Mengenal Homonimi Homofoni dan Homografi

Penggunaan bahasa sebagai sarana berkomonikasi yang tidak terpisahkan oleh sebuah makna di dalam tuturannya dan bahasa juga berperan penting di dalam kehidupan manusia sangatlah penting dan di perlukan dan dalam penyampaian sebuah bahasa tertentu secara konkrit dapat di diwujudkan dalam bentuk kalimat. Bahkan di dalam sebuah kalimat dapat di temui adanya bentuk relasi makna, menurut Chaer, 2009: 82 relasi makna sendiri merupakan hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara satuan kata atau satuan bahasa lainya. Bahasa pun memiliki keragaman yang dapat kita lihat dari perbedaan makna, pelafalan ataupun ejaan yang sama dan juga berbeda. Di kesempatan ini kita akan membahas relasi makna Homonimi, Homofoni, dan Homografi

Homonimi sendiri merupakan kata yang pelafalannya sama dengan ejaannya, akan tetapi mempunyai makna yang berbeda, hal tersebut di karenakan berasal dari sebuah Sember yang berbeda, sedangkan menurut secara semantik Verhaar ( 1983:135) mengutarakan Homonimi merupakan ungkapan dari sebuah kata ataupun frasa hingga kalimat yang memiliki bentuk yang sama dengan suatu ungkapan yang lain, akan tetapi dari makna ungkapannya berbeda. Dalam arti dalam penulisan bahasa Indonesia sama dan dari kata tersebut tulisan atau ejaannya hingga pelafalannya sama ( Ujaran ) namun maknanya saja yang berbeda. Seperti contoh:

  • kata bisa yang bermakna “racun ular” dan kata bisa yang bermakna “berhasil atau dapat”.
  • Kara genting bermakna “atap rumah” dan kata genting yang bermakna “gawat atau sarirat”

Kemudian Homofoni merupakan bahasa yang di dalamnya memiliki kemiripan bunyi fon antara dua satuan ujaran akan tetapi tidak melihat apakah ejaannya dan tulisannya sama atau tidak ( berbeda penulisan ) atau Homofoni merupakan satuan leksikal yang bunyinya sama akan tetapi komponen penulisannya berbeda. Sedangkan menurut Biedermann, dan Lyndsey, 2008:684 Homofoni adalah kata-kata yang terdengar sama tetapi memiliki dua atau lebih makna yang berbeda dan sedangkan menurut pendapat Parera (2004:81) mengatakan homofoni merupakan dua ujaran atau lebih yang sama pelafalnya, tetapi berlainan ejaan atau tulisannya dan maknanya, seperti contoh:

  • Kata bank yang bermakna “tempat untuk menabung” dan kata bang bermakna “panggilan untuk kakak laki-laki”
  • kata rok bermakna “pakaian yang di pakai wanita” dan kata rock bermakna “aliran musik atau jenis musik”

Homografi adalah kata atau frasa yang memiliki ejaan atau tulisan yang sama akan tetapi dalam pengucapan ataupun pelafalannya berbeda. Contohnya seperti:

  • kata Apel bermakna “buah” dan kata Apel bermakna “kegiatan upacara pagi”
  • kata Tahu bermakna "sebuah makana"dan kata Tahu bermakna “men gerti atau paham”

Homonimi, Homofoni, dan Homografi: di antara ketiga relasi makna ini memiliki persamaan dan perbedaan. Di sini Homonimi Homofoni, dan Homografi di antara tiga ini sama-sama memiliki sebuah makna di dalam kata atau Frasa. Di sini antara Homonimi dan Homofoni memiliki persamaan di dalam pelafalan atau bunyi katanya. Contoh aHomonimi: kata bisa yang bermakna “racun ular” dan kata bisa yang bermakna “berhasil atau dapat”. Dan Homofoni kata rok bermakna “pakaian yang di pakai wanita” dan kata rock bermakna “aliran musik atau jenis musik” . Kemudian persamaan antara homonimi dan Homografi, di sini memiliki persamaan di dalam ejaannya atau dalam penulisannya. Contoh: homonimi: Kara genting bermakna “atap rumah” dan kata genting yang bermakna “gawat atau sarirat”. Dan Homografi: kata Tahu bermakna "sebuah makana"dan kata Tahu bermakna “men gerti atau paham”
Kemudian perbedaan antara Homonimi, Homofoni, dan Homografi:
Homonimi: Memiliki kata atau ejaan sama dan pelafalan atau bunyi yang sama akan tetapi maknanya berbeda
Homofoni: memiliki pelafalan atau bunyi yang sama akan tatapi ejaan atau tulisannya dan maknanya berbeda
Homografi: memiliki kata atau tulisan yang sama akan tetapi pelafalan atau bunyi dan makna berbeda

Di dalam sebuah bahasa dapat di temui adanya bentuk relasi makna, relasi makna sendiri merupakan hubungan antar kemaknaan atau relasi semantik antara satuan kata atau satuan bahasa lainya. Disini makna memiliki ragam Homonimi, Homofoni, dan Homografi, yang di dalamnya memiliki persamaan dan perbedaan

Refrensi:
Sukardi, M. I., Sumarlam, S., & Marmanto, S. (2018). Penyimpangan Makna Dengan Homonimi Dalam Wacana Meme (Kajian Semantik). LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(1), 23-34.
Hartati, M., & Thamimi, M. (2017). Analisis relasi makna adjektiva dalam bahasa melayu dialek pontianak. Jurnal Pendidikan Bahasa, 6(2), 179-193.
RAIS, J. F. R. (2015). Relasi Makna Homonimi dalam Bahasa Bima di Kecamatan Sape-Bima (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
Vuletić, B. (1992). Pjesnički homofoni. Homofonske veze u pjesništvu Jure Kaštelana. Umjetnost riječi, (2), 131-154.Sukardi, M. I., Sumarlam, S., & Marmanto, S. (2018). Penyimpangan Makna Dengan Homonimi Dalam Wacana Meme (Kajian Semantik). LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(1), 23-34.
Hartati, M., & Thamimi, M. (2017). Analisis relasi makna adjektiva dalam bahasa melayu dialek pontianak. Jurnal Pendidikan Bahasa, 6(2), 179-193.
RAIS, J. F. R. (2015). Relasi Makna Homonimi dalam Bahasa Bima di Kecamatan Sape-Bima (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).
Vuletić, B. (1992). Pjesnički homofoni. Homofonske veze u pjesništvu Jure Kaštelana. Umjetnost riječi, (2), 131-154.