Di dalam kehidupan ini tidak dapat terlepas dari adanya ‘makna’. Makna terdapat dalam berbagai hal, termasuk bahasa yang memang mengandung gelimang makna. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Di dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan bahasa yang mengacu pada makna konotatif dan denotatif. Apa itu makna konotatif dan denotatif?
Makna konotatif merupakan makna kata di dalam bahasa yang menggunakan istilah kiasan atau bukan makna sebenarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konotatif disebutkan sebagai kata yang memiliki makna tautan yang mengandung konotasi.
Sedangkan makna denotatif merupakan makna kata di dalam bahasa yang menggunakan istilah sebenarnya atau tidak memiliki arti dan makna yang khusus. Menurut Djajasudarma (1999:9) makna denotatif adalah makna yang menyatakan hubungan antara konsep dengan dunia nyata, mempunyai arti yang nyata atau sesuai dengan bentuk luarnya dan tidak mempunyai arti yang tersembunyi.
Arifin dan Tasai (2010: 29-30) menyebutkan bahwa makna konotatif bersifat personal dan spesifik, sedangkan makna denotatif bersifat umum. Menurut Slamet Mulyana (1964), makna konotatif dan denotatif ditandai dengan ada tidaknya nilai rasa dalam kata. Makna denotatif pastinya dimiliki oleh setiap kata, yaitu makna yang sebenarnya. Namun, tidak semua kata mempunyai makna konotatif. Jika sebuah kata memiliki nilai, positif, negatif, menyenangkan, atau menyinggung, kata tersebut dapat disebut sebagai makna konotatif dengan nilai rasa positif. Apabila tidak ada nilai rasa dalam sebuah kata, dapat dikatakan tidak memiliki konotasi atau disebut kata yang memiliki arti netral.
Misalnya pada kata kurus, langsing, dan kerempeng yang mempunyai arti sesunggunya sebagai kurangnya bentuk tubuh dari ukuran normal tetapi juga terdapat nilai rasa atau konotasi yang berbeda. Konotasi netral terdapat dalam kata kurus, yang artinya tidak ada perasaan tertentu apabila seseorang dikatakan demikian. Kata langsing memiliki makna konotasi dengan nilai rasa positif yang apabila seseorang dikatakan langsing akan merasakan senang. Berbeda dengan kata kerempeng yang apabila seseorang dikatakan demikian akan merasakan kurang senang karena kata tersebut bermakna konotasi negatif.
Pasangan kata seperti di atas sukar untuk ditemukan atau bahkan memang tidak terdapat lagi yang lain. Kata yang sering dijumpai yaitu kata yang memiliki konotasi positif seperti kata melati, cendrawasih, dan bunga. Selain itu kata yang memiliki makna konotasi negatif yaitu babi, buaya. Dalam hal ini, makna kata yang berkonotasi netral lebih mudah untuk dijumpai.
Referensi:
Chaer, A., & Muliastuti, L. (2014). Makna dan Semantik. Semantik Bahasa Indonesia, 1-39.
Agustina, N. D., & Prabawa, A. H. (2017). Analisis Penggunaan Makna Denotatif dan Konotatif pada Penulisan Berita Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Ngrampal Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).