Mengenal kajian konjungtor lebih dalam

Designed by: pustamun.blogspot.com
MENGENAL KAJIAN KONJUNGTOR LEBIH DALAM
Oleh: Dea Rahmanita Ayuningtyas

Siapa yang tak kenal dengan konjungtor atau konjungsi? Pastinya sebagian dari kita sudah mengenal apa itu konjungsi bukan? Terutama bagi yang sudah mengenal pelajaran bahasa Indonesia ataupun mengambil jurusan bahasa pastinya telah mengenal konjungsi atau konjungtor tersebut. Konjungtor atau yang biasa kita kenal dengan sebutan konjungsi merupakan kata hubung atau kata sambung yang sering kita temukan di dalam kalimat-kalimat. Konjungtor adalah kata tugas yang dapat menghubungkan dua satuan bahasa yang setara. Maksudnya ialah konjungtor dapat menghubungkan antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi ini digolongkan dalam kata tugas dikarenakan tidak memiliki makna leksikal di dalamnya. Namun, konjungsi tersebut akan memiliki arti jika dirangkaikan dengan kata lain.

Diketahui bahwa bentuk karena, sejak, dan setelah dapat menghubungkan antar kata, frasa, dan klausa. Di dalam hubungannya dengan kata dan frasa, bentuk-bentuk tersebut merupakan berposisi sebagai preposisi. Jika dihubungkan dengan klausa, maka dari masing-masing bentuk tersebut berperan atau berfungsi sebagai konjungtor (konjungsi). Ada pula dalam hal ini bentuk –bentuk tersebut hanya menempati posisi sebagai preposisi dan ada pula yang menempati sebagai konjungsi saja. Namun, juga ada kata yang menempati posisi dikeduanya yakni menempati posisi sebagai preposisi dan sebagai konjungsi. Kata yang dapat menempati kedua posisi tersebut antara lain karena, sesudah, sejak, dan sebelum.

Menurut Hasan Alwi (2014) Konjungtor atau konjungsi terbagi menjadi 4 macam yaitu konjungtor koordinatif, konjungtor korelatif, konjungtor subordinatif, dan konjungtor antarkalimat. Pertama, Konjungtor koordinatif ialah konjungtor atau konjungsi yang dapat menghubungkan antar dua unsur atau lebih. Konjungtor koordinatif ini memiliki nama lain yaitu konjungsi kalimat majemuk setara. Kata yang termasuk konjungtor antara lain “dari” sebagai penanda penambahan, “serta” sebagai penanda hubungan pendampingan, “atau” sebagai penanda hubungan pemilihan, “tetapi” sebagai penanda hubungan perlawanan, “melainkan” sebagai penanda hubungan perlawanan, “padahal” sebagai penanda hubungan pertentangan, dan “sedangkan” sebagai penanda hubungan pertentangan. Kedua, konjungtor korelatif adalah konjungsi yang dapat menghubungkan dua kata, frasa, dan klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi ini memiliki dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa. Contoh yang terdapat pada konjungtor korelatif yaitu baik…maupun…; tidak hanya…, tetapi juga…; bukan hanya…, melainkan juga…; demikian… sehingga…; sedemikian rupa… sehingga…; apakah… atau…; entah… entah…; jangankan…, …pun… Konjungtor ini biasa dijumpai di dalam kalimat kompleks atau kalimat yang terdiri dari dua unsure berbeda.

Ketiga, konjungtor subordinatif yaitu konjungtor yang dapat menghubungkan antara dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama dengan yang lainnya. Konjungtor subordinatif terbagi lagi menjadi 13 kelompok yaitu konjungtor subordinatif waktu, konjungtor subordinatif syarat, konjungtor subordinatif pengandaian, konjungtor subordinatif tujuan, konjungtor subordinatif konsesif, konjungtor subordinatif pembandingan, konjungtor subordinatif sebab, konjungtor subordinatif hasil, konjungtor subordinatif alat, konjungtor subordinatif cara, konjungtor subordinatif komplementasi, konjungtor subordinatif atributif, dan konjungtor subordinatif perbandingan.

Keempat, konjungtor antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat sebelumnya. Oleh karena itu, dalam penulisan konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan huruf besar. Macam-macam konjungsi antarkalimat ini ialah sebagai berikut, Biarpun demikian; Biarpun begitu; Walaupun demikian; Walaupun begitu; Sekalipun demikian; Sekalipun begitu; Meskipun demikian; Meskipun begitu; Sungguhpun demikian; Sungguhpun begitu; Kemudian; Sesudah itu; Setelah itu; Selanjutnya; Tambahan pula; Lagi pula; Selain itu; Sebaliknya; Sesungguhnya; Bahwasannya; Malahan; Bahkan; Tetapi; Akan tetapi; Kecuali itu; Namun; Dengan demikian; Oleh karena itu; Oleh sebab itu; Sebelum itu. Konjungsi antarkalimat ini juga dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu pertentangan; kelanjutan; hal, peristiwa, atau keadaan lain; kebalikan; menyatakan sebenarnya; menguatkan; menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya; menyatakan pertentangan; menyatakan kekhususan; menyatakan konsekuensi; menyatakan akibat; dan menyatakan kejadian yang mendahului.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu konjungtor atau konjungsi merupakan sebuah kata hubung atau kata sambung dan termasuk ke dalam bentuk kata tugas. Konjungsi juga dibedakan menjadi 4 macam yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Oleh karena itu, memahami dan mempelajari tentang konjungsi ini perlu untuk membuat sebuah kalimat yang terbuat dalam sebuah karya tulis dengan benar dan pembaca mampu mengerti akan isi dari tulisan yang telah dibuat.

Ainia Prihantini, S. H. (2015). MASTER BAHASA INDONESIA. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Alwi, H., dkk. (2014). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI KETIGA. Jakarta: Balai Pustaka.