Memahami Partikel Penegas: Apa sih Fungsinya?

rsz_1rsz_1rsz_11rsz_21blue_and_gold_congratulations_facebook_cover

Apakah kalian tahu mengenai partikel penegas dalam Bahasa Indonesia? Apa yang kalian tahu tentangnya? Jenisnya? Fungsinya? Jangan-jangan, kalian nggak setahu itu? Yuk, simak penjelasan berikut untuk menambah wawasan sekaligus mengecek pemahaman kalian mengenai partikel penegas!

Partikel penegas merupakan partikel yang tidak bisa berdiri sendiri. Mengapa? Karena arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, melainkan berkaitan dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Berbeda dengan kelas kata (verba, adjektiva, adverbia, dan nomina), kata tugas hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kategori partikel penegas meliputi kata yang tidak tertakhluk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas, yaitu -kah, -lah, -tah, dan pun.

Partikel -kah
Partikel -kah yang berbentuk klitika dan bersifat manasuka dapat menegaskan kalimat interogatif. Cobalah simak tiga kalimat berikut! Bisakah kalian menentukan fungsi partikel -kah­ di masing-masing kalimat?

“Diakah yang menyukaimu?”
“Bagaimanakah caramu berjualan hingga menjadi sesukses sekarang?
“Haruskah aku yang meminta maaf lebih dulu?”

Partikel -kah pada kalimat pertama berfungsi mengubah kalimat deklaratif menjadi kalimat interogatif. Coba bandingkan kalimat tersebut dengan, “Dia yang menyukaimu.” Bagaimana? Terasa berbeda bukan dua kalimat tersebut? Hanya dengan tambahan satu partikel -kah, kalimat deklaratif bisa berubah menjadi kalimat interogatif.

Selanjutnya, -kah pada kalimat kedua berfungsi menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit halus. Partikel -kah di kalimat kedua bersifat manasuka ketika berada dalam kalimat interogratif yang sudah ada unsur kata tanya, seperti: apa, di mana, siapa, dan bagaimana. Coba bandingkan dengan kalimat, “Bagaimana caramu berjualan hingga menjadi sesukses sekarang?” Terasa perbedaannya, bukan? Mulai sekarang, gunakanlah partikel -kah jika ingin kalimatmu terasa lebih halus dan sopan.

Pada kalimat ketiga, partikel -kah berfungsi memperjelas kalimat tersebut sebagai kalimat interogatif. Mengapa perlu diperjelas? Coba bandingkan lebih dulu kalimat tersebut dengan kalimat, “Harus aku yang meminta maaf lebih dulu?” Bukankah kalimat itu memiliki nada interogatif? Ya, tetapi kalimat itu tidak memiliki unsur kata tanya. Maka, kalimat itu perlu ditambahkan partikel -kah untuk memperjelas bahwa ia merupakan kalimat interogatif.

Partikel -lah
Partikel -lah berbentuk klitika. Partikel -lah biasanya dilekatkan pada predikat kalimat. Partikel ini dipakai dalam kalimat imperatif atau kalimat deklaratif. Bagaimana perbedaan partikel -lah dalam kalimat imperatif dengan kalimat deklaratif?

  1. Partikel -lah dalam kalimat imperatif berfungsi menghaluskan nada perintahnya. Contoh:
  • Pergilah, aku tidak mau membuatmu lebih terluka!
  • Cepatlah kembali sebelum pukul lima!
  • Tutuplah kembali pintunya!
  1. Partikel -lah dalam kalimat deklaratif berfungsi memberikan ketegasan yang sedikit keras.
    Contoh:
  • Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.
  • Dialah yang memulai pertengkaran di antara kita.

Partikel -tah
Partikel -tah berbentuk klitika, sama dengan dua partikel yang sudah dibahas. Partikel ini digunakan dalam kalimat interogatif, tetapi si penanya sebenarnya tidak mengharapkan jawaban. Ia seakan-akan hanya bertanya pada diri sendiri karena keheranan atau kesangsiannya. Apakah kalian pernah menemukan pemakaian partikel -tah? Mungkin, sedikit dari kalian yang pernah menjumpainya. Hal ini dikarenakan partikel -tah sudah tidak banyak digunakan dalam masa sekarang. Jika ingin menemukan penggunaan partikel ini, cobalah membaca sastra lama.

Contoh penggunaan partikel -tah:

  • Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
  • Siapatah gerangan orang yang mau menolongku?

Partikel pun
Berbeda dengan tiga partikel sebelumnya, pun tidak berbentuk klitika. Partikel pun digunakan dalam kalimat deklaratif. Penulisan pun terpisah dari kata di depannya. Apakah kalian pernah menemukan pun yang digabung dengan kata di awalnya? Di mana kalian menemukannya? Cobalah mengingat-ingat dan kemukakan pendapatmu! Bagaimana? Apakah kalian bingung?

Nah, sepertinya kalian memerlukan informasi berikut ini. Perlu diperhatikan bahwa partikel pun juga ada yang ditulis bergabung dengan kata di awalnya. Partikel pun pada konjungtor ditulis serangkai: walaupun, meskipun, kendatipun, adapun, sekalipun, biarpun, dan sungguhpun. Bedakan ejaan ini dengan ejaan-ejaan berikut: mereka pun, makan pun, itu pun, ini pun, yang partikel pun-nya dipisahkan. Lalu, apa saja nih fungsi partikel pun?

  1. Partikel pun berfungsi mengeraskan arti kata yang diiringinya.
    Contoh:
  • Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.
  • Siapa pun yang menolak pasti akan diawasi.
  1. Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering dipakai bersama -lah untuk menandakan proses atau perbuatan.
    Contoh:
  • Tidak lama kemudian tangis pun terdengarlah dengan kerasnya.
  • Para demonstran itu pun berbarislah dengan teratur.

REFERENSI

Alwi, H., Anton M., M., Hans, L., Sry, S. T., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.