Mengenal Dasar Perbandingan Bahasa dalam Cakupan Linguistik Bandingan Historis

Terori Hockett-Ascher merupakan teori yang bisa diterima yang mampu menjelaskan pertumbuhan bahasa secara menyeluruh sebagai suatu sistem komunikasi. Teori ini banyak menggunakan data-data arkeologis, fosil, dan data-data geologis yang telah diselidiki para ahli lain. Terdapat kesepakatan mengenai mengenai evolusi bahasa manusia dari teriakan (cry) atau panggilan (call) melalui tahap pra-bahasa yang berbeda dari bahasa sesungguhnya karena keurangan ciri kekembaran pola.

Perbandingan Bahasa adalah bagian dari Ilmu Bahasa yang menggeluti perubahan bahasa dan unsur-unsur pendukungnya dalam kurun waktu tertentu. Data yang dihasilkan merupakan pijakan awal untuk dianalisi lebih lanjut sehingga muncul kaidah-kaidah perubahan yang terjadi pada bahasa yang diperbandingkan dalam waktu tersebut.

Bahasa manapun yang ada di dunia secara teoretis dapat menjadi obyek perbandingan. Tiap bahasa di dunia memiliki ciri-ciri kesemestaan (universal) tertentu. Dalam ilmu perbandingan bahasa, para peneliti kurang berminat atas ciri-ciri universal yang terdapat dalam semua bahasa. Peneliti lebih tertarik pada kesamaan-kesamaan yang terdapat pada bahasa-bahasa tertentu, atau hanya tertarik pada distribusi ciri-ciri tertentu pada sejumlah bahasa. Ciri-ciri itulah yang dijadikan landasan untuk mengadakan klasifikasi atas bahasa-bahasa di dunia.

Untuk mengadakan perbandingan yang sistematis, diperlukan metode-metode yang dinamakan metode perbandingan. Metode perbandingan adalah suatu alat untuk menyusun perangkat ciri-ciri berkorespondensi dari unsur-unsur yang diperbandingkan dalam macam-macam bahasa. Maka cabang linguistik ini mengumpulkan data, menganalisa dan menggeneralisasikan bahasa-bahasa masa lalu (mulai prasejarah) yang notabene belum ada bahasa yang terdokumentasi dalam ragam tulis. Namun untuk menggagapi bahasa masa itu tentunya dilalui lewat naskah-naskah dan catatan-catatan dewasa ini. Dari sana para ahli mampu menafsirkan replika bahasa masa prasejarah tersebut.

Hal ini juga berkaitan dengan keadaan geografis dialek atau medan bahasa tersebut. Anggapan bahwa semakin dekat geografis suatu daerah memungkinkan kedekatan hubungan suatu budaya dan bahasa masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan adanya perbedaan latar belakang sejarah, ekonomi, geografi, sosial yang terjadi di masyakat yang membuat bahasa di dunia ini semakin beranekaragam. Keanekaragaman bahasa ini akan menjadi sebuah kajian ahli bahasa dan muncul suatu kajian tentang ilmu perbandingan bahasa.

Dalam bukunya Linguistik Bandingan Historis dari Gorys Keraf, mengungkapkan bahwa tujuan dan kepentingan Perbandingan Bahasa diantaranya adalah untuk mempersoalkan bahasa-bahasa serumpun dengan mengadakan perbandingan mengenai unsur-unsur yang menunjukkan kekerabatannya, mengadakan rekonstruksi bahasa-bahasa yang ada dewasa ini pada bahasa-bahasa terdahulu.
Berdasar tujuan Perbandingan Bahasa Gorys Keraf di atas, maka tujuan perbandingan dialek dalam makalah ini adalah membandingkan bahasa-bahasa produksi dua dialek tersebut, menunjukkan perbedaan-perbedaan dalam kosa kata yang ada dan berusaha menjelaskan menggunakan kaidah yang ada, dan menunjukkan persamaan di dalamnya.

Disarikan dari buku Linguistik Bandingan Historis karya Gorys Keraf halaman 32-39

Referensi

Keras, Gorys. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia