Mengungkap Makna Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual Dalam Kebahasaan

Hilda Ramadhita Hidayat & M. Rohmadi

Dalam kehidupan sehari-sehari manusia tidak akan pernah terlepas dengan bahasa. Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang di dalamnya terdapat simbol-simbol yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, ide seseorang melalui lisan atau tulisan. Menurut Kridalaksana yang dikutip (Oktavia, & Zuliyandari, D. 2019) menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.

Manusia menggunakan sebuah bahasa untuk berkomunikasi, dalam proses komunikasi ini tentu tidak terlepas dari wacana. Wacana sendiri merupakan unsur kebahasaan yang paling kompleks dan lengkap. Dalam bahasa wacana juga memiliki satuan pendukung kebahasaan yang terdiri dari fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat hingga satu paragraf yang utuh. Oleh karena itu kajian wacana wajib terdapat dalam pembelajaran bahasa, supaya peserta didik lebih mudah untuk mengerti dan memahami bahasa yang disampaikan. Setara dengan pendapat dari Mulyana yang dikutip dari (Oktavia, & Zuliyandari, D. 2019) menjelaskan bahwa wacana wajib ada dalam proses pembelajaran bahasa, dengan tujuan untuk membekali pemakai bahasa agar dapat memahami dan memakai bahasa dengan baik dan benar.

Analisis wacana dalam kebahasaan terbagi menjadi dua, yaitu analisis wacana tekstual dan kontekstual. Pendapat Kridlakasana yang dikutip dari Oktavia, & Zuliyandari, D. (2019) menjelaskan bahwa tekstual memiliki makna satuan bahasa yang berbentuk teks dan memiliki sifat abstrak dalam wacana. Aanalisis tekstual merupakan analisis wacana yang mengkaji mengenai aspek gramatikal dan aspek leksikal. Dalam aspek gramatikal terdiri dri, pengacuan, penyulihan, pelepasan, dan perangkaian. Adapun aspek leksikal dalam analisis tekstual terdiri dari repetisi (pengulangan kata), sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi ( sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi (kesepadanan). Kemudian, analisis kontekstual merupakan analisis wacana yang bertumpu pada teks yang dikaji berdasarkan konteks eksternal yang melingkupinya, baik konteks tersebut kultural maupun konteks situasi. Konteks wacana secara garis besar dapat dibedakan menjadi konteks bahasa maupun konteks luar bahasa. Pemahaman masyarakat mengenai konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan berbagai prinsip, penafsiran, dan prinsip analogi. Kemudian, prinsip penafsiran yang dimaksud merupakan prinsip penafiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip prinsip analogi.

Dengan demikian, Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa berperan sebagai alat komunikasi yang penting, memungkinkan manusia untuk menyampaikan perasaan, gagasan, dan ide melalui lisan atau tulisan. Analisis wacana, terbagi menjadi tekstual dan kontekstual, merupakan pendekatan penting dalam memahami bahasa. Analisis tekstual memfokuskan pada aspek gramatikal dan leksikal, sementara analisis kontekstual mengaitkan teks dengan konteks eksternal seperti budaya dan situasi. Kajian ini memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa dan mendorong penggunaannya dengan baik dan benar dalam komunikasi sehari-hari.

SUMBER

Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233

Wicaksana, M. F. (2018). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Lagu “Teluk Bayur” Karya Zainal Ariffin. Widyabastra: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 116-122.