Mengenal analisis wacana tekstual dan kontekstual

Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Bahasa
merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyatakan ide, gagasan, dan perasaan seseorang kepada orang lain. Komunikasi secara garis besar dapat dilihat dari komunikasi lisan maupun tulisan. Dalam proses komunikasi tidak terlepas dari wacana. Wacana adalah unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan lengkap. Satuan pendukung kebahasaanya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat hingga satu paragraf yang utuh. Wacana pada dasarnya juga merupakan unsur bahasa yang bersifat pragmatis, apalagi pemakaian dan pemahaman wacana dalam komunikasi memerlukan berbagai alat yang cukup banyak. Oleh karena itu, kajian mengenai wacana wajib ada dalam proses pembelajaran bahasa.
Bentuk wacana terbagi menjadi dua yaitu wacana tekstual dan kontekstual. Tekstual
berarti satuan bahasa yang berupa teks dan bersifat abstrak dalam wacana kalimat dan kata (Kridalaksana, 2008:67). Sumarlan (2010:109) mengungkapkan bahwa analisis tekstual adalah analisis wacana yang bertumpu pada teks yang dikaji dengan melihat dari bentuk dan makna. Struktur tekstual wacana dapat dibagi ke dalam dua aspek, yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal. Aspek gramatikal merupakan analisis wacana dari segi bentuk dan struktur lahir wacana. Aspek gramatikal terdiri dari pengacuan (reference), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (conjunction). Kemudian, aspek leksikal adalah kegandaan makna yang ditimbulkan dari adanya butir leksikal yang memiliki makna ganda. Aspek tekstual terdiri dari repetisi (pengulangan), sinonimi (padanan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi (kesepadanan). Analisis wacana juga mengkaji lebih dalam tentang situasi dan kondisi pada saat terjadinya suatu peristiwa percakapan oleh seseorang atau sekelompok orang. Situasi dan kondisi yang terjadi dalam suatu peristiwa percakapan tersebut dapat dianalisis melalui analisis wacana kontekstual. Analisis ini mempunyai keterkaitan dengan konteks. Konteks adalah situasi atau latar terjadinya komunikasi. Konteks dapat dianggap sebagai sebab dan alasan terjadinya suatu pembicaraan atau dialog (Setiawan, 2012: 34). Analisis kontekstual bertumpu pada aspek-aspek internal wacana dan segala sesuatu yang secara eksternal melingkupi sebuah wacana. Konteks wacana dapat dibedakan menjadi dua, yakni konteks bahasa dan konteks luar bahasa. Konteks luar bahasa disebut dengan konteks situasi dan konteks budaya.

Referensi:
Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233. https://doi.org/10.15294/lingua.v15i2.19038
Rakhmawati, A., Rohmadi, M., & Setiawan, B. (2015). Analisis Wacana Tekstual dan
Kontekstual Naskah Drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C. Noor serta
Relevansinya sebagai Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas. BASASTRA, 3(2).