Menjadi Seorang Fans Kpop

WhatsApp Image 2021-11-30 at 9.14.27 AM

Halo semuanya! Kenalin nama aku Helen, seorang fans K-Pop yang masih pusing memilih bias. Ngomongin K-Pop, pasti kita teringat sama yang namanya boyband dan girlband grup. Udah sejak tahun 2018 aku hidup jadi fans K-Pop. Sebelum membahas K-Pop lebih jauh, ada yang nggak familiar sama K-Pop? Kalo nggak tahu, minimal pernah denger pasti ya, atau paling nggak… tau BTS dong? Hahaha.

K-Pop merupakan singkatan dari Korean Pop, sebuah genre musik populer berasal dari Korea Selatan. Orang-orang yang ngefans dengan K-Pop, biasanya nggak bisa lepas juga sama yang namanya Korean Wave (Hallyu), jadi nggak cuma suka musiknya aja, tapi juga jadi suka ke serial drama, film, budaya dan lain-lain.

Sejarah lengkap tentang K-Pop bisa langsung dibaca di Wiki ya teman-teman. Aku pengen berbagi pengalaman—yang menurutku cukup positif—sebagai pecinta musik dan idola K-Pop. Apa sih nama lain dari fans K-Pop? Nama lain penggemar K-Pop biasanya disebut dengan fangirl untuk penggemar perempuan dan fanboy untuk penggemar laki-laki, karena aku seorang perempuan, jadi aku termasuknya seorang fangirl. Btw… ngomongin tentang fans, biasanya fans K-Pop itu nggak cuma ngikutin satu dua artis/grup, tapi juga yang lainnya dan yang ngefans atau ngikutin artis/grup K-Pop banyak tuh disebutnya multi-fandom.

Yaudah deh, mari kita mulai cerita-cerita soal menjadi seorang fans K-Pop.

Kapan dan Gimana Aku Bisa Jadi Fans-Kpop?

Itu dimulai sekitar… 2018? Lupa-lupa inget, kayaknya, sih, menjelang SMP kelas 3 dan mau naik SMA. Awal cerita, teman aku ada yang pernah nonton video perform salah satu boy grup asal Korea Selatan namanya EXO di kelas. Pas itu, aku ngeliat dia kayak bahagia banget nontonin videonya, aku sebagai orang yang pengen tahu, akhirnya tanya ke dia, “itu apa sih?”, dan dia jawab gini, “ohh, itu EXO, boy grup Korsel, ganteng-ganteng semua ‘kan? Mana suaranya juga bagus banget!”. Fyi, kepopuleran EXO aja sampai di level dijuluki sebagai King of Kpop. EXO bener-bener membawa aku masuk ke dunia K-Pop, dimana dunia yang sama sekali baru buat aku yang tadinya nggak ada rencana buat masuk kesana.

Aku cukup amazed dengan kualitas musik K-Pop yang dibuat sama EXO. Walaupun nggak terlalu paham sama bahasa Korea, tapi aku rutin cari tahu tentang lirik lagu-lagu mereka secara keseluruhan. Soalnya orang-orang suka nanya ‘kan, termasuk keluarga, “suka denger lagu K-Pop emang ngerti mereka ngomong apa?” Jadi gini yaaa, musik itu tuh nggak perlu dipahami, didenger dan dinikmati aja udah bikin puas banget.

Kalau ada yang bilang, “Fans K-pop mah nggak ada kerjaan, liat idolanya aja udah pada jerit heboh, padahal diliat ganteng juga nggak, oplas juga itu mah, terus pada suka halu,” huh… komentar kamu tuh bener-bener salah.

K-Pop is all about music and culture, bukan cuma soal visual aja. Tapi, memang sih orang Indonesia tuh visual dikomen banget. Akhir-akhir ini aku suka nontonin video reactions orang luar negeri (non Asian) terhadap music video K-pop. Komentar mereka mostly fokus sama kualitas musik, how well the artists perform, video production itu sendiri dan terakhir tentang visual mereka secara fisik. Bahkan beberapa dari mereka tuh non K-Pop fan but they appreciate much about the music itself.

Jadi lain kali, semisal kalau nonton video musiknya Blackpink, jangan langsung komentarin gaya pakaian mereka, tapi coba deh puji dulu vocal skill (kemampuan menyanyi) mereka, dance skillnya (kemampuan menari) mereka. Misalnya, Blackpink members are talented… and EXO too. (Tapi memang gila banget sih, ternyata cerita perjalanan mereka tuh memang keren…) Terus soal hebohnya fangirl fanboy, fans K-pop mana juga yang bisa bertahan untuk nggak fangirling/fanboying dengan hal-hal yang bersangkutan sama idola mereka? ‘Kan itu udah auto mode on dari sananya hahaha.

Tapi ada satu hal yang memang menurutku agak negatif dan harus aku akui sebagai Kpopers, kadang tuh kita suka “lupa waktu”. Lupa waktu disini ngomongin soal porsi waktu yang kita berikan untuk idola kita, kayak nontonin music video/performance mereka berulang-ulang, nontonin setiap variety show yang bintang tamunya ada si idola kita, rajin banget buat kepo dan cari tahu—atau *stalking?—*kehidupan si idol dan lain-lainnya.

Aku dari dulu kalau ngefans nggak sampai gimana banget sih. Bahkan koleksi album K-Pop yang aku punya juga nggak banyak, cuma albumnya EXO, Stray Kids, sama Seventeen. Kalau ditotalin rasanya nggak sampai 5 biji deh. Apalagi sekarang cuma modal kuota, mau lagu apapun tinggal download di internet.

Terus, apa sih manfaat jadi fans K-Pop?

Menurut aku sendiri, jadi fans k-Pop itu sebenarnya punya banyak manfaat. Beberapa contohnya tuh, bisa terbiasa, paham dan ngerti sama yang namanya aliran (genre) musik terutama K-Pop. Selain itu juga dari yang awalnya nggak percaya diri buat nyanyi—yang bahkan nyanyi didepan umum nggak berani, sekarang jadi lebih percaya diri*.* Terus, juga dari yang awalnya nggak bisa nge-dance, akhirnya jadi bisa karena sering ngikutin dance practicenya idola. Nggak cuma itu, kita sebagai fans K-Pop tuh pasti nggak asing sama yang namanya album dan merchandise (printilan). Album itu harganya mahal banget, range harga sekitar 250 ribu-400 ribu per album. Aku kalau mau beli album tuh kadang suka minder, karena uang jajan aja juga nggak banyak, gimana mau beli album dan merchandise K-Pop lainnya ‘kan?

Alhasil, kalau memang pengen beli albumnya aku harus menabung dulu. Berat sih, memang waktu awal-awal nabung cuma buat beli album dan printilan K-Pop, tapi lama-kelamaan juga terbiasa karena kebiasaan nabung itu nggak cuma bisa aku terapkan buat beli album, tapi juga bisa buat aku beli kebutuhan atau barang yang aku mau. Positifnya aku jadi rajin menabung dan jarang minta uang jajan tambahan ke orang tua kalau mau beli sesuatu. Jadi, apa-apa harus nabung dulu buat beli barang yang aku mau.

Selain itu, jadi fans K-Pop juga bakal dapet banyak teman sefandom dari internet dan sealiran, maksudnya teman yang menyukai hal yang sama. Bahkan sampai sekarang, aku masih punya beberapa teman K-Popers yang baik, yang aku dapetin waktu mutualan di Twitter. Kita bisa berteman baik ya karena memang kita tuh sefrekuensi.

Yaaaaaa… pada akhirnya, I’m still proud of calling myself as a K-Pop fan, aku nggak merasa malu cuma karena menyukai K-Pop. Nonton atau dengerin musik K-Pop itu salah satu cara untuk tetep terus seneng dan bahagia menjalani hidup. Nggak cuma pendengar dan penikmat musiknya, aku juga belajar banyak dari kehidupan pribadi mereka, dan beberapa diantaranya banyak yang sangat menginspirasi dan memotivasi hidup aku dan juga banyak orang. Jadi, kalau kalian nggak suka sama genre ini, that’s okay too. Komentar boleh, tapi jangan sampe menjelek-jelekkan yaa. Selera orang ‘kan pada dasarnya memang beda-beda hehe :blush:

Sumber referensi gambar :

https://mojok.co/pojokan/jadi-penggemar-kpop-memang-salah-banget-ya/amp/

1 Like

Bener banget. Aku juga seorang fans Kpop, yang sudah berjalan selama 11 tahun lamanya. Menurut aku selama perjalananku menjadi seorang fans Kpop aku dapat mempelajari banyak hal.

Dahulu yang masih belum bisa memahami dan memanfaatkan teknologi kini dapat mengetahuinya lebih luas, terutama tentang sistem vote ketika idolanya menjadi nominasi pemenang.

Ketika kita berniat ingin mengoleksi seputar album dan merchandise Kpop lainnya, maka kita harus menyelam lebih dalam. Dengan adanya banyak pencarian ketika sedang menyelaminya, kita dapat mengetahui harga pasar dari album dan juga merchandise dalam lingkup lebih luas.

Disini juga aku jadi dapat belajar bahasa mereka berkat bantuan dari menonton acara hiburan yang dibintang tamui oleh idolaku. Aku juga jadi belajar banyak hal mengenai seputar kultur disana, bagaimana proses menjadi seorang artis/idola, dan lain sebagainya.

Intinya, apapun kegemaran kita itu jangan menilai dari sisi negatifnya, namun kita harus dapat menyerap sisi positifnya juga.

1 Like