi subordinatif waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsensif, perbandingan, sebab, hasil, alat, cara, komplementasi, atributif, dan perbandingan. Contoh dari konjungsi subordinatif yaitu sejak, jika, seandainya, supaya, biarpun, seperti, karena, sehingga, dengan, tanpa, bahwa, yang.

  4. Konjungsi Antarkalimat
    Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat yang lain. Konjungsi antarkalimat selalu terletak pada awal kalimat sehingga ditulis dengan huruf kapital (Setiawati, 2016). Hal tersebut berarti konjungsi ini selalu memulai suatu kalimat yang baru. Contoh dari konjungsi antarkalimat yaitu: meskipun demikian, kemudian, selain itu, akan tetapi, dan oleh karena itu.

Konjungsi tentu sangat penting untuk dibubuhkan dalam kalimat agar kita mudah menangkap makna yang ingin disampaikan. Pemilihan konjungsi juga harus disesuaikan dengan konteks yang sedang dibahas. Hal tersebut agar unsur kebahasaan yang disusun menjadi padu.

REFERENSI

Alwi, H., Moeliono, A. M., I-apoliwa, H., Sasangka, S. S., & Siiglyono. (2017 ). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pcndidikan dan Kebudayaan.

Melia. (2017 ). Analisis Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia Pada Editorial Surat Kabar Tribun Pontianak. Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 2 , 281-293.

Setiawati, S., & Pratiwi, H. A. ( 2016 ). Aspek Kohesi Konjungsi Dalam Wacana Opini Pada Majalah Tempo Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 45-56.

1 Like