Mengenal Lebih Dalam Tentang Preposisi Bahasa Indonesia

Apa sih itu preposisi? Preposisi biasa disebut dengan kata depan. Selama kita mempelajari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris kita sudah tidak asing lagi dengan pembahasan mengenai preposisi. Nah, menurut Hasan Alwi, dkk. (2014:288) menyatakan bahwa preposisi membuktikan adanya hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen yang ada dibelakangnya. Menurut KBBI konstituen dalam ilmu linguistik dapat diartikan sebagai unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar dan dapat diartikan sebagai bagian dari atau pendukung sebuah konstruksi.

Preposisi berdasarkan perilaku sintaksisnya menduduki posisi di depan sebuah nomina, adjektiva, atau adverbia sehingga dapat membentuk sebuah frasa yang disebut dengan frasa preposisional. Sedangkan preposisi berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk.

Menurut S. Effendi dan Buha Aritonang (1993:16) menyatakan bahwa preposisi tunggal (monosyllabic preposition) merupakan sebuah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata saja dan tidak dapat diperkecil bentuknya. Preposisi tunggal terdiri dari beberapa bentuk diantaranya adalah berupa kata dasar dan kata yang berafiks.

Preposisi berupa kata dasar hanya terdiri dari satu morfem misalnya di, ke, serta, dari, pada, kecuali, oleh, per, dan sebagainya. Contoh kalimat dan klausa yang menggunakan preposisi berupa kata dasar adalah ayah duduk di kursi, pergi ke kantor, lemari dan meja serta kursi, ada pada saya, kecuali pensil, dibeli oleh ibu, per gram, dan sebagainya.

Sedangkan preposisi yang dibentuk dengan kata berafiks dapat berupa kelas kata verba, adjektiva, atau nomina. Afiksasi dalam pembentukan ini dapat berupa penambahan prefiks, sufiks atau penambahan gabungan dari prefiks dan sufiks.

Contoh preposisi yang mengandung kata berprefiks adalah bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, sekeliling, sekitar, seputar, sepanjang, secara, dan sebagainya. Sedangkan contoh proposisi yang mengandung kata bersufiks antara lain bagaikan, lantaran, dan sebagainya. Preposisi dengan mengandung kata berprefiks dan bersufiks antara lain adalah melalui, mengenai, meliputi, dan sebagainya.

Preposisi majemuk biasa disebut juga dengan preposisi gabungan. Nah, preposisi gabungan dapat diartikan sebagai preposisi yang memilki dua preposisi yang saling berdampingan dan saling berkolerasi atau berhubungan.

Preposisi yang saling berdampingan ini terdiri dari preposisi yang letaknya saling berurutan. Contoh preposisi berdampingan yaitu daripada, kepada, oleh karena, oleh sebab, sampai ke, sampai dengan, dan sebagainya. Dalam pemakaian preposisi daripada harus lebih diperhatikan karena sering disalahgunakan. Fungsi dari preposisi daripada ini adalah untuk menyatakan sebuah perbandingan.

Sedangkan preposisi yang saling berkolerasi ini terdiri dari dua unsur yang dipakai secara berpasangan tetapi mereka dipisah oleh sebuah kata atau frasa lain. Contoh dari preposisi berkolerasi adalah :
antara… dengan…
antara… dan…
dari… hingga…
dari… sampai dengan…
dari… sampai ke…

Satu preposisi dapat bergabung dengan dua nomina dengan syarat nomina yang pertama mempunyai ciri lokatif. Menurut KBBI lokatif merupakan kasus yang menunjukkan makna tempat pada nomina atau sejenisnya.

Peran preposisi semantis dalam bahasa indonesia adalah sebagai penanda hubungan tempat, peruntukan, sebab, kesertaan atau cara, pelaku, waktu, ihwal (perihal) peristiwa dan milik. Sebagai penanda hubungan tempat misalnya di, ke, dari, hingga, sampai, antara, pada. Sebagai penanda peruntukan misalnya bagi, untuk, buat, guna. Sebagai penanda hubungan sebab misalnya karena, sebab, lantaran. Sebagai penanda hubungan kesertaan atau cara misalnya dengan, sambil, beserta, bersama. Sebagai penanda hubungan pelaku misalnya oleh. Sebagai penanda hubungan waktu misalnya pada, hingga, sejak, semenjak, sampai, menjelang. Sebagai penanda hubungan ihwal (perihal) peristiwa contohnya tentang, mengenai serta sebagai penanda milik misalnya dari.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa preposisi atau kata depan harus dipelajari agar mampu mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan makna antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.

Daftar Referensi :
Alwi, H., & dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, S., & Aritonang, B. (1993). Preposisi dan Frasa Berpreposisi. Jakarta.
Nusarini. (2017, Desember ). PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERAN SEMANTISNYA. Jurnal Caraka, IV.

1 Like