Pada suatu hari di tahun 2020 pada masa covid-19 di sebuah desa terjadi sebuah musibah tidak terduga yang di alami oleh seorang gadis dan teman-temanya. Pertemanan mereka sangatlah akur dan lucu yang membuat mereka tidak pernah kehabisan ide untuk melakukan kegiatan positif. Salah satu kegiatan yang tiba-tiba terpikirkan oleh mereka yaitu membuat cimol.
Pada saat itu di tahun 2020 saat aku dan teman-temanku merasa kehabisan ide, aku berpikir untuk memasak di rumah temanku yang bernama Nauval, Nauval adalah tetangga sekaligus teman. Aku dan teman-teman sudah berencana untuk membuat cimol pada hari sebelumya, dan kita pun sudah menyiapkan bahan-bahannya, bumbu, serta alat yang dibutuhkan untuk membuat cimol. Pada saat itu diantara kami tidak ada yang bisa membuat cimol dan belum ada yang pernah sebelumnya, kami hanya mengandalkan dari internet yaitu platform tiktok dan juga google. Kami mencari beberapa tutorial yang paling mudah dan praktis, setelah menemukan aku dan teman-temanku langsung menyiapkan tepung terigu dan tepung kanji yang sudah dibeli. Kami memasukan tepung terigu dan juga tepung kanji ke dalam wadah yang sudah disiapkan, takaran dari tepungnya adalah 1:1. Setelah menakar tepung terigu dan juga tepung kanji kemudian kami merebus air panas yang di campurkan dengan bawang putih yang sudah dihaluskan, dan juga penyedap-penyedap sesuai selera. Setelah air sudah mendidih, lalu masukan air panas tersebut kedalam tepung yang sudah disiapkan, aduk sampai adonan merata ke seluruh bagian. Setelah semua sudah merata langkah berikutnya adalah di bentuk lingkaran-lingkaran kecil seperti cimol pada umumnya bisa sesuai selera yang diinginkan. Bentuk sesuai selera, bisa kecil-kecil ataupun besar. Setelah semua adonan selesai dibentuk lingkaran, adonan bisa langsung digoreng.
Kesalahan kami pada saat itu adalah memasukan cimol ke dalam minyak panas, seharusnya memasukan cimolnya sebelum minyak panas, jadi tidak akan terjadi tragedi meledak ledak. Karena pada saat itu aku dan teman-temanku belum ada yang mahir dalam memasak cimol, adegan yang mengejutkan pun datang. Cimol meledak ledak ke seluruh bagian dapur, ke arah atas, ke lantai, dan juga ke tembok. Perasaan sangat campur aduk pada saat itu, kami yang masih bisa dibilang anak-anak kecil sangat tidak paham dengan bagaimana menangani hal-hal yang tidak teduga seperti itu. Tetapi untungnya bisa teratasi setelah ada salah satu dari kami yang bernama wahyu mematikan kompor dan menutup penggorengan. Setelah keadaan sudah tenang, kami semua langsung tertawa terbahak-bahak karena kejadian tersebut, walaupun kejadian tersebut membuat kami khawatir dan agak gelisah, tetapi momen seperti itu lah yang akan menjadi kenangan indah untuk masa depan. Aku dan teman-temanku langsung mencari informasi tentang cara menggoreng cimol yang benar agar kejadian yang tadi tidak terulang kembali.
Setelah cukup merasa paham, kami menyalakan kompor lagi, sebelum minyak panas kami langsung memasukan cimol-cimol tersebut. Ternyata memasukan cimol sebelum minyak panas sangatlah mempengaruhi cara menggoreng, cimol tidak lagi meledak kemana-mana seperti tadi. Setelah semua adonan sudah digoreng semua, kami langsung mencicipi cimol tersebut, selain cara menggoreng yang salah, ternyata rasanya juga salah, rasa cimol sangat tidak terdeskripsi, tidak asin, tidak gurih, bahkan tidak ada rasa. Kami sangatlah kecewa terhadap rasa cimol tersebut, padahal kami sudah sangat berharap kepada cimol itu. Tetapi saya dan teman-teman tidak menyerah begitu saja, kami berencana akan mencoba lagi membuat cimol pada minggu depan.
Setelah satu minggu berlalu kami berkumpul kembali dirumah Nauval, karena sudah terjadi penyesalan di minggu kemaren, pada minggu ini kami memastikan tidak akan terjadi hal yang sama pada hari ini. Kami mencoba memasukan bumbu yang banyak, bawang putih yang banyak agar ada rasa gurih, dan juga menambahkan lada dan juga penyedap lain seperti masako, garam, kaldu jamur. Semua sudah disiapkan, lalu kami menyiapkan per tepung-tepungan, seperti tepung terigu dan tepung kanji, takaran tepung masih sama seperti diawal yaitu 1:1, hanya saja bumbu dan penyedap yang ditambahkan lebih banyak lagi agar rasa tidak hambar. Setelah sudah dibentuk lingkaran kecil kecil seperti cimol, langkah selanjutnya yaitu menggoreng cimol di minyak yang dingin, agar tidak terulang tragedi seperi diminggu kemarin. Syukurlah di hari ini kami mendapatkan keberuntungan, selain pada saat menggoreng cimol tidak meledak, rasa dari cimolnya pun gurih dan asin sesuai dengan selera kami semua. Kami memakannya bersama sambil meminum es teh yang sudah dibuat tadi bersamaan dengan menggoreng cimol, rasanya sangat nikmat setelah mengalami beberapa kegagalan-kegagalan sebelumnya.
Setelah kejadian tersebut, aku dan teman-temanku bisa harus lebih berhati hati dalam melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, karena kita tidak pernah menduga akan terjadi hal seperti apa. Karena memang pada akhirnya keinginan tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang akan terjadi. Maka dari itu kita harus selalu siap menerima apapun segala resiko yang akan menimpa kita. Tetapi dari pengalaman diatas membuatku menjadi sedikit lebih mahir dalam membuat cimol, karena dari pengalaman itu aku jadi lebih memperhatikan hal-hal kecil yang seharusnya dilakukan dalam memasak, seperti api dalam menggoreng cimol jangan terlalu besar, mencicipi adonan sebelum di goreng, dan pastinya harus lebih banyak mencari informasi yang detail saat belum mengetahui cara memasak yang baik dan benar.