Memahami Makna Intensional dan Ekstensional dalam Semantik

20211224_103002_0000

Semantik dalam bahasa Inggris disebut semantics. Kata semantics berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata sema (kata benda) yang berarti ‘tanda; semelon (kata kerja) berarti ‘menandai’. Menurut Chaer (1994:2) semantik adalah bidang linguistik yang mempelajarai hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya atau dengan kata lain bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna dalam bahasa.

Dalam semantik terdapat beberapa makna, salah satunya yaitu makna intensional dan makna ekstensional. Intensional dan ekstensional merupakan dua jenis pendekatan makna yang termasuk dalam kajian semantik (makna). Menurut Abdullah Hassan (1989, hlm. 207), intensional dan ekstensional ialah pendekatan makna yang berbeza. Menurutnya, intensional ialah apa saja yang mendefinisikan sesuatu ungkapan. Manakala, ekstensional pula ialah sesuatu ungkapan yang mempunyai makna.

Sedangkan menurut Verhaar (1999) Makna ekstensional adalah kata-kata yang merujuk pada hal-hal yang bermacam-macam seperti kata perabot merujuk pada perabot yang bermacam-macam bisa kursi, bisa meja, atau yang lainnya. Sedangkan, makna intensional sebagaimana yang dikatakan merujuk pada sifat-sifat semantik tertentu.

Sifat semantik ini diapit oleh tanda petik tunggal di sebelah kiri dan tanda petik tunggal di sebelah kanannya. Sifat semantik ini tidak hanya merujuk pada kata-kata yang merujuk pada hal-hal yang bersifat ekstralingual tetapi juga pada macam-macam atau jenis-jenis dari kata-kata tersebut seperti perabot ‘perlengkapan’, ‘rumah tangga’, dan sebagainya, sedangkan kursi ‘perabot’, ‘untuk duduk’, ‘berkaki’, ‘bersandaran’, dan sebagainya.

Intensional berasal daripada perkataan intention yang membawa maksud niat. Namun dalam perlaksanaan pendekatan makna, intensional itu sebenarnya apa yang terdapat di dalam sesebuah leksikal itu dan makna yang disempitkan. Ekstensional pula diertikan sebagai makna luas. Kesimpulannya, pendekatan intensional ialah makna yang disempitkan. Pendekatan ekstensional pula dapat dipahami sebagai makna yang meluas.

Referensi

Bahrin, H. (2013). Pendekatan Intensional dan Ekstensional. 1434 ﻥﺎﺒﻌﺷ-ﺮﻔﺻ, 14.‎

Ginting, H., & Ginting, A. (2019). BEBERAPA TEORI DAN PENDEKATAN SEMANTIK. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA), 2(2), 71-78.

Verhaar, J. W. (1996). Asas-asas linguistik umum.