> Apa hubungannya pertamax dan oplosan dengan kesehatan atau pemikiran kita?
Ilustrasinya begini, di dunia ini ada sebuah mobil yang namnaya Ferrari dan Aston Martin. Kedua mobil itu harganya selangit. Jika mobil mahal itu menjadi milik kita, kira-kira bahan bakar apa yang akan diisi ke kedua mobil tersebut? Semua pasti akan menjawab pertamax karena mobil itu terlalu beharga jika diisi dengan bahan bakar yang biasa-biasa saja. Betul atau tidak? Yaa Betul lah.
Kalau kita renungkan lagi, lebih mahal mobil dengan tubuh atau pikiran kita? Saya yakin semua akan menjawab, lebih mahal tubuh dan pikiran kita. Sekarang, kita ibaratkan tubuh kita adalah mobil mewah tersebut. Pertamax merupakan perumpamaan dari makanan alami dan sehat, seperti sayuran yang baik dan bersih serta buah-buahan yang sehat. Oplosan merupakan perumpamaan dari gorengan, mie instan, minuman seperti soda, fanta, sprite,makanan yang dibekukan, makanan minuman dengan kadar gula tinggi, atau makanan dan minuman yang penuh dengan pengawet.
Yang mana diantara kedua jenis makanan dan minuman itu yang lebih banyak dikonsumsi? Jika lebih banyak oplosan, bisa dipastikan tubuh kita akan sering “Masuk Bengkel” (sakit). Jika pertamax yang lebih sering masuk ke dalam tubuh, tubuh kita akan sehat, pikiranpun akan selalu positif. Semua pikiran positif akan memberi energi positif pada kehidupan seseorang. Orang yang berenergi positif akan memiliki emosi yang baik. Penyakit tidak akan datang pada orang yang memiliki emosi baik. Adakah hubungan antara emosi dengan penyakit? Saya katakan ada.
Emosi yang baik berasal dari keimanan yang terjaga. Keimanan akan menghasilkan sebuah kebahagiaan yang luar biasa.
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
(QS. Al Fath, 48:4)
Orang-orang yang menjaga keimanannya pasti memiliki hati dan emosi yang baik. Tidak mungkin orang beriman sering marah-marah. Tidak mungkin orang beriman berburuk sangka kepada orang lain. Tidak mungkin orang beriman dan yang selalu menjaga keimannya sering berbohong.
JMQ ala Rasulullah,
dr.ZA
AFJD `