Mendengarkan Musik Klasik Dapat Membuat Otak Lebih Cerdas, Mitos atau Fakta?

Mozzart
(Sumber : grid.id)

Musik adalah kebutuhan pokok, karena bisa menjadikan orang yang mendengarnya merasa senang, bertenaga, gembira dan nyaman. Kegiatan menciptakan musik dapat berpengaruh pada perkembangan mental dan fisiologis otak karena jalur-jalur saraf yang ada di otak akan berkembang dan mendorong terbentuknya hubungan antarsel otak. Sehingga hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan mental dan fisik seseorang (Rismi U, 2012).

Dilansir dari jurnal Pendidikan Dasar Indonesia mengenai “Media Musik dan Lagu Pada Proses Pembelajaran”, dikatakan bahwa para ilmuwan telah meneliti apabila musik dapat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotion) dan EQ (Emotional Quotien), terutama musik bergenre klasik. Kemudian para penulis jurnal tersebut mencoba untuk membuktikannya dengan mencari berbagai penelitian sosial tentang pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan otak yang sudah ada. Salah satu penelitian yang mereka temukan yaitu penelitian dari Wieminaty A. F. tahun 2012 tentang “Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar di Studio Musik Purwacaraka Surakarta”. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa bermain musik klasik berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Secara statistik siswa disini menunjukkan kenaikan nilai dari 83,87 menjadi 85,74 setelah bermain musik klasik.

Namun apakah hal itu sepenuhnya benar, bahwa hanya dengan mendengarkan atau bermain musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan seseorang? Sebelum itu mari kita cari tahu dulu awal mula anggapan musik klasik ini dapat membuat otak cerdas dan berkembang.

Awal Mula Anggapan Musik Klasik Dapat Mencerdaskan Otak

Anggapan ini bermula dari seorang dokter THT bernama Albert Tomatis yang mengklaim jika mendengarkan musik Mozart dapat membantu penyembuhan tubuh orang yang mengalami gangguan pendengaran dan berbicara pada tahun 1950. Beberapa tahun setelahnya, seorang pendidik sekaligus musikus bernama Don Campbell menerbitkan buku berjudul The Mozzart Effect yang laris manis di pasaran dan dipercaya oleh 73% mahasiswa psikologi di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1993, tiga peneliti dari Universitas California mengklaim bahwa siswa yang mendengarkan musik Mozart selama 10 menit sebelum ujian, berhasil melewati tes dengan lebih baik dibandingkan yang tidak. Hasil penelitian ini kemudian diterbitkan di salah satu jurnal paling bergengsi di dunia berjudul Nature. Akibatnya muncullah kesalahpahaman dengan adanya istilah Mozart Effect yang artinya kondisi peningkatan kepintaran beberapa saat setelah mendengar musik klasik gubahan Mozzart. Kesalahpahaman ini terus berkembang hingga berpengaruh pada anggapan bahwa bayi yang didengarkan musik klasik sejak dalam kandungan akan lebih pintar dari bayi lain, selain itu muncul sebuah artikel di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa dengan mendengarkan musik klasik akan meningkatkan kinerja pikiran pada anak-anak.

Fakta Sebenarnya Tentang Anggapan Musik Klasik Dapat Mencerdaskan Otak

Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para peneliti dari Universitas Appalachian State ternyata rahasia penigkatan kinerja otak kita itu bukan berasal dari musik Mozzart atau musik klasik, melainkan dari Enjoyment Arousal atau kegairahan emosional. Artinya apapun yang membuat kita senang atau dapat kita nikmati itu membuat kita melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. Jadi peningkatan kecerdasan otak tidak terbatas dalam hal mendengarkan musik klasik saja, namun bisa dengan mendengarkan genre musik lain yang kita suka maupun melakukan kegiatan lainnya yang dapat membuat kita merasa senang dalam menjalaninya. Misalnya saja yaitu seperti melakukan hobi berolahraga, membaca buku, hingga mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi.

Musik memang dapat memicu hormon endhorpins yang bermanfaaat untuk membuat kita rileks, mengurangi stress, dan membantu kita berpikir jernih. Namun efek ini hanya sementara dan bukan selamanya. Jadi daripada melakukan sesuatu dengan mendengarkan musik klasik yang tidak kamu minati sehingga dapat membuatmu mengantuk, lebih baik cari aktivitas lain yang sekiranya tetap dapat meningkatkan kemampuan otakmu agar menjadi lebih cerdas dan berwawasan luas.

Wihh baru tau, terima kasih informasinya, bermanfaat bangett!!:star_struck:

Makasih banyak Erynnaa😄