Sumber:
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTphjeOaIxOYytVZQhkpZzLqdtTeE8huZOQRg&usqp=CAU
.
Tahukah anda bahwa sintaksis menjadi salah satu cabang linguistik. Mengapa demikian? Untuk mengetahui alasannya, simak pembahasan mengenai definisi sintaksis baik sintaksis kalimat, klausa, dan frasa.
Menurut Kridalaksana (2001:199) menyatakan bahwa sintaksis menjadi cabang ilmu linguistik karena mengkaji pengaturan dan hubungan antara kata dan kata, atau antara kata dan satuan-satuan yang lebih besar, atau antar satuan yang lebih besar tersebut dalam bahasa. Sejalan dengan hal itu, menurut Ramlan (1981) sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang prosedur wacana, kalimat, klausa, serta frasa. Dari pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas pengaturan serta hubungan kata demi kata untuk membentuk frasa, klausa, serta kalimat.
- Sintaksis Frasa
Frasa ialah satuan linguistik yang terdiri dari gabungan kata dan mempunyai sifat non-prediktif. Sifat non-prediktif ini mempunyai makna bahwa frasa bisa terdiri dari subjek, verba, atau bisa juga dengan preposisi saja. Adapun jenis-jenis frasa adalah sebagai berikut:
- Frasa Nomina (kelompok kata benda yang diperluas)
- Frasa Verbal (kelompok kata kerja)
- Frasa adjektiva (kelompok kata sifat)
- Frasa Adverbial (kelompok keterangan kata sifat)
- Frasa Pronomial (kelompok kata ganti)
- Frasa Numeralia (kelompok kata bilangan)
- Frasa Ednosentris (kelompok kata yang memiliki unsur menerangkan, diterangkan atau sebaliknya)
- Frasa konjungsi (kelompok kata konjungsi)
- Sintaksis Klausa
Klausa ialah satuan dalam sintaksis yang terdiri dari unsur subjek dan predikat sementara unsur objek serta pelengkap tidak harus ada. Adapun jenis-jenis klausa adalah sebagai berikut:
- Klausa Bebas ( klausa yang terdiri dari unsur yang lengkap)
- Klausa Terikat (klausa yang tidak terdiri dari unsur yang lengkap)
- Sintaksis Kalimat
Kalimat ialah susunan sintaksis terbesar dan terlengkap yang terdiri dari unsur subjek, predikat, dan dapat diikuti dengan unsur objek, pelengkap, maupun keterangan. Dalam sebuah kalimat, biasanya terdapat subjek, predikat, objek, pelengkap, serta keterangan. Akan tetapi, tidak semua kalimat harus mengandung semua unsur tersebut. Unsur yang wajib ialah subjek dan predikat sementara unsur objek, pelengkap, dan keterangan tidak harus ada. Unsur tersebut hanya sebagai penunjang di sebuah kalimat.
Setelah mempelajari ketiga sintaksis tersebut, perlu diperhatikan dibagian sintakis klausa dan sintaksis kalimat. Pada bagian tersebut, secara gramatikal sintaksis klausa dan kalimat sebenarnya sama, namun yang membedakan ialah saat pengucapan bahasa lisan dimana sintaksis klausa tidak ada intonasi, sementara sintaksis kalimat terdapat intonasi. Selain itu, di bahasa tulis yang membedakan ialah huruf kapital di awal kalimat serta tanda baca. Sintaksis kalimat memakai huruf kapital di awal kalimat serta memakai tanda baca, sedangkan sintaksis klausa tidak memakai huruf kapital dan tanda baca.
Referensi:
Chaer, A. (2003). Linguistik umum.
Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik edisi ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ramlan, M. (1981). Ilmu bahasa Indonesia: sintaksis. UP Karyono.