Memahami Peran Frasa Verbal Sebagai Predikat

Memahami Peran Frasa Verbal Sebagai Predikat
BEAUTIFUL BOOKS
Picture by: Pinterest
Sebelum masuk pada pembahasan frasa verbal sebagai predikat, terlebih dahulu kita ketahui apa itu frasa verbal. Menurut Samsuri (1985:93), frasa adalah satuan sintaksis terkecil yang berfungsi sebagai pemandu kalimat. Frasa verbal merupakan frasa yang di dalamnya terdapat verba yang dapat berupa kata ataupun kelompok kata dan berfungsi sebagai pemandu kalimat yang menunjukkan suatu kegiatan atau proses. Unsur pengisi subjek dan objek tidak termasuk dalam frasa verbal.
Contoh:
“Dua anak kecil sedang membaca buku di perpustakaan”
Frasa sedang membaca memiliki distribusi yang sama dengan kata membaca. Kata membaca termasuk golongan verbal, sementara frasa sedang membaca termasuk dalam golongan frasa verbal. Contoh lain yaitu akan pergi, sudah datang, sering lari. Frasa akan pergi terdiri atas unsur akan dan pergi. Kata akan termasuk golongan tambahan, sedangkan pergi termasuk golongan verbal.

Jenis-jenis Frasa Verbal
Frasa Endosentrik Atributif
Frasa endosentrik atributif terdiri dari inti verbal dan pewatas (modifier) yang berada di muka atau belakang verba inti. Contoh dari pewatas depan yaitu akan, harus, dapat, boleh, ingin, dan mau. Adapula pewatas depan verbal dan dapat digabung dengan verbal bantu yaitu sudah dan sedang. Dan terakhir pewatas belakang yaitu lagi dan kembali.
Frasa Endosentrik Koordinatif
Bentuk frasa endosentrik koordinatif cukup sederhana, yaitu dua verba yang digabungkan dengan menggunakan kata hubung dan atau atau yang dapat diikuti oleh pewatas depan dan pewatas belakang. Contohnya menangis dan meratapi, pergi atau menunggu, harus mematuhi dan melaksanakan, tidak akan mengakui atau mengingkari, akan makan dan minum.

Frasa Verbal Sebagai Predikat
Dilihat dari fungsinya, frasa verbal menempati fungsi utama sebagai predikat, namun dapat juga sebagai pelengkap, keterangan, atribut, dan aposisi.
Contoh:
Kaca mobil itu pecah
Orang tuanya berkebun
Ia sekarang menjadi orang yang tahan banting
Sekolah akan mengeluarkan peraturan baru
Verbal pecah dan berkebun memiliki peran sebagai predikat. Sementara verbal tahan banting termasuk ke dalam verbal majemuk, sebab tahan dan banting bukan dua kata yang dapat berdiri sendiri. Predikat akan mengeluarkan diikuti objek kalimat peraturan baru merupakan frasa verbal yang diikuti oleh unsur lain.

Referensi
Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., Sasangka, S. S., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Supriyadi. (2014). Sintaksis Bahasa Indonesia. Gorontalo: UNG Press.