Menilik Kendaraan Klasik para Sultan Keraton Yogyakarta

3.2.3_2 Museum Kereta Keraton
Sumber gambar: kratonjogja.id

Berbicara tentang wisata di Yogyakarta, tentu banyak sekali spot indah yang wajib untuk dikunjungi. Mulai dari tempat wisata yang tidak boleh terlewatkan oleh penikmat wisata, yakni Jalan Malioboro. Atau mungkin ingin merasakan suasana dinginnya Kota Yogyakarta dengan cara berkunjung ke daerah Gunung Merapi dan menjelahi area tersebut menggunakan Jeep yang telah disediakan oleh warga setempat. Kemudian di bidang kuliner, Yogyakarta memiliki makanan khas yang tidak asing bagi wisatawan, yaitu Gudeg. Tidak hanya itu, Kota Pelajar ini juga menawarkan wisata edukasi, seperti Candi Prambanan, Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, dan lain-lain yang tentunya menarik untuk dikunjungi.

Salah satu tempat yang paling banyak disambangi oleh pelaku wisata adalah Keraton Yogyakarta. Di area tersebut atau tepatnya di sisi barat Jalan Rotowijayan Yogyakarta, terdapat museum yang merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta, yaitu Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta. Museum tersebut didirikan sejak bertahtanya Sri Sultan Hamangkubuwono VI dan menyimpan beraneka ragam kereta kuda milik Keraton Yogyakarta. Dulunya, kereta-kereta yang ada di museum ini berfungsi sebagai alat transportasi para Sultan untuk menghadiri berbagai keperluan acara yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dan atau hanya sekedar menjadi kendaraan utama Sultan.

Jumlah kereta kuda yang ada di Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta adalah sebanyak 23 kereta kuda, 18 kereta masih dipergunakan hingga sekarang untuk upacara-upacara kebesaran Keraton, seperti: pernikahan putra Sultan, upacara penobatan Sultan, atau mengantar jenazah Sultan ke peristirahatan terakhir, dan 5 kereta lainnya tidak digunakan karena kondisi serta umur yang sudah tua. Koleksi kereta kuda yang ada di museum ini berusia puluhan tahun, bahkan sebagian kereta berumur hingga ratusan tahun.

Untuk memasuki wilayah museum ini, kita hanya perlu merogoh kocek paling besar Rp8.000,00. Dengan rincian Rp5.000,00 sebagai tiket masuk, Rp1.000,00 sebagai biaya memfoto, dan Rp2.000,00 sebagai biaya parkir untuk mobil, sedangkan untuk parkir sepeda motor hanya dikenakan Rp1.000,00. Banyak sekali pengetahuan yang kita dapat apabila kita mengunjungi museum ini. Kita dapat mengetahui jenis-jenis kereta kuda zaman dahulu dan mengetahui macam-macam bentuk kereta kuda. Sebelum virus corona menyebar luas ke Indonesia, tidak sedikit pedagang jajanan yang berjualan di sekitar museum ini.

Kita sebagai subjek wisata tidak ada salahnya mengunjungi objek wisata museum. Mungkin diantara kita masih ada yang kurang tertarik pergi ke museum karena dibayangan kita museum itu tempat yang membosankan. Tetapi, kita juga perlu menambah wawasan ketika kita sedang berwisata, karena selain kebahagiaan yang kita dapat, kita juga menambah ilmu yang berguna untuk diri kita sendiri, bahkan hingga anak cucu kita.

2 Likes

Paling enak baca tentang wisata itu kalau ada informasi tentang harga tiket parkir.

1 Like