Mengenal Lebih Jauh Teknologi Virtual Reality

Manusia merupakan spesies spesial yang mempunyai akal untuk berfikir, berinovasi, belajar dan manusia mempunyai nafsu untuk sesuatu yang lebih dari yang mereka miliki sekarang. Hal tersebut mengakibatkan manusia terus berinovasi secara berkala dari revolusi agrikultur, industri, dan di abad ke-21 manusia mulai melakukan revolusi teknologi informasi. Dengan adanya Internet manusia menghasilkan berbagai produk, jasa, dan sarana yang dapat diakses oleh siapa saja yang dapat mengakses internet. Lalu manusia berpikir dan ingin menghasilkan gawai yang sangat personal bagi setiap orang, maka terbentuklah smartphone sebuah teknologi yang sangat personal dan kompleks yang berukuran kecil.

Tidak berhenti disitu, terdapat penemuan-penemuan menakjubkan dalam sektor elektronik dan fotonik, miniaturisasi mikro, integrasi skala besar; serat optik dan transmisi satelit komunikasi, elektronifikasi dan digitalisasi semua informasi, penyimpanan dan perangkat tampilan dan pengangkutan informasi elektron pada jaringan telekomunikasi di seluruh dunia, semakin di bawah kendali pengirim dan penerima. Informasi mencakup suara seperti dalam telepon, teks seperti dalam faks, gambar seperti dalam video dan data seperti antar komputer. Keterbatasan untuk transmisi dan penerimaan informasi hanya dari instrumen yang terhubung ke kabel dan oleh karena itu hanya dari tempat-tempat tertentu, telah diatasi secara dramatis oleh seluler berbasis bumi, telekomunikasi radio dan sekarang oleh sistem seluler dunia berbasis satelit seperti Iridium. Teknologi memiliki peran penting pada gaya hidup sepanjang sejarah manusia, dan seiring dengan peningkatan laju kemajuan, masyarakat harus menghadapi implikasi baik dan buruknya. Teknologi memungkinkan struktur kelompok organisasi dan birokrasi yang sebelumnya tidak mungkin. Teknologi memungkinkan pengetahuan yang lebih besar tentang isu-isu internasional, nilai-nilai, dan budaya.

Salah satu inovasi terbaru di 2016 ini adalah virtual reality atau biasa disingkat VR. Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya. Kelebihan utama dari virtual reality adalah pengalaman yang membuat user merasakan sensasi dunia nyata dalam dunia maya. Bahkan perkembangan teknologi virtual reality saat ini memungkinkan tidak hanya indra penglihatan dan pendengaran saja yang bisa merasakan sensasi nyata dari dunia maya dari virtual reality, namun juga indra yang lainnya. Virtual reality bermula dari sebuah prototype dari visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun 1962 yang bernama Senosorama. Sensorama dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton sebuah film agar tampak nyata dengan melibatkan berbagai indra dalam hal ini berupa indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Setelah itu, virtual reality berkembang dari hari ke hari dan tentunya semakin canggih.

Baru-baru ini CEO Facebook yang telah berganti nama ke Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan pada dunia bahwa perusahaan yang ia dirikan, Meta, akan mengembangkan sebuah dunia virtual bernama Metaverse yang memungkinkan bagi semua orang untuk melakukan berbagai aktivitas dunia asli seperti berolahraga, bersosialisasi, bekerja, bermain game, dan mencari hiburan. Penggunaan Virtual Reality semakin popular di bidang pendidikan. Dengan adanya learning loss di berbagai negara, seperti Vietnam, China, Jepang dan Indonesia sendiri mengharuskan pendidik untuk berinovasi dan kreatif dalam bidang pendidikan. Salah satu inovasi pendidikan yang menjadi solusi untuk mengatasi learning loss ini adalah Virtual Reality. Para pendidik mulai menggunakan Virtual Reality sebagai alat pengajaran dengan memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik ke dalam suatu konten pembelajaran. Selain itu, penggunaan Virtual Reality dalam pembelajaran dapat membawa peserta didik untuk masuk ke dalam karyawisata virtual ke seluruh dunia, melintasi galaksi, dan bahkan dapat membelah suatu objek seperti, bagian tubuh manusia atau pun hewan. Virtual Reality memiliki kegunaan yang luas di bidang pendidikan sehingga membuat pendidik dan peserta didik mendapatkan banyak manfaat baik apalagi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maupun tatap muka.

Virtual Reality dapat menawarkan solusi bagi berbagai sektor industri yang ada di Indonesia. Dalam sektor manufaktur VR dapat meningkatkan produktifitas dan keselamatan kerja. VR dapat melakukan pekerjaan perakitan yang nyaris sempurna. Kacamata VR yang menggunakan kamera, sensor kedalaman, dan sensor gerak untuk melapisi gambar ke ,lingkungan kerja nyata memungkinkan para insinyur memvisualisasikan segala sesuatu mulai dari bagian, jumlah bagiuan, dan instruksi perakitan yang dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi. Dalam sektor pariwisata teknologi VR dapat digunakan untuk kepentingan pemasaran. Misalnya headset VR yang memungkinkan pengguna benar – benar merasakan produk yang ditawarkan perusahaan. Teknologi VR juga dimanfaatkan untuk memoles antarmuka platform layanan wisata sehungga menggantikan dukungan antarmuka perangkat mobile atau lainnya.

Virtual reality adalah suatu invoasi yang berpengaruh baik pada kehidupan kita dan tidak ada kemungkinan untuk menyebabkan masalah. Namun ini adalah bentuk teknologi yang terus berkembang dan akibatnya dapat memunculkan masalah-masalah yang sebelumnya tidak terpikirkan. Ada masalah fisik yang disebabkan oleh ergonomi yang buruk dan kemudian ada masalah psikologis. Lalu ada masalah moral dan etika tentang teknologi ini yang dibahas secara lebih rinci di bagian realitas virtual dan masalah etika kami. VR akan menciptakan banyak impuls dalam jangkauan kepuasan manusia di dunia virtual secara instan, tanpa konsekuensi sosial atau hukum langsung. Dengan melakukan ini, VR akan secara radikal mengubah beberapa aturan mendasar yang menjadi dasar kehidupan sepanjang sejarah manusia. Tentunya ini mungkin memiliki konsekuensi sosial yang penting. Kepuasan impuls patut dipertimbangkan dengan sendirinya. Akankah kepuasan langsung dari impuls yang tersedia di VR membuat orang kurang mampu menunda kepuasan di dunia nyata? Atau, akankah pelepasan ketegangan yang diberikan oleh gratifikasi di dunia maya membuat orang lebih mampu fokus pada pekerjaan dan kehidupan di dunia nyata? Atau, seperti yang sering terjadi saat ini, akankah kita melihat satu hasil dengan konfigurasi kepribadian tertentu, dan yang lainnya dengan konfigurasi kepribadian yang berbeda? Di luar masalah pemuasan impuls umumnya adalah masalah impuls agresif dan seksual secara khusus.

Virtual reality merupakan salah satu bentuk revolusi manusia di bidang teknologi informasi, hal ini merupakan suatu terobosan yang dapat memecahkan permasalahan manusia yang terhalang oleh waktu dan jarak. Berbagai pekerjaan dan penjualan dapat diperagakan secara langsung dan sangat menghemat biaya, Pendidikan dapat terlaksana dengan imersi yang luar biasa dan tak terbayangkan sebelumnya. Namun sebuah revolusi selalu diikuti dengan potensi negatif dari inovasi yang dihasilkan, virtual reality bisa saja menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin merasakan suatu impuls atau sensasi yang tidak dapat mereka dapatkan di dunia nyata. Namun apakah dengan adanya virtual reality orang itu hanya akan melakukan nya di dunia virtual? Bagaimana jika orang tersebut sudah bosan dengan impuls yang ia rasakan di dunia virtual dan ingin melakukan nya di dunia nyata.

Sumber Referensi :
https://www.researchgate.net/publication/238555198_The_Potential_Societal_Impact_of_Virtual_Reality