Mengenal Persamaan dan Perbedaan Antara Artikel Ilmiah Konseptual dan Artikel Ilmiah Populer

Persamaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya merupakan teks akademik.
  2. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional.

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

Teks Artikel Ilmiah Konseptual

  • Teks artikel ilmiah konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
  • Struktur teks artikel ilmiah konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan
  • Genre mikro yang digunakan diantaranya
    a. Abstrak = Genre abstrak
    b. Pendahuluan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)
    c. Tinjauan pustaka = Genre review (ulasan)
    d. Pembahasan = Genre diskusi (dan atau meliputi eksplanasi)
    e. Simpulan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deksripsi)
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang fleksibel.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah konseptual disajikan dengan gaya yang lebih formal.
  • Media publikasinya adalah jurnal atau forum seperti lokakarya dan seminar

Teks Artikel Ilmiah Populer

  • Teks artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal.
  • Struktur teks artikel ilmiah populer adalah isu, argumentasi, dan reiterasi.
  • Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer adalah eksposisi atau diskusi.
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang tidak mengikat. Tahapan ini disusun dengan memberikan nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama pokok persoalan yang disajikan atau nama tahapan, subbab dan subjudul pada struktur tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan ada secara implisit.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal dengan ditandai penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis.
  • Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak.
  • Media publikasinya adalah koran atau majalah.

Sumber :
Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Persamaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya merupakan teks akademik.
  2. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional.

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks Artikel Ilmiah Konseptual
  • Teks artikel ilmiah konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
  • Struktur teks artikel ilmiah konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan.
  • Genre mikro yang digunakan diantaranya
    a. Abstrak = Genre abstrak
    b. Pendahuluan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)
    c. Tinjauan pustaka = Genre review (ulasan)
    d. Pembahasan = Genre diskusi (dan atau meliputi eksplanasi)
    e. Simpulan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deksripsi)
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang fleksibel.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah konseptual disajikan dengan gaya yang lebih formal.
  • Media publikasinya adalah jurnal atau forum seperti lokakarya dan seminar.
  1. Teks Artikel Ilmiah Populer
  • Teks artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal.
  • Struktur teks artikel ilmiah populer adalah isu, argumentasi, dan reiterasi.
  • Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer adalah eksposisi atau diskusi.
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang tidak mengikat. Tahapan ini disusun dengan memberikan nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama pokok persoalan yang disajikan atau nama tahapan, subbab dan subjudul pada struktur tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan ada secara implisit.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal dengan ditandai penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis.
  • Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak.
  • Media publikasinya adalah koran atau majalah.

Sumber :
Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Persamaan:
Artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah popular sama-sama berasal dari rumpun non fiksi, bersifat faktual dan objektif.
Perbedaan:

  • Artikel Ilmiah Konseptual
    Menurut Danny Tritjhajo (2017), artikel konseptual merupaka artikel yang lebih menekankan pada penguraian gagasan si penulis yang didukung dengan kajian teoritis yang mendukung pada gagasan tersebut.
  1. Cara pembuatan judul: cenderung formal dan menggunakan kalimat baku sesuai kaidah kebahasaan PUEBI.
  2. Sistematika pebulisan: menggunakan Bahasa baku yang sesuai kaidah kebahasaan PUEBI.
  3. Pemilihan istilah: banyak menggunakan istilah teknis di bidang keilmuan masing-masing.
  4. Tujuan penulisan: artikel ini ditulis biasanya untuk skirpsi, laporan praktikum, jurnal akademik, dan lain-lain.
  5. Pembahasan dan analisis: Analisa menggunakan metodologi ilmiah yang baku.
  6. Isi tulisan: berisi hasil penelitian yang dibahas, dianalisa dengan metodologi yang jelas, dan disimpulkan.
  • Artikel Ilmiah Populer
    Menurut Danny Tritjhajo (2017), karya ilmiah populer biasanya bisa dibaca di terbitan harian seperti koran, atau tabloid, dengan penyusunan sistematika yang tidak baku dan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti.
  1. Cara pembuatan judul: tidak ada ketentuan atau standar tertentu. Boleh menggunakan kalimat popular.
  2. Sistematika pebulisan: tidak ada ketentuan baku. Yang penting logis dan mudah dipahami.
  3. Pemilihan istilah: menggunakan istilah popular yang sudah umum dan dipahami masyarakat luas.
  4. Tujuan penulisan: artikel ini ditulis untuk memberikan informasi, motivasi, inspirasi, edukasi, atau hiburan kepada masyarakat luas
  5. Pembahasan dan analisis: analisa Bisa merujuk kepada kepustakaan dan cara analisa tertentu, namun disampaikan dengan gaya populer yang mudah dipahami masyarakat luas.
  6. Isi tulisan: bisa pemikiran atau pendapat pribadi, analisa pribadi, pengalaman, perasaan, refleksi, atau berbagai hal yang diangkat dari kehidupan sehari-hari. Tidak harus berbasis penelitian.

Sumber:
Tritjhajo, Danny. 2017. Penulisan Karya Ilmiah Tuntunan bagi Mahasiswa. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19732/2/BOOK_Danny%20Tritjhajo_Penulisan%20Karya%20Ilmiah%20Tuntunan%20bagi%20Mahasiswa_Bab%202.pdf. Diakses pada 26 November 2021.

Persamaan antara artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah popular

keduanya merupakan teks akademik serta keduanya ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional (Nurwardani, 2016: 190-214).

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks Artikel Ilmiah Konseptual
    • Teks artikel ilmiah konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
    • Struktur teks artikel ilmiah konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan.
    • Genre mikro yang digunakan diantaranya
    a. Abstrak menggunakan genre abstrak
    b. Pendahuluan menggunakan genre eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)
    c. Tinjauan pustaka menggunakan genre review (ulasan)
    d. Pembahasan menggunakan genre diskusi (dan atau meliputi eksplanasi)
    e. Simpulan menggunakan genre eksposisi (dan atau meliputi deksripsi)
    • Dalam hal struktur, artikel ilmiah konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang fleksibel.
    • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah konseptual disajikan dengan gaya yang lebih formal.
    • Media publikasinya adalah jurnal atau forum seperti lokakarya dan seminar.
  2. Teks Artikel Ilmiah Populer
    • Teks artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal.
    • Struktur teks artikel ilmiah populer adalah isu, argumentasi, dan reiterasi.
    • Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer adalah eksposisi atau diskusi.
    • Dalam hal struktur, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang tidak mengikat. Tahapan ini disusun dengan memberikan nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama pokok persoalan yang disajikan atau nama tahapan, subbab dan subjudul pada struktur tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan ada secara implisit.
    • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal dengan ditandai penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis.
    • Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak.
    • Media publikasinya adalah koran atau majalah.
    Sumber :
    Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Perbedaan dan Persamaan Teks Artikel Ilmial Konseptual dan Populer

PERBEDAAN

Teks artikel ilmiah konseptual berisi pemikiran teoretis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis secara kritis dengan gaya bahasa formal. Sedangkan artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa informal dengan ditandai penggunaan bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis.

Struktur teks artikel ilmiah konseptual meliputi abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan. Genre mikro yang digunakan yaitu sesuai dengan struktur teks tersebut. misalnya abstrak bergenre abstrak, pendahuluan bergenre eksposisi, tinjauan pustaka bergenre review, pembahasan bergenre diskusi, dan simpulan bergenre eksposisi. Sedangkan struktur teks artikel ilmiah populer lebih sering disusun menurut kehendak penulisnya. Apabila artikel tersebut ditulis dengan genre eksposisi, maka struktur teks artikel meliputi pernyataan tesis, argumentasi, reiterasi. Namun, apabila artikel ditulis dengan genre diskusi, maka struktur teks artikel meliputi isu, argumentasi mendukung, argumentasi menentang, simpulan dan rekomendasi.

Media publikasi teks artikel ilmiah konseptual adalah jurnal-jurnal ilmiah, forum seminar, konferensi, dan lokakarya. Sedangkan media publikasi teks artikel ilmiah populer adalah koran, majalah, atau media sosial.

PERSAMAAN

Teks artikel ilmiah konseptual dan populer merupakan jenis teks akademik.

Referensi :

Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Artikel Konseptual
Artikel konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
Artikel Ilmiah Populer
Artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal.

Persamaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer, yaitu:

  1. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya merupakan teks akademik
  2. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional.
  3. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer berasal dari rumpun yang sama yaitu nonfiksi.

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer, yaitu :

Artikel Ilmiah Konseptual

1. Dalam hal struktur teks, artikel konseptual disusun dengan struktur teks yang
mengandung tahapan-tahapan yang fleksibel, yaitu :

a. Abstrak

Berisi ringkasan dari artikel yang ditulis dan bukanlah pendapat dari penulis. Didalamnya terdapat masalah, pembahasan, serta kesimpulan dari keseluruhan artikel. Bisa dibilang bahwa abstrak merupakan keseluruhan artikel yang dipersingkat.

b. Pendahuluan

Bagian ini berisi mengenai masalah yang menjadi latar belakang penulisan yang telah dilakukan. Pada bagian ini juga berisi hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca.

c. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi tinjauan suatu pustaka yang relevan atau berkaitan dengan topik yang dibahas.

d. Pembahasan

Bagian ini membahas tentang berbagai argumen, analisis, keputusan, masalah yang dibicarakan, dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagian ini adalah, ketika menulis bagian ini harus menggunakan sistematika yang logis dan urut.

e. Simpulan

Bagian ini berisi kesimpulan dari artikel yang telah ditulis sebelumnya. Selain kesimpulan, ada juga penulis yang menambahkan saran dalam artikelnya.

2. Berdasarkan formulasi bahasa, artikel konseptual (seperti artikel penelitian)
disajikan dengan gaya yang lebih formal.

3. Genre mikro yang digunakan, yaitu :
a) Abstrak = Genre abstrak
b) Pendahuluan = Genre eksposisi, dan atau meliputi deskripsi.
c) Tinjauan pustaka = Genre review, ulasan.
d) Pembahasan = Genre diskusi, dan atau meliputi eksplanasi.
e) Simpulan = Genre eksposisi, dan atau meliputi deksripsi.

4. Artikel ilmiah konseptual dapat disajikan di forum seminar, konferensi, dan lokakarya.

Artikel Ilmiah Populer

1. Dalam hal struktur teks, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang tidak mengikat, yaitu :
a. Isu

Bagian ini berisi ide utama atau pokok bahasan dari permasalahan yang akan dibahas.

b. Argumentasi

Bagian ini berisi pandangan dan analisis penulis mengenai topik yang dibahas. Biasanya penulis akan menambahkan beberapa argumen ahli dan data yang mendukung.

c. Reiterasi

Bagian ini berisi rangkuman dan pernyataan yang mempertegas serta memberikan solusi ataupun menjadi tulisan yang menyimpulkan semua bagian artikel. Penulis juga dapat menambahkan saran dan solusi dari masalah yang dikaji.

2. Berdasarkan formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal. Ketidakformalan bahasa pada artikel ilmiah populer ditandai oleh penggunaan ragam bahasa sehari hari dan sedikit istilah teknis.

3. Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer pada umumnya adalah eksposisi atau diskusi.

4. Artikel ilmiah populer ditulis apabila ingin mengungkapkan gagasan dengan cara yang lebih informal, seperti melalui koran, majalah, atau media sosial.

5. Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak

Sumber :
Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

  • Persamaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer
  1. Persamaan yang paling mendasar adalah bahwa keduanya sama-sama berasal dari rumpun nonfksi. Artikel ilmiah maupun artikel populer adalah nonfiksi. Maka keduanya digunakan oleh logika nonfiksi.
  2. Persamaan kedua, adalah fakta yang objektif. Karena masuk rumpun nonfiksi, maka artikel harus menyajikan fakta empiris. Bukan hasil imajinasi murni yang tidak nyata, bukan imajinasi yang tidak bisa diterima oleh ilmu pengetahuan.
  • Perbedaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer
  1. Cara Pembuatan Judul
  2. Cara membuat judul untuk artikel ilmiah tidak boleh dilakukan. Ada ketentuan atau pedoman untuk membuatnya.
  3. Cenderung formal, dan harus menggunakan kalimat baku sesuai PUEBI dan KBBI.
    Contoh judul artikel ilmiah : Dampak Moneter Kebijakan Defisit Anggaran Pemerintah : Peranan Ala Nalar dalam Simulasi Model Makro Ekonomi Indonesia (R. Maryatmo, 2005).

Sedangkan untuk membuat judul artikel populer, boleh menggunakan kalimat populer. Tidak ada ketentuan atau standar tertentu. Judul harus dibuat menarik agar membuat penasaran pembaca. Boleh menggunakan kalimat tidak baku.
Contoh judul artikel populer : Kekuatan Kepepet (Jaya Setiabudi, 2008).

Sistematika Penulisan
Secara sistematik, penulisan artikel ilmiah memiliki aturan atau standar baku dan harus sesuai dengan kaidah kebahasaan PUEBI. Tidak boleh menggunakan sistematik yang berbeda dengan ketentuan baku. Jumlah bab, urutan penulisan, metode pembahasan, semua ketentuan yang harus dipenuhi.

Pada artikel populer, sistematika penulisan tidak ada ketentuan baku. Yang penting logistik, sistematis dan mudah dijangkau. artikel populer tidak harus mengacu pada suatu teknik penulisan tertentu, penulis bebas berekspresi dengan sistematik yang disukainya.

penulisan bahasa
Artikel ilmiah harus menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah PUEBI dan KBBI. Pemilihan kata, pembentukan kalimat, penyusunan paragraf, semua harus sesuai dengan kaidah bahasa baku. Tidak boleh menggunakan bahasa tidak baku.

Pada artikel populer, boleh menggunakan bahasa populer yang umum ada di tengah masyarakat sesuai segmen pembaca. Penulis bebas bahasa sesuai keinginannya, dan tidak menggunakan penulisan penulisan baku. Ini memudahkan penulis untuk menuangkan ide dan pemikirannya.

Istilah Pemilihan
Penulisan artikel ilmiah banyak menggunakan istilah teknis dalam bidang keilmuan masing-masing. Istilah-istilah teknis seperti ini Istilah Tidak Memahami oleh masyarakat umum. Hanya Memahami oleh mereka yang berada dalam disiplin ilmu yang sama.

Penulisan artikel populer, menggunakan istilah populer yang sudah umum dan menjangkau masyarakat luas. Jangan menggunakan istilah akademik yang tidak dipahami khalayak, karena tujuan artikel populer adalah untuk kepentingan khalayak luas.

Tujuan Penulisan
Artikel ilmiah ditulis untuk memenuhi tugas akhir kuliah di universitas, membuat laporan / penelitian, persyaratan kenaikan pangkat / jabatan pada Aparat Sipil Negara (ASN), menulis untuk jurnal akademik, dan lain sebagainya.

Artikel populer ditulis untuk memberikan informasi, motivasi, inspirasi, edukasi, atau hiburan kepada masyarakat luas. Penulis sudah menetapkan segmen pembaca yang akan dituju, dan perubahan yang diharapkan terjadi pada pembaca melalui tulisannya.

Pembahasan dan Analisis
Artikel ilmiah dibahas dan dianalisa dengan metodologi ilmiah tertentu yang baku. Cara pembahasan, cara menganalisis, cara mengambil kesimpulan, hingga cara penyajian dalam tulisan, semua aturan baku yang harus diikuti.

Sedangkan pada artikel populer, pembahasan dan analisis dilakukan secara populer. Bisa merujuk kepada kepustakaan dan cara analisa tertentu, namun disampaikan dengan gaya populer yang mudah dijangkau masyarakat luas.

Isi Tulisan
Artikel ilmiah berisi hasil penelitian yang dibahas, dianalisa dengan metodologi yang jelas, dan kata kunci. Dengan demikian artikel ilmiah berisi informasi ilmiah yang akurat.

Sedangkan pada artikel populer, isi tulisan bisa berupa apa saja. Bisa pemikiran atau pendapat pribadi, Analisis pribadi, pengalaman, perasaan, refleksi, atau berbagai hal yang diangkat dari kehidupan sehari-hari. Tidak harus berbasis penelitian.

Persamaan dan Perbedaan antara Artikel Ilmiah Konseptual dan Artikel Ilmiah Populer

Artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah populer sama-sama merupakan jenis teks akademik yang tergolong dalam rumpun nonfiksi. Keduanya juga menyajikan konteks tulisan yang sama, yakni berdasar pada fakta empirik yang bersifat obyektif, bukan sekedar imajinasi belaka yang tidak nyata. Selain itu, artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah populer juga merangkap menjadi media penyuaraan isi kepala penulis dalam berkarya sesuai hasil penelitian yang dilakukan ataupun diamati dari sekitarnya.

Sedangkan perbedaan antara artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah populer terletak pada bahasa kepenulisan/pemilihan diksi, pada struktur teks, dan pada media publikasi. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai ketiga poin tersebut.

  1. Pemilihan Diksi atau Bahasa Kepenulisan
    Penulisan artikel ilmiah konseptual menggunakan bahasa formal dengan diksi-diksi baku. Sementara pada artikel ilmiah populer menggunakan bahasa informal dengan ragam diksi bahasa keseharian karena sasarannya adalah masyarakat umum.

  2. Struktur Teks
    Struktur teks artikel ilmiah koseptual meliputi abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan. Sedangkan struktur teks artikel ilmiah populer meliputi isu, argumentasi, dan reiterasi. Terdapat perbedaan yang mencolok, bahwa pada artikel ilmiah konseptual dijumpai tahapan metodologi, sedangkan pada artikel ilmiah populer tidak dijumpai hal tersebut karena penulisannya menggunakan gaya yang lebih bebas.

  3. Media Publikasi
    Artikel ilmiah konseptual dapat dipublikasikan melalui forum seminar, jurnal-jurnal penelitian, loka karya, dan konferensi. Hal itu berbeda dengan artikel ilmiah populer yang dapat dipublikasikan melalui web/blog, koran, majalah dan media-media yang lain.

Sumber:
Nuwardani, Paristiyawati dkk. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi.

Takariawan, C. 2020. "7 Perbedaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer", https://ruangmenulis.id/7-perbedaan-artikel-ilmah-dan-artikel-populer/, diakses pada 25 November 2021 pukul 22.01

Persamaan antara artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah populer yakni :

  1. keduanya sama-sama berasal dari rumpun nonfiksi. Maka keduanya terikat oleh logika nonfiksi.
  2. Sama- sama memiliki fakta yang obyektif. Karena masuk rumpun nonfiksi, maka artikel harus menyajikan fakta empirik. Bukan hasil imajinasi murni yang tidak nyata, bukan imajinasi yang tidak bisa diterima oleh ilmu pengetahuan.
  3. Keduanya merupakan artikel ilmiah

Perbedaan antara artikel ilmiah konseptual dan artikel ilmiah populer yakni :

  1. Struktur teks artikel ilmiah
    Struktur artikel ilmiah konseptual terdiri dari abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan
    Struktur artikel ilmiah populer terdiri dari isu, argumentasi, dan reiterasi.
  2. Cara pembuatan judul
    Cara membuat judul untuk artikel ilmiah konseptual tidak boleh sembarangan. Ada ketentuan atau pedoman untuk membuatnya. Cenderung formal, dan harus menggunakan kalimat baku sesuai PUEBI dan KBBI.
    Sedangkan untuk membuat judul artikel ilmiah populer, boleh menggunakan kalimat populer. Tidak ada ketentuan atau standar tertentu. Judul harus dibuat menarik agar membuat penasaran pembaca. Boleh menggunakan kalimat tidak baku.
  3. Sistematika penilaian
    Secara sistematika, penulisan artikel ilmiah konseptual memiliki aturan atau standar baku dan harus sesuai dengan kaidah kebahasaan PUEBI. Jumlah bab, urutan penulisan, metode pembahasan, semua ada ketentuan yang harus dipenuhi.
    Pada artikel ilmiah populer, sistematika penulisan tidak ada ketentuan baku. Yang penting logis, sistematis dan mudah dipahami. Artikel ilmiah populer tidak harus mengacu pada suatu teknik penulisan tertentu, penulis bebas berekspresi dengan sistematika yang disukainya.
  4. Pemilihan istilah
    Penulisan artikel ilmiah konseptual banyak menggunakan istilah teknis dalam bidang keilmuan. Istilah-istilah teknis seperti ini cenderung tidak dimengerti oleh masyarakat umum.
    Penulisan artikel ilmiah populer, menggunakan istilah populer yang sudah umum dan dipahami masyarakat luas.
  5. Tujuan penulisan
    Artikel ilmiah konseptual ditulis untuk memenuhi tugas akhir kuliah di universitas, membuat laporan praktikum / penelitian, memenuhi persyaratan kenaikan pangkat / jabatan pada Aparat Sipil Negara (ASN), menulis untuk jurnal akademik, dan lain sebagainya.
    Artikel ilmiah populer ditulis untuk memberikan informasi, motivasi, inspirasi, edukasi, atau hiburan kepada masyarakat luas. Penulis sudah menetapkan segmen pembaca yang akan dituju, dan perubahan yang diharapkan terjadi pada pembaca melalui tulisannya.
  6. Pembahasan dan analisis
    Artikel ilmiah konseptual dibahas dan dianalisis dengan metodologi ilmiah tertentu yang baku. Cara pembahasan, cara menganalisis, cara mengambil kesimpulan, hingga cara penyajian dalam tulisan, semua ada aturan baku yang harus diikuti.
    Sedangkan pada artikel ilmiah populer, pembahasan dan analisis dilakukan secara populer. Bisa merujuk kepada kepustakaan dan cara analisa tertentu, namun disampaikan dengan gaya populer yang mudah dipahami masyarakat luas.
  7. Isi tulisan
    Artikel ilmiah konseptual berisi hasil penelitian yang dibahas, dianalisis dengan metodologi yang jelas, dan disimpulkan. Dengan demikian artikel ilmiah konseptual berisi informasi ilmiah yang akurat.
    Sedangkan pada artikel ilmiah populer, isi tulisan bisa berupa apa saja. Bisa pemikiran atau pendapat pribadi, analisis pribadi, pengalaman, perasaan, refleksi, atau berbagai hal yang diangkat dari kehidupan sehari-hari. Tidak harus berbasis penelitian.

Referensi :
Cahyadi, T. (2020, 14 September). 7 Perbedaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer. Diakses pada 26 November 2021 melalui https://ruangmenulis.id/7-perbedaan-artikel-ilmah-dan-artikel-populer/

Persamaan Antara Artikel Ilmiah Konseptual dengan Artikel Ilmiah Popular
Beberapa persamaan antara Artikel Ilmiah Konseptual dengan Artikel Ilmiah Popular sebagai berikut.

  1. Baik Artikel Ilmiah Konseptual maupun Artikel Ilmiah Popular merupakan artikel ilmiah yang menjadi salah satu jenis teks akademik.
  2. Artikel Ilmiah Konseptual dan Artikel Ilmiah Populer memiliki gaya bahasa yang relatif sama, yaitu sama-sama merupakan artikel ilmiah dengan gaya bahasa informal yang ditandai oleh penggunaan bahasa sehari-hari.
  3. Artikel Ilmiah Konseptual maupun Artikel Ilmiah Popular merupakan karya nonfiksi yang dapat digunakan sebagai sarana informasi dan acuan pembuatan karya ilmiah jenis lainnya, seperti skripsi, tesis, esai, artikel, dan lainnya.
  4. Artikel Ilmiah Konseptual maupun Artikel Ilmiah Popular sama-sama mengacu pada fakta yang objektif atau fakta tentang keadaan yang sebenarnya sehingga informasi yang disajikan tidak dapat direkayasa.
  5. Dalam memahami formulasi antara jenis artikel ilmiah konseptual dengan artikel ilmiah popular itu sama, yaitu dengan cara mengacu pada pendapat beberapa ahli. Dengan cara tersebut, maka akan dapat memahami dan menulis kedua jenis artikel ilmiah tersebut dengan lebih baik.

Perbedaan Antara Artikel Ilmiah Konseptual dengan Artikel Ilmiah Popular
Beberapa perbedaan antara Artikel Ilmiah Konseptual dengan Artikel Ilmiah Popular sebagai berikut.

  1. Keterikatan Konvensi
    Pada artikel ilmiah konseptual ditulis secara terikat menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik, sedangkan artikel ilmiah popular tidak terlalu terikat oleh konvensi.
  2. Aktualisas Tema
    Artikel ilmiah konseptual bukan merupakan suatu karya yang mutlah harus mengikuti aktualitas tema. Namun, artikel ilmiah konseptual yang kebetulan melaporkan hasil karyanya mengenai hal-hal yang sedang aktual, maka dipandang memiliki nilai lebih sehingga lebih menarik untuk dibaca.
    Sedangkan, pada tulisan ilmiah popular sangat mementingkan tema atau topik yang sedang hangat terjadi (aktual) dan banyak dibicarakan oleh khalayak umum.
  3. Media Publikasi
    Publikasi artikel ilmiah konseptual pada umumnya dipublikasikan melalui media jurnal ilmiah, laporan penelitian, buku, prosiding, dan lokakarya pada kalangan akademisi atau Lembaga-lembaga penelitian. Sedangkan artikel ilmiah populer pada umumnya dipublikasikan melalui terbitan-terbitan umum, seperti koran, tabloid, dan majalah yang lebih mudah dijumpai oleh orang awam sebagai suatu tulisan artikel opini.
  4. Struktur Teks
    Berpangku pada pendapat Wiratno (2014) bahwa struktur teks artikel ilmiah konseptual, antara lain :
    a) Abstrak; d) Pembahasan; dan
    b) Pendahuluan; e) Simpulan.
    c) Tinjauan Pustaka;
    Berbeda dengan struktur artikel ilmiah konseptual, pada struktur teks ilmiah populer tidak memuat bagian abstrak sehingga hal tersebut sama seperti genre eksposisi atau diskusi.

Sumber :
Marlitasari, E. 2012. Perbedaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer. Diakses pada 26 November 2021, dari https://blog.ub.ac.id/ervianii/2012/06/25/perbedaan-artikel-ilmiah-dan-artikel-populer/.
Nurwardani, dkk. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeterian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Soesilo, T. D. 2017. Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa. Salatiga: Satya Wacana Universitas Press.

Perbedaannya

  1. Artikel konseptual pada umunya berisi pemikiran teoritis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis secara kritis. Adapun artikel ilmiah populer relatif yaitu artikel ilmiah yang lebih bergaya informal yang antara lain ditandai oleh penggunaan bahasa sehari-hari.
  2. Artikel konseptual dipublikasikan di jurnal atau dipresentasikann di forum seperti lokakarya dan seminar sedangkan artikel ilmiah populeh biasanya dimuat di koran atau majalah, khususnya di kolom opini.
  3. Artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang berlaku di masyaraka akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh konvensi.
  4. Jika dalam struktur penyusunanya artikel ilmiah konseptual terdapat bagian abstrak, lain halnya dengan artikel ilmiah populer, artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak.

Persamaannya:
Struktur pada teks ilmiah populer maupun artikel ilmiah konseptual cenderung tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak penulisnya.

Sumber :
Nurwardani, dkk. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

persamaan
keduanya merupakan artikel ilmiah non penelitian dan merupakan teks akademik
Perbedaan
terletak pada struktur teks
artikel ilmiah konseptual
a. Abstrak
b. Pendahuluan
c. Tinjauan pustaka
d. Pembahasan
e. Simpulan

Artikel ilmiah populer
a. Isu
b. Argumentasi
c. Reiterasi

Persamaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer:

  1. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer merupakan teks akademik.
  2. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional.

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer:
Teks artikel ilmiah konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual. Struktur teks artikel ilmiah konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan.
Genre mikro yang digunakan:
Abstrak= Genre abstrak
Pendahuluan= Genre eksposisi
Tinjauan pustaka= Genre review
Pembahasan= Genre diskus
Simpulan= Genre eksposisi
Artikel ilmiah konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang fleksibel. Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah konseptual disajikan dengan gaya yang lebih formal. Media publikasinya adalah jurnal atau forum seperti lokakarya dan seminar

Teks artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal. Struktur teks artikel ilmiah populer adalah isu, argumentasi, dan reiterasi. Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer adalah eksposisi atau diskusi. Dalam hal struktur, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang tidak mengikat. Tahapan ini disusun dengan memberikan nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama pokok persoalan yang disajikan atau nama tahapan, subbab dan subjudul pada struktur tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan ada secara implisit. Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal dengan ditandai penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis. Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak. Media publikasinya adalah koran atau majalah.

Persamaan Aril dan Arpop

Antara Aril dengan Arpop, terdapat beberapa persamaan. Persamaan yang paling fundamental adalah bahwa keduanya sama-sama berasal dari rumpun nonfksi. Artikel ilmiah maupun artikel populer adalah nonfiksi. Maka keduanya terikat oleh logika nonfiksi.

Persamaan kedua, adalah fakta yang obyektif. Karena masuk rumpun nonfiksi, maka artikel harus menyajikan fakta empirik. Bukan hasil imajinasi murni yang tidak nyata, bukan imajinasi yang tidak bisa diterima oleh ilmu pengetahuan.

Perbedaan Aril dan Arpop

Sekarang, mari saya ajak Anda melihat perbedaan dari keduanya.

  • Cara Pembuatan Judul

Cara membuat judul untuk Aril tidak boleh sembarangan. Ada ketentuan atau pedoman untuk membuatnya. Cenderung formal, dan harus menggunakan kalimat baku sesuai PUEBI dan KBBI.

Contoh judul Aril : Dampak Moneter Kebijakan Defisit Anggaran Pemerintah : Peranan Ala Nalar dalam Simulasi Model Makro Ekonomi Indonesia (R. Maryatmo, 2005).

Sedangkan untuk membuat judul Arpop, boleh menggunakan kalimat populer. Tidak ada ketentuan atau standar tertentu. Judul harus dibuat menarik agar membuat penasaran pembaca. Boleh menggunakan kalimat tidak baku.

Contoh judul Arpop : The Power of Kepepet (Jaya Setiabudi, 2008).

  • Sistematika Penulisan

Secara sistematika, penulisan Aril memiliki aturan atau standar baku dan harus sesuai dengan kaidah kebahasaan PUEBI. Tidak boleh menggunakan sistematika yang berbeda dengan ketentuan baku. Jumlah bab, urutan penulisan, metode pembahasan, semua ada ketentuan yang harus dipenuhi.

Pada Arpop, sistematika penulisan tidak ada ketentuan baku. Yang penting logis, sistematis dan mudah dipahami. Arpop tidak harus mengacu pada suatu teknik penulisan tertentu, penulis bebas berekspresi dengan sistematika yang disukainya.

  • Bahasa penulisan

Aril harus menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah PUEBI dan KBBI. Pemilihan kata, pembentukan kalimat, penyusunan paragraf, semua harus sesuai kaidah kebahasaan baku. Tidak boleh menggunakan bahasa tidak baku.

Pada Arpop, boleh menggunakan bahasa populer yang umum ada di tengah masyarakat sesuai segmen pembaca. Penulis bebas menggunakan bahasa sesuai keinginannya, dan tidak terikat dengan kaidah penulisan baku. Ini memudahkan penulis mengekspresikan ide dan pemikirannya.

  • Pemilihan Istilah

Penulisan Aril banyak menggunakan istilah teknis dalam bidang keilmuan masing-masing. Istilah-istilah teknis seperti ini cenderung tidak dimengerti oleh masyarakat umum. Hanya dimengerti oleh mereka yang berada dalam disiplin ilmu yang sama.

Penulisan Arpop, menggunakan istilah populer yang sudah umum dan dipahami masyarakat luas. Jangan menggunakan istilah akademik yang tidak dimengerti khalayak, karena tujuan Arpop adalah untuk kepentingan khalayak luas.

  • Tujuan Penulisan

Aril ditulis untuk memenuhi tugas akhir kuliah di universitas, membuat laporan praktikum / penelitian, memenuhi persyaratan kenaikan pangkat / jabatan pada Aparat Sipil Negara (ASN), menulis untuk jurnal akademik, dan lain sebagainya.

Arpop ditulis untuk memberikan informasi, motivasi, inspirasi, edukasi, atau hiburan kepada masyarakat luas. Penulis sudah menetapkan segmen pembaca yang akan dituju, dan perubahan yang diharapkan terjadi pada pembaca melalui tulisannya.

  • Pembahasan dan Analisis

Aril dibahas dan dianalisa dengan metodologi ilmiah tertentu yang baku. Cara pembahasan, cara menganalisa, cara mengambil kesimpulan, hingga cara penyajian dalam tulisan, semua ada aturan baku yang harus diikuti.

Sedangkan pada Arpop, pembahasan dan analisis dilakukan secara populer. Bisa merujuk kepada kepustakaan dan cara analisa tertentu, namun disampaikan dengan gaya populer yang mudah dipahami masyarakat luas.

  • Isi Tulisan

Aril berisi hasil penelitian yang dibahas, dianalisa dengan metodologi yang jelas, dan disimpulkan. Dengan demikian Aril berisi informasi ilmiah yang akurat.

Sedangkan pada Arpop, isi tulisan bisa berupa apa saja. Bisa pemikiran atau pendapat pribadi, analisa pribadi, pengalaman, perasaan, refleksi, atau berbagai hal yang diangkat dari kehidupan sehari-hari. Tidak harus berbasis penelitian.

Sumber

Takariawan, Cahyadi. (2020). 7 Perbedaan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer [ONLINE], tersedia: https://ruangmenulis.id/7-perbedaan-artikel-ilmah-dan-artikel-populer/ (Di Akses 26 November 2021

Persamaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya merupakan teks akademik.
  2. Teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer keduanya ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional.

Perbedaan teks artikel ilmiah konseptual dan teks artikel ilmiah populer

  1. Teks Artikel Ilmiah Konseptual
  • Teks artikel ilmiah konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
  • Struktur teks artikel ilmiah konseptual adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan simpulan.
  • Genre mikro yang digunakan diantaranya
    a. Abstrak = Genre abstrak
    b. Pendahuluan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deskripsi)
    c. Tinjauan pustaka = Genre review (ulasan)
    d. Pembahasan = Genre diskusi (dan atau meliputi eksplanasi)
    e. Simpulan = Genre eksposisi (dan atau meliputi deksripsi)
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang fleksibel.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah konseptual disajikan dengan gaya yang lebih formal.
  • Media publikasinya adalah jurnal atau forum seperti lokakarya dan seminar.
  1. Teks Artikel Ilmiah Populer
  • Teks artikel ilmiah populer adalah artikel yang disajikan dengan gaya bahasa yang lebih informal.
  • Struktur teks artikel ilmiah populer adalah isu, argumentasi, dan reiterasi.
  • Genre yang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer adalah eksposisi atau diskusi.
  • Dalam hal struktur, artikel ilmiah populer disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan yang tidak mengikat. Tahapan ini disusun dengan memberikan nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama pokok persoalan yang disajikan atau nama tahapan, subbab dan subjudul pada struktur tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan ada secara implisit.
  • Dalam formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal dengan ditandai penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis.
  • Teks artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak.
  • Media publikasinya adalah koran atau majalah.

Sumber :
Nurwardani, dkk. 2016. BAHASA INDONESIA untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.