Judul buku : menjaga kesehatan anak usia dini
Penulis : Hamid Muhammad
Penerbit : Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun : 2020
Halaman : 48 halaman
Orang tua merupakan faktor penting dalam menjaga, merawat, serta mengawal tumbuh
kembang anak. Dalam proses perkembangannya orang tua harus sigap dan peduli terhadap
kesehatan anak sejak masa awal kehidupan anak, karena tumbuh kembang anak dapat
bermasalah jika orang tua acuh tak acuh dalam memperhatikan kondisi anak. Tumbuh
kembang anak usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun ekternal.
Faktor internal terdiri dari usia, genetik, kromosom, ras, dan jenis kelamin. Faktor eksternal
meliputi simulasi orang tua, keadaan ekonomi, dan nutrisi. Keaktifan anak-anak usia dini
akan membantu perkembangan kognitif, motorik, mental, dan sosial. Tentu saja, agar anakanak tetap aktif, kesehatan mereka sangat perlu diperhatikan.
Ciri anak yang sehat adalah
- Tumbuh kembang anak sesuai dengan usia
- Ada sebuah alat ukur yang akurat dan mudah dipahami orang tua, yaitu Kartu Menuju
Sehat (KMS). Kartu ini adalah catatan grafik perkembangan anak yang diukur
berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin. Panduan ini dikeluarkan oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berdasarkan panduan WHO. - Postur tubuh tegak dan padat
Tubuh yang tegak dan padat disebabkan oleh pertumbuhan tulang dan otot yang
maksimal. Agar memiliki postur seperti ini, asupan nutrisi anak harus seimbang. - Rambut, kulit, kuku bersih dan sehat
Kulit anak yang sehat akan terlihat lembap, tidak kering dan bersisik. Rambutnya pun
tampak berkilau dan kuat, tidak mudah rontok. Kuku berwarna merah muda dan tidak
rapuh. Warna merah muda pada kuku ini menunjukkan bahwa anak tidak menderita
anemia atau kekurangan darah. - Nafsu makan baik dan buang air besar (BAB ) teratur.
- Bergerak dan bereaksi aktif, berbicara lancar sesuai dengan usia.
- Tidur nyenyak dalam waktu cukup.
Ada banyak berbagai cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk menjaga kesehatan anak.
Yaitu dengan melakukan : - Memenuhi asupan nutrisi anak
- Menjaga pola makan anak
- Menjaga kebersihan anak
- Mengajak anak melakukan aktifitas fisik misalkan berolahraga
➢ Para ibu juga perlu memberikan asi untuk anak, karena asi juga berperan penting
untuk pertumbuhan anak. ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Di dalamnya
terkandung protein, lemak, vitamin, karbohidrat, kalsium, dan zat besi yang lebih
mudah diserap bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi
selama 6 bulan. Artinya, selama 6 bulan pertama, bayi tidak perlu mendapatkan
asupan selain ASI. Setelah itu, pemberian ASI dilanjutkan hingga anak berusia 2
tahun. Saat bayi baru lahir, ibu memproduksi sedikit cairan pertama yang disebut
sebagai kolostrum. Meskipun sedikit, kolostrum merupakan sumber nutrisi yang kaya
faktor akan pelindung kekebalan tubuh dan faktor pertumbuhan.
➢ Ibu juga perlu memperhatikan pendoman gizi seimbang pada anak dengan memberi
makanan 4 sehat 5 sempurna.
➢ Menjaga Kebersihan anak anak. Anak-anak usia dini biasanya menyentuh apa saja
yang dilihat dan ditemukan. Padahal, beberapa sumber penyakit dapat muncul dari
kotoran yang menempel di tubuh anak. Di usia tersebut, anak-anak pada usia ini juga
sudah bisa mencontoh orang lain. Sehingga, orang tua bisa mengajarkan dan
mencontohkan kebiasaan hidup bersih. Selain kebersihan lingkungan, kebersihan diri
penting untuk diajarkan pada anak-anak.
➢ Kebersihan mulut : Anak-anak perlu diajarkan untuk menggosok gigi secara teratur
dan membersihkan pangkal lidah. Kunjungan ke dokter gigi pun diperlukan untuk
memeriksa gigi dan membersihkan karang gigi.
➢ Kebersihan kuku : Kuku anak sebaiknya dipotong pendek, karena kuku yang panjang
lebih mudah menjadi sarang kuman, dari kotoran yang terselip di kuku. Anak-anak
pun harus diawasi agar tidak memotong kuku sendiri. Anak usia dini belum bisa
mengontrol gerakan mereka sehingga dikhawatirkan akan melukai diri sendiri.
➢ Kebersihan tubuh Orang tua harus mengawasi dan membantu anak membersihkan
bagianbagian yang sering terlewat seperti belakang telinga dan sela-sela jemari
meskipun anak sudah mulai belajar mandi sendiri. Kebanyakan anak senang bermain
air, jadi mengajarkan kebersihan tubuh pada anak ketika mandi bisa dilakukan sambil
bermain
➢ Melakukan imunisasi rutin di posyandu
Tania Salzhanova