Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., merupakan seorang dosen dari Universitas Sebelas Maret. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 1999 dengan fokus pada Sastra. Keahlian dan dedikasinya dalam bidang ini membuatnya melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Pada tahun 2002, beliau meraih gelar Magister (S2) di bidang Ilmu Budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Melalui pendidikan yang kuat ini, Dr. Rohmadi mengembangkan minat khusus dalam Linguistik dan Pragmatik.
Sebagai seorang akademisi, beliau aktif dalam mengajar di pendidikan tinggi, di mana beliau membagikan pengetahuannya kepada generasi muda. Dengan pendekatan yang bersahabat dan komunikatif, beliau berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para mahasiswanya. Selain mengajar, Dr. Rohmadi juga terlibat dalam berbagai kegiatan profesional. Ia merupakan anggota Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), di mana ia berkontribusi dalam perkembangan ilmu dan pendidikan bahasa di Indonesia. Di samping itu, beliau juga melakukan pengabdian sosial, berupaya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui literasi.
Dr. Rohmadi juga mengelola Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa, sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan minat baca dan tulis di kalangan masyarakat. Dalam kegiatan ini, beliau mendorong semangat “Ratulisa”, yang merupakan akronim dari “Rajin Menulis dan Membaca”. Melalui istilah ini, beliau berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk lebih aktif dalam menulis dan membaca, dua kegiatan yang sangat penting dalam mengembangkan wawasan dan pengetahuan. Julukan “Bapak Ratulisa” melekat pada Dr. Rohmadi, bukan tanpa alasan. Ia sering kali menggaungkan istilah “Ratulisa” saat mengajar, menjadikannya sebagai motto yang diharapkan dapat memotivasi mahasiswanya untuk lebih mencintai dunia literasi.
Dr. Muhammad Rohmadi adalah sosok yang inspiratif, tidak hanya dalam dunia akademis, tetapi juga dalam mempromosikan kecintaan terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Hingga saat ini, beliau terus berkarya dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta membimbing generasi penerus untuk mencintai dan memahami bahasa terutama bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.