Bersamaan dengan berjalannya waktu, bumi sudah semakin tua dan kiamat sudah semakin dekat. Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang semakin canggih ini, banyak orang yang mencari keseimbangan antara dunia materi dan spiritual. Di samping itu, hidup sebagai manusia memang tidak bisa lepas dari sebuah proses pendidikan. Manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan sebuah akal diharuskan mengasah dan mengembangkan akal tersebut. Sehingga, untuk menjadi manusia yang baik diperlukan sebuah pendidikan yang baik. Salah satu pendidikan dengan keseimbangan dunia material dan spiritual tersebut yaitu dengan bersekolah dalam pendidikan formal di perguruan tinggi dan pendidikan agama di pesantren. Dengan kata lain adalah kuliah disertai mondok. Hal ini menjadi sebuah pilihan dalam hidup yang terdengar menantang, namun menawarkan banyak keuntungan.
Dalam dunia kuliah, mahasiswa belajar sesuai program studi yang mereka inginkan atau yang sesuai dengan minat bakat mereka. Berbeda dengan masa sekolah yang terstruktur, dalam perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri. Dosen tidak selalu memberikan arahan detail seperti guru di sekolah, sehingga mahasiswa perlu proaktif mencari sumber belajar dan mendalami materi. Selain itu, sistem pembelajaran yang lebih fleksibel memberikan kebebasan untuk mengatur waktu sendiri, meski ini juga bisa menjadi tantangan bagi mereka yang belum terbiasa dengan tanggung jawab tersebut. Dunia kuliah sering dianggap sebagai kesempatan untuk mengejar passion, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri untuk karier impian. Di dunia kuliah, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari perkuliahan formal, tetapi juga dari interaksi sosial, pengalaman organisasi, dan beragam proyek yang mengasah kemampuan problem-solving serta kerja sama tim. Kuliah juga menjadi tempat dimana seseorang dapat mengeksplorasi minat dan bakat, sekaligus mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Sedangkan dalam dunia pesantren, mahasantri juga dituntun untuk lebih mandiri, menghargai waktu, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama. Setiap hari, mahasantri dipenuhi dengan kegiatan yang padat. Mulai dari sholat berjamaah , menghafal Al-Quran, mengaji kitab kuning, hingga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sebagai bentuk pengabdian terhadap guru. Sehingga secara tidak langsung, seorang mahasantri terdidik untuk ikhlas menjalani hari-hari mereka, menerima, dan hidup dengan sederhana serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku. Selain itu, seseorang yang mondok juga akan lebih terlatih dan berpengalaman dalam melakukan segala macam pekerjaan perempuan bahkan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki sekalipun.
Tidak dipungkiri, hidup di dua dunia yang sama-sama memiliki tantangan tersebut akan menjadi sangat menantang ketika digabungkan dan dijalani secara bersamaan. Namun, keduanya menumbuhkan sebuah kebiasaan yang baik yaitu dalam kedisiplinan, kemandirian, dan sikap tanggung jawab yang tinggi. Seseorang yang ingin kuliah disertai mondok, akan lebih baik jika memulai dunia pesantren terlebih dahulu sebelum memulai dunia kuliah. Hal ini bertujuan agar memperoleh kenyamanan di pesantren terlebih dahulu sebelum diserang oleh kesibukan kuliah. Sebab, pesantren tersebut akan menjadi tempat pulang dan teman-teman di pesantrenlah yang akan menjadi tempat berkeluh kesah dalam setiap harinya. Menjadi orang yang kuliah beserta mondok sekaligus bisa menjadikan diri lebih terasa memanfaatkan waktu dengan baik. Dalam membagi waktu, harus ada waktu kapan membaca buku dan kapan membaca kitab atau Al-Quran. Dengan berkuliah, mahasantri tidak akan tertinggal jauh dengan dunia yang semakin modern. Dan sebaliknya, dengan mondok, mahasiswa tidak akan tertinggal jauh dengan akhirat yang bisa kapan saja menjemput. Sebab dengan mondok, seseorang yang sedang menjelajahi dunia akan lebih merasa memiliki batasan oleh adanya peraturan yang berlaku dalam pesantren. Meskipun awalnya hal-hal baik dijalani dengan sebuah keterpaksaan, namun semakin lama akan terbentuk dan berubah menjadi sebuah kebiasaan.
Hari pertama masuk kuliah dengan posisi berada di pesantren, tentu saja menjadi hal yang sangat berkesan. Persiapan dan perlengkapan sebagai mahasiswa baru harus disiapkan secara mandiri tanpa dibantu oleh seorang orang tua. Namun, suasana baru dengan gedung-gedung yang besar dan teman-teman baru yang beragam sangat menyenangkan hati. Apalagi ketika bertemu dengan orang-orang hebat yang sangat menginspirasi serta memberi banyak motivasi dan pengalaman hebat mereka. Penyesuaian baru antara kegiatan kuliah juga harus disesuaikan dengan kepadatan kegiatan di pesantren. Demi kuliah disertai mondok ini, beberapa orang harus jauh dengan keluarganya, memilih hidup sendiri di kota orang. Tetapi rasa lelah itu tidak terasa jika kita menjalaninya dengan senang hati dan menikmati. Bahkan selain mendapat ilmu, kita juga menjadi tahu tentang pengelolaan waktu yang baik dalam mengerjakan tugas, belajar, bermain, mengaji, atau kegiatan lainnya.
Menurut saya, memulai dunia kuliah disertai mondok akan menjadi perjalanan yang terasa panjang dan penuh dengan tantangan serta kesempatan. Banyak perasaan yang muncul ketika mulai menjalani dunia perkuliahan namun berada dalam sebuah pesantren. Rasa senang, rasa berharap, rasa khawatir, dan bahkan rasa takut. Sebab, ini akan menjadi langkah awal seseorang untuk menentukan jalan hidup dan masa depan mereka. Rasa senang ini muncul karena saya menjadi salah satu orang di antara teman-teman di pesantren yang diberi kesempatan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan tetap bisa bertahan melanjutkan pendidikan agama di pesantren. Rasa berharap juga terhadap berbagai ekspektasi saya dimasa depan untuk bisa menjadi orang yang sukses dan bisa bermanfaat untuk orang lain dari perjuangan hidup di dua dunia ini. Namun, dibalik rasa senang itu ada rasa khawatir dan rasa takut akan beratnya hari-hari perjuanganku kedepannya ketika harus menjalani kehidupan di dua dunia. Tentu perjalanan ini tidak akan mudah dan membutuhkan kesabaran yang tinggi. Pendidikan dunia dan akhirat ini akan sangat penting dan sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Dikatakan bahwa mencari ilmu itu wajib, mencari ilmu itu sebagian dari iman, dan mencari ilmu itu sepanjang hidup dari lahir sampai meninggal.
Dua dunia yang berhasil digenggam secara bersamaan ini, akan mengajarkan tentang arti kedewasaan dan kehidupan yang penuh dengan tantangan. Kuliah disertai mondok menjadi fondasi yang kokoh untuk meraih kesuksesan dimasa depan baik di dunia dan akhirat. Untuk membentuk diri dengan karakter yang baik dan pembiasaan yang baik. Pertama kali menjalani dunia kuliah disertai mondok mungkin tampak menakutkan dan penuh ketidakpastian, namun di balik setiap tantangan ada pelajaran berharga yang menunggu untuk dipelajari. Dari rasa canggung di hari pertama berada dalam dua dunia, hingga menemukan ritme pengaturan waktu yang tepat, semua itu adalah bagian dari proses tumbuh dan berkembang. Dengan bekal semangat, ketekunan, dan tekad, langkah menuju impian mulai terasa semakin nyata.