Menikmati Enaknya Pempek di Kampung Pempek

pempek

MENIKMATI ENAKNYA PEMPEK DI KAMPUNG PEMPEK

Kalian sudah pernah mencoba salah satu makanan Khas dari Sumatera Selatan ini? Ya Pempek, tentu namanya sudah tidak asing lagi.
Pempek adalah salah satu makanan tradisional khas Palembang. Makanan yang diolah dari Ikan dan Sagu ini bisa dengan sangat mudah ditemukan di Kota Palembang. Di toko-toko, di Jalanan, hampir semua orang menjajakan pempek. Sehingga selain karena daerah asalnya, ketersediaan Pempek di Kota Palembang membuat Palembang disebut sebagai Kota Pempek.
Pada awalnya Pempek dikenal dengan nama ‘Kelesan’ sebutan untuk alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan berbentuk cembung dengan semacam kuping di sisi yang berhadapan. Memang, cara pembuatan pempek adalah di-‘keles’ ditekan-tekan di atas semacam alas yang menyerupai papan cucian. Awalnya ‘penekan’ atau alat untuk menghaluskan ikan terbuat dari batok kelapa yang diberi lubang-lubang. Tetapi alat tersebut pada masa kini telah digantikan dengan mesin penggiling.
Nama pempek kemudian menjadi populer di Palembang diyakini karena dulunya pempek dijual oleh ‘Apek’, sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina. Jadi, ketika Apek menjajakan ke masyarakat, masyarakat akan memanggilnya dengan ‘pek…pek’, sehingga lama-kelamaan kata ‘pek’ berubah menjadi ‘pempek’. Walau sesungguhnya cerita ini masih perlu didalami kembali.
Nah di Palembang sendiri ada pusat kuliner yang menyediakan berbagai makanan khas Palembang terutama pempek. Masyarakat palembang sering menyebut tempat tersebut dengan sebutan “KAMPUNG PEMPEK” yang beralamatkan di pasar 26 Ilir Talang Semut, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Selain pempek disana juga menyediakan makanan khas palembang yang lainnya yaitu ada model, tekwan, laksan, celimpungan, burgo, rujak mie, mie celor dan masih banyak lagi. Masyarakat palembang sudah terbiasa sarapan pagi degan pempek, sampai mereka mempunyai jargon “asak pagi-pagi dak ngerop cuko dak melek mato” yang artinya kalau kita di pagi hari tidak menghirup cuka maka kita mata kita tidak akan terbuka maksudnya adalah kita tidak akan semangat menjalankan aktivitas jika kita tidak memakan pempek menghirup cukonya. Di pagi hari kampung pempek ini sudah sangat ramai pengunjung mulai dari yang hanya mencari sarapan saja ataupun orang-orang dari luar palembang yang ingin mencari oleh-oleh untuk di bawa ke daerah asalnya.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Pempek adalah ikan. Pada awalnya ikan yang digunakan adalah ikan belida. Pada perkembangannya ikan ini mengalami kelangkaan sehingga selain mahal juga susah diperoleh. Keadaan itu membuat masyarakat beralih ke ikan yang lebih murah dan lebih mudah diperoleh. Hingga kini sudah banyak jenis ikan yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Pempek. Ikan tersebut dibersihkan dengan cara membuang kepala dan tulangnya, lalu digiling hingga lumat dan dicampur dengan tepung.
Pempek dimakan dengan kuah atau saus cair yang oleh masyarakat Palembang disebut ‘cuko’. Cuko terbuat dari campuran air gula merah/gula batok, asam jawa, bawang putih dan cabe rawit. Ada juga yang menambahkan cuka putih untuk menambah keasaman. Cuko ini dibuat dengan cara dididihkan. Cuko yang enak memiliki aroma yang kuat, kekentalan, rasa pedas, asam dan asin yang pas.
Teman-teman selain rasanya yang nikmat pempek juga memiliki banyak manfaat lho…
Sebagian besar bahan pembuatan pempek adalah ikan air laut dan tawar, menurut ahli gizi makanan ikan laut atau tawar mengandung omega 3 yang berguna untuk pembentukan organ-organ seperti otak, jantung, alat kelamin sistem saraf yang baik untuk ibu hamil, anak-anak maupun dewasa, mencegah penyakit jantung, mengurangi dan kolesterol yang menyebabkan stroke. Ikan air tawar atau laut mengandung vitamin, mineral, protein, dan lain-lain yang baik untuk tubuh.