Meningkatkan Skill Komunikasi Lewat Buku “Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi Yang Efektif” karya Oh Su Hyang

Meningkatkan Skill Komunikasi Lewat Buku “Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi Yang Efektif” karya Oh Su Hyang

peran manusia sebagai makhluk sosial pastilah akan bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Kegiatan komunikasi diperlukan sebagai bagian dari proses kontak manusia. Menurut Shannon & Weaver (1949), Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. David K. Berlo (1965), Juga mengemukakan bahwa, Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat. Namun secara umum, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi yang melibatkan 2 orang atau lebih dengan cara yang efektif agar informasi yang disampaikan mudah dipahami.

Cara melatih komunikasi agar menjadi efektif satu diantaranya adalah dengan membaca buku terkait komunikasi. Seperti buku yang berjudul “Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi Yang Efektif”. Buku ini ditulis oleh dosen & pakar komunikasi terkenal asal Korea Selatan yang Bernama Oh Su Hyang. Kemudian buku ini diterjemahkan pada awal tahun 2018 oleh Asti Ningsih dan diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer. Pada ada akhir tahun 2022 buku ini mencapai cetakan ke-33. Buku ini berisikan cara berkomunikasi yang baik dan efektif agar pembaca dapat lebih percaya diri jika bicara di depan publik. Berikut akan saya ulas isi per bab yang ada di buku tersebut.

Bab 1 : perbedaan juara 1 dan juara 2 terletak pada ucapannya.
Masing-masing dari enam subjek dalam bab ini membahas tentang bahasa tubuh saat berbicara, logika dalam berbicara, story telling, menyesuaikan gaya bicara seseorang, menjelaskan bagaimana kesan pertama mempengaruhi komunikasi dan ucapan yang efektif. Agar bisa berkomunikasi dengan baik, unsur nonverbal seperti Bahasa tubuh harus diterapkan seperti: (1) penampilan yang baik, (2) selalu tersenyum, (3) pupil mata yang membesar dan tatapan yang stabil, (4) sikap percaya diri, (5) gestur yang tepat.

Bab 2 : pintar mendengar, pandai berbicara
Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang ilmu berbicara dengan menggunakan rumus C = Q x P x R. C yaitu komunikasi, dimana ada 3 hal unsur pembangunnya yaitu Q ( Question) atau pertanyaan, P (Praise) atau pujian, dan R (reaction) atau reaksi. Komunikasi yang baik dan lancar diakibatkan oleh 3 komponen pembangun yang seimbang. Pada akhir bab ini terdapat 4 teknik mendengarkan dengan baik yakni: (1) respons, (2) dengarkan hingga selesai, (3) simpulkan, (4) ikuti.

Bab 3 : ucapan yang membuat lawan bicara memihak kita
Bab ini membahas kata-kata yang harus kita gunakan untuk membuat orang ingin mendengarkan apa yang kita katakan. Informasi bab ini berfokus pada komunikasi pemasaran pelanggan dan penjual.

Bab 4 : beratnya ucapan ditentukan oleh dalamnya isi
Pada bab ini dijelaskan ada sepuluh aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam komunikasi meliputi:

  1. Jangan katakan apa pun di “belakang” yang tidak bisa Anda katakan di “depan.”. Gunjingan sangatlah buruk
  2. Memonopoli diskusi akan meningkatkan musuh. Bicaralah sebentar dan dengarkan lebih banyak. Sangat menyenangkan untuk mendengar lebih banyak…
  3. Makna ucapan akan semakin terdistorsi jika semakin tinggi intonasi suara. Jangan menggebu-gebu. Suara rendah memiliki kekuatan nyata.
  4. Berbicara dengan cara yang menenangkan hati lebih dari sekadar menyenangkan di telinga.
  5. Alih-alih mengatakan apa yang ingin dia katakan, katakan apa yang ingin didengar lawan… Berbicara yang mudah dimengerti, bukan yang mudah diucapkan
  6. Berbicara dengan menutupi kekurangan dan sering memuji
  7. berbicara tentang topik yang menyenangkan daripada yang menyebalkan.
  8. Jangan hanya menggunakan lidah Anda untuk berkomunikasi; Gunakan juga mata dan ekspresi wajah Anda. Komponen nonverbal lebih besar daripada komponen verbal.
  9. Tiga puluh tahun di hati sama dengan tiga puluh detik di bibir… kehidupan dapat berubah oleh sepatah kata yang kita ucapkan.
  10. Ucapan yang diucapkan akan mengendalikan kita meskipun kita memiliki kendali atas lidah kita. Hindari berbicara sembarangan, dan bertanggung jawab atas kata-kata Anda.

Bab 5 : suara bagus bukan bawaan dari lahir
Bab terakhir ini memberikan contoh orang-orang yang menjadi besar di bidangnya dengan memanfaatkan gaya komunikasi mereka. Salah satu contoh yang ada di bab ini adalah Yoo Jae Suk seorang comedian sekaligus presenter yang berasal dari Korea Selatan. Pada bagian ini juga terdapat empat cara melatih suara vokal yakni: (1) gunakan getaran garis tulang pipi, (2) membuka diafragma, (3) menyimpan banyak udara di mulut, (4) jangan berbicara dengan cepat.

selain berisi tips-tips tentang komunikasi berbicara, penulis juga menyisipkan pengalaman pribadinya yang dapat membantu substansi buku ini. Penulis dapat memahami sebagian besar kekhawatiran yang sering dimiliki setiap orang mengenai kapasitas mereka untuk berbicara dan berkomunikasi berkat pengalamannya sebagai guru, penasihat, konsultan, dan pembicara.
Siapa pun dapat memperoleh manfaat dari membaca buku ini, terlebih lagi mahasiswa yang ingin memahami tentang cara berbicara dan berkomunikasi. Buku ini merupakan buku yang tepat untuk menambah perspektif dan sudut pandang kita terkait cara jitu dalam berkomunikasi.

Daftar referensi

Hyang Oh Su. 2016. Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang efektif. Terjemahan Asti Ningsih. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer