Menggapai Cahaya

Menggapai Cahaya

Diri ini terasa sesat
Banyak dosa yang telah diperbuat
Hanya berdengung kata tobat
tanpa ada hakikat

Tiap sujud kumenangis
Lantaran hati terasa miris
Teringat diriku yang apatis
Hingga kusebut mereka ceriwis

Kini …
Tiada kata yang dapat terucap
Tiada rindu yang dapat kudekap
Hanyalah doa yang dapat kupanjat
Pada bulan yang penuh rahmat

Lentera kecil menerangi gelapnya hati
Tuk memantaskan diri pada Sang Ilahi
Menuju jalan yang diridhoi
seraya malar membenahi dan introspeksi

Tasbih kecintaan akan Sang Pencipta menggema
Mengisi hati yang hampa
Meneduhkan jiwa dari panasnya dosa
Meniriskan segala rasa tak suka

Tiap malam diri ini bermunajat
Bertemankan candra di awang-awang
berhias gemintang
Lantaran ingin berjumpa malam penuh rahmat
meski dalam termin yang singkat

Ketika takbir bergema di angkasa raya
jua berbisik di karna
Diri tak kuasa menahan air mata harsa
Senandika dalam atma pun turut melantunkan
dengan berteman sinar rembulan

Kutapaki lajunya perjalanan malam ini
sarat rahsa harsa dengan alunan suci
Kunikmati malam dengan napas islami
Hingga bersimpuh dalam belai kuasa-Mu ya Rabbi
Tuk memohon aksama kesalahan nafsi

Kini …
Cahaya kian mendekati
Mentari pun mulai berseri
Semua nikmat Ilahi datang menghampiri
di semenjana hari Fitri ini
Akan kunikmati hari penuh rahsa harsa yang suci

Nala Zahara
Kota Pejuang, 2021.

4 Likes

Kota pejuang mana yak, Surabaya apa ya.

Kalau planet Bekasi, kota patriot.

auk ah gelep :grin:

Kota Pejuang itu Purworejo :grin:

1 Like

Sya kira juga SBY, ternyata PWRJ😅

Setahu saya Surabaya itu Kota Pahlawan :sweat_smile:

Surabaya kota sejuta cerita :heartpulse:

1 Like

Bagus sekali kak puisinya, semangat terus untuk selalu berkarya kak✨

1 Like