Mengulik Dampak Petir bagi Bumi dan Kehidupan Manusia


Foto: pixabay.com

Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan cahaya sesaat yang menyilaukan, dan beberapa saat kemudian menimbulkan suara menggelegar yang disebut guruh. Petir sering terjadi saat hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.

Jarang diketahui, tetapi petir juga memiliki efek positif bagi kehidupan manusia. Petir menghasilkan senyawa O3 yang melindungi bumi dari radiasi sinar matahari yang merugikan. Saat petir menyambar, elektron bertabrakan satu sama lain di atmosfer hingga menghasilkan suatu plasma dan radiasi berbagai macam pancaran sinar, salah satunya sinar gamma. Sinar gamma ini mampu memecah senyawa O2 menjadi unsur-unsur tunggal, lalu kembali bersenyawa membentuk O3 yang merupakan komponen utama lapisan ozon.

Petir dapat membunuh bakteri. Kilatan petir menimbulkan suhu sekitar 50.000 derajat Farenheit atau sekitar 2.776 derajat Celcius, yang mampu membunuh kuman dan bakteri penyakit di udara sehingga membunuh kuman penyakit. Itu adalah alasan mengapa setelah hujan,udara terasa segar.

Petir juga dapat memberi efek negatif bagi kehidupan manusia. Petir mengincar benda hidup maupun tak hidup yang menjulang tinggi, terutama yang berada pada wilayah datar yang terbuka. Pencegahan yang bisa dilakukan, yakni jangan sekali-sekali berteduh dibawah pohon saat hujan dan memasang penangkal petir yang menyalurkan elektron dari petir menuju ke tanah (yang memiliki banyak proton) dengan media kuningan atau bahan konduktor lainnya. Alasan utama petir memberi efek negatif adalah karena petir memiliki medan listrik minimal sebesar 1.000.000 volt per meter.

Jadi, petir memiliki efek negatif dan efek positif. Bila efek positif dari petir dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia, maka akan memberi dampak besar pada sektor pelistrikan di Indonesia karena petir memiliki medan listrik minimal 1.000.000 volt per meter. Tetapi manusia juga harus sadar akan efek negatif dari petir sehingga bisa mengantisipasinya.

Sumber: https://www.idntimes.com/science/discovery/sherly-mistiani/fungsi-keberadaan-petir-di-bumi-exp-c1c2/4